Prisca
Nathasya Putri Renani
~STUPID~
Im Ah Reum, gadis asrama yang jutek dan
galak. Dia jarang tersenyum tapi pintar dan tertib. Walaupun galak dan jutek,
Ah Reum tetap terlihat cantik. Suatu hari, Ah Reum sedang jalan-jalan sambil
melihat pemandangan yang ada di tempat itu. Tanpa Ah Reum sadari ternyata
kalungnya terjatuh. Lalu ada suara seorang pria yang memanggil nya. ”Hei!”
Mendengar itu, Ah Reum menengok ke belakang tanpa tersenyum dan memasang
wajahnya yang super jutek itu. ”Kalungmu terjatuh,” kata pria itu sambil
tersenyum dan mengambil kalung Ah Reum yang tepat berada di depan kakinya. ”Ini!”
ucap pria itu sambil memberikan kalung Ah Reum dan tersenyum. Ah Reum mengambil
kalung itu dan pergi tanpa berterimakasih ataupun tersenyum pada pria itu. Melihat
perlakuan Ah Reum padanya, Pria itu kesal dan berkata, “Dasar, tidak tau sopan
santun!” Namun Ah Reum tidak memperdulikan kata-kata Pria itu dan malah
memasang earphone di telinganya.
Hari berlalu dan berganti pagi. Ah
Reum berangkat dari asrama dengan gaya yang selalu ia lakukan. Yaitu, mendengarkan
mp3nya dengan earphone dan memasukan tangannya kedalam saku jasnya. Saat sedang
berjalan di lorong-lorong sekolahnya, tiba-tiba ada seorang gadis yang terlihat
tergesa-gesa dengan meminum cofee cup. Gadis itu bernama Jung Nam Mi, teman
sekelas Ah Reum. Tanpa sengaja, ia menabrak Ah Reum dan membuat jas Ah Reum
kotor karena ketumpahan coofee milik Nam Mi. ”Astaga! Maaf! Maafkan aku! Aku
tidak sengaja! Ku Mohon maafkan aku!” kata Nam Mi sambil membersihkan Jas Ah Reum
dengan Tissue. Namun, karena kesal, Ah Reum mendorong Nam Mi sampai jatuh ke
lantai. Ah Reum juga membanting jasnya yang kotor karena cofee ke lantai, serta
membanting earphone dan mp3nya kelantai. Tanpa sepatah katapun, Ah Reum pergi
dari tempat itu dan ke kelas. Nam Mi yg merasa bersalah, lalu memungut jas, earphone, dan mp3 Ah Reum dan memasukkannya kedalam kantong plastic
yang ia temukan di dalam saku jasnya. Setelah itu ia pergi kekelas.
Nam Mi merasa bersalah saat melihat Ah
Reum sedang duduk santai di bangkunya sambil membaca buku. Beberapa saat
kemudian, bel tanda bila pelajaran akan dimulai berbunyi. Lalu masuklah Guru Kim Seok Jin. ”Morning
Students!” sapa guru Bahasa Inggris itu sambil tersenyum. ”Students! Today we
arrival a new student. Welcome student!” Semua siswa terkejut melihat bahwa
orang itu adalah salah satu personil dari Super Junior. Yaitu, Yesung. Dan dia
adalah pria yang kemarin menemukan kalung Ah Reum yang terjatuh. Hanya saja
kemarin, Yesung menggunakan pakaian serba tebal yang membuatnya tidak dikenali
orang. Melihat itu, Ah Reum terkejut dan mengerutkan dahinya. Yesung memperkenalkan
dirinya. ”Hello friends! My name is Kim Jong Woon. You can call me Yesung.” Semua
gadis di kelas itu berkata, ‘wah!! Tampan
sekali ya dia! Bagaimana bisa seorang superstar bersekolah disini?’ Yesung menatap Ah Reum dengan tersenyum. Namun,
Ah Reum malah memalingkan wajahnya dan membaca buku. Yesung bingung dan duduk
di bangku sebelah Ah Reum. Semua gadis menatap Yesung dengan penuh kekaguman dan
membuat kelas menjadi gaduh. Guru Kim memukul meja
menggunakan penghapus dan membuat semua siswa tenang. ”Hai!” Sapa Yesung pada Ah
Reum dengan berbisik. Ah Reum hanya menatap Yesung sekilas dan kembali membaca
lalu berkata, “bodoh”. Mendengar itu Yesung hanya diam dan mengambil buku dari
dalam tasnya.
Saat Guru Kim
akan memulai pelajaran, ia melihat Ah Reum dengan tajam. ”Im Ah Reum! Dimana
jasmu?” tanya Guru Kim dengan marah. Mendengar itu, Nam Mi
sangat takut bila Pak Kim tau kalau semua itu karenanya. Dengan santai Ah Reum
menjawab, “Jas saya belum kering. Bukankah Guru
tau bila sejak seminggu yang lalu salju turun
dengan lebat. Jadi jas saya belum kering.” Jawaban Ah Reum membuat semua siswa
di kelas bingung, karena salju baru turun kemarin, bukan sejak seminggu yang
lalu. Yesung tertawa kecil mendengar jawaban Ah Reum. Sementara Ah Reum tetap
cuek dan memasang tatapan polosnya. Guru Kim
tau kalau semua itu hanya alasan Ah Reum saja. Namun, karena Ah Reum cucu
pemilik saham terbesar, Guru Kim tidak
menghukumnya dan memaafkan Ah Reum. Nam Mi terkejut mendengar jawaban Ah Reum. Dalam
hati Nam Mi berkata, “Kenapa dia tidak mengatakan bahwa aku yang menyebabkan ia
tidak memakai jas?” Setelah lama berada di kelas, bell tanda pelajaran telah
berakhir pun berbunyi. Itu tandanya mereka semua akan makan siang. Saat Ah Reum
memasukkan bukunya kedalam tas, Nam Mi menghampirinya dan berkata, “Ah Reum-ah,
maafkan aku. Karena aku kau ditegur oleh Guru Kim. Aku
akan membersihkan jasmu yang ketumpahan coofee milikku. Kau mau memaafkanku
kan?” Ah Reum hanya menatap Nam Mi dengan sinis dan pergi tanpa berkata apapun.
Mengetahui semua itu, Yesung tersenyum sambil terus melihat kepergian Ah Reum. Saat
akan pergi, tiba-tiba banyak sekali gadis yang mendekatinya dan ingin meminta
foto bersama. Yesung melayani mereka dengan senang hati. Setelah itu, ia pergi.
Ternyata, tidak hanya Yesung saja yang bersekolah di tempat itu. Tapi, teman-temannya
yang merupakan personil Super Junior juga bersekolah di situ. Hanya saja, mereka
semua ditempatkan di kelas yang berbeda. Saat makan siang, mereka berkumpul di
kantin dan membuat semua gadis berteriak histeris, kecuali seorang gadis aneh,
Im Ah Reum
Ah Reum hanya menatap mereka semua
dengan sinis. “bodoh!” ucap Ah Reum dengan kesal. Selesai makan, Ah Reum
mengembalikan piring dan kembali ke asrama. Sampai di pintu gerbang asrama, ia
terkejut melihat begitu banyak orang yang membawa poster bergambar “SUPER
JUNIOR” dan membuat Ah Reum tidak bisa masuk Asrama. Ah Reum memutuskan untuk
menunggu sampai semua orang pergi dari tempat itu. Namun, sampai pukul 10 malam,
mereka tidak pergi-pergi juga dan malah meneriakkan nama Super Junior dengan
semakin kencang. Beberapa saat kemudian, Super Junior keluar dengan tersenyum
dan melambaikan tangan mereka dan membuat Ah Reum semakin emosi. ”Menyebalkan,”
ucap Ah Reum sambil mengepalkan tangannya kuat. Tanpa berfikir pangjang, Ah
Reum mengambil mikrofone milik salah satu fans Super Junior dan berteriak
menggunakan mikrofone itu. ”Hei Kalian! Kenapa kalian masih bisa tersenyum dan
melambaikan tangan kalian?! Karena kalian, aku tidak bisa masuk asrama! Kalau
kalian tidak bisa mengendalikan Fans kalian yang anarkis ini, lebih baik kalian
tidak usah bersekolah dan tinggal di asrama ini!” Mendengar itu, suasana
menjadi hening dan pandangan tertuju pada Ah Reum. Dengan kesal Ah Reum
mengembalikan mikrofone yang ia rebut dari salah satu fans itu dan berjalan
kearah Super Junior. Berdiri di depan mereka dan berkata dengan keras, “Dasar
Bodoh!”. Setelah itu ia masuk ke dalam asrama dan berjalan ke kamarnya. Semua
fans bingung dan membicarakannya. Semua orang yang ada diasrama juga bingung
dan melihatnya dengan heran sambil berbisik-bisik pada orang yang ada
disebelahnya. Ah Reum terus berjalan dengan santai tanpa memperdulikan mereka. Setelah
Ah Reum masuk kedalam kamarnya, teriakan mulai kembali di dengar .”Aish. Berisik
sekali!” Keluhnya.
Ia langsung mengambil handuk dan
pakaian lalu mandi. Setelah mandi, Ah Reum duduk di meja belajarnya dan
mengambil sebuah buku deary. Saat akan menulis, ia teringat akan teman
sejatinya sewaktu kecil. Pria kecil yang bernama Lee Seung Gyu. Ia melepaskan
kalungnya, melihat kalung itu dengan sedih dan membuat airmatanya menetes. Ia
mengusap airmatanya dan mengenakan kembali kalung itu. Ia mencium kalung itu
dan mulai menulis isi hatinya.
Dear Deary,
Sudah
begitu lama kumelangkahkan kakiku,
Sudah
begitu banyak kota juga yg ku lewati,
Kanan
dan kiri,
Langkah
kakiku yang terus berganti,
Terus
atau kembali?
Tanyaku
dalam hati,
Sejujurnya,
Ku
tak pernah tau status dalam langkahku,
Benar
atau salah?
Sering
kali hatiku ragu,
Ku
tak pernah bisa percaya pada siapapun juga,
Bagiku,
Akulah
orang yg paling aku percayai,
Akulah
orang yg paling benar,
Dan
akulah orang yg paling bisa mengertiku,
Saat
hidupku masih sempurna,
Semuanya
ada,
Namun
saat satu persatu dari tubuhku hilang karena waktu,
Saat
itu juga semua pergi meninggalkanku,
Apa
salahku?
Itulah
pertanyaan yg selalu tinggal dalam benakku.
Lee Seung Gyu adalah satu-satunya orang
yang bisa membuat Ah Reum tersenyum setelah orangtuanya meninggal. Ah Reum
hanya tinggal bersama neneknya yang kaya raya dan kakak perempuannya yang sudah
menjadi artis besar SM karena bantuan Neneknya, Yaitu Im Yoon Ah. Tapi, suatu
hari, Seung Gyu dan kedua orang tuanya pindah ke New York dan meninggalkan Ah
Reum sendiri. Semenjak itu, Seung Gyu dan Ah Reum tidak pernah berhubungan lagi
dan membuat Ah Reum berubah menjadi orang yang cuek dan Jutek. Ah Reum merasa
kesepian dan memilih untuk tinggal diasrama.
Malam pun berlalu dan berganti pagi. Pagi
itu ada yang mengetuk pintu kamar Ah Reum. Ternyata orang itu adalah Nam Mi. Nam
Mi ingin mengembalikan jas Ah Reum yang ia kotori kemarin. ”Selamat pagi Ah
Reum-ah! Ini Jas, mp3 dan earphonemu. Maaf ya atas kemarin,” kata Nam Mi
tersenyum sambil mengulurkan Jas, mp3 dan earphone Ah Reum yang sudah
terbungkus rapi dalam sebuah plastic bening. Ah Reum mengambil barang-barangnya
itu tanpa tersenyum sedikitpun dan langsung menutup pintu kamarnya. Nam Mi
sudah biasa dengan sikap Ah Reum. Nam Mi hanya bisa tersenyum dan kembali
kekamarnya. Hari itu adalah hari libur. Ah Reum menonton Tv dan melihat sebuah
acara berita seputar entertainment. Saat sedang menonton, ada pimpinan SM
Entertainment yang menjelaskan bahwa aktivitas Super Junior sementara ini akan
dihentikan karena mereka akan memfokuskan diri pada belajar. Karena Ah Reum
sudah bosan mendengar tentang Super Junior, maka ia memutuskan untuk
berjalan-jalan di taman. Disana ada Super Junior dan fansnya. Yesung melihat Ah
Reum. Maka, ia berjalan kearah Ah Reum, namun Ah Reum tidak memperdulikannya. Semua
fans itu ingat bila Ah Reum adalah orang yang kemarin mengatakan bahwa Super
Junior itu bodoh. Mereka sangat marah dan akan melempari Ah Reum dengan sampah.
Ah Reum tidak mengetahuinya karena padanganya hanya tertuju pada pemandangan
yang ada di tempat itu. Yesung tau itu. Maka ia berlari kearah Ah Reum dan
memeluk Ah Reum untuk melindunginya. Tubuh bagian belakangnya menjadi kotor. Melihat
itu, semua fans dan personil Super Junior lainnya sangat terkejut akan
perlakuan Yesung pada Ah Reum. Begitu juga dengan Ah Reum. Setelah semua fans
berhenti melempari Ah Reum, Yesung melepaskan pelukannya dan berkata, “Apa kau
tidak apa-apa?” Ah Reum yang masih terkejut hanya diam dan melepas jas Yesung
yang kotor lalu membawa jas itu dengan berlari meninggalkan tempat itu. ”Tunggu!”
Teriak Yesung pada Ah Reum yang tidak menengok dan terus berlari. Donghae
menghampiri Yesung dan bertanya dengan heran, “Hyung! Kenapa kau melindungi
gadis cuek sepertinya?” Yesung hanya diam dan berbalik pada fans lalu berkata
dengan halus, “Kenapa kalian melakukan ini padanya? Apa kalian marah padanya?
Apa salahnya? Apa karna kemarin dia mengatakan kalau kami bodoh? Itu tidak bisa
menjadi alasan kalian melakukan semua ini. Jika kalian melakukannya, sama saja
kalian membuat posisi kalian menjadi sampah. Kenapa? Karena kalian melecehkan
oranglain. Orang yang tidak bersalah.” Semua fans terdiam dan meminta maaf. Anggota
Super Junior yang lain takjub dengan perkataan Yesung. Lalu mereka kembali ke
asrama.
Dikamar, Ah Reum terus terbayang
bagaimana Yesung menyelamatkannya. Lalu ia mencuci Jas Yesung hingga bersih dan
menjemurnya. Siang berlalu dan berganti malam.
Malam itu, di kamar khusus yang luas
milik Super Junior, Yesung sedang duduk dan melamun. Lalu Donghae berkata
padanya, “Hyung, aku tidak percaya jika kau bisa membuat kata-kata itu. Ku
pikir kau hanya bisa mengejek dan bercanda saja.” Mendengar perkataan Donghae
itu, Yesung hanya tersenyum lalu meminum kopi yang ada di mejanya. ”Hyung, kenapa
kau rela melindungi gadis tidak tau sopan dan jutek itu? Apa kau menyukainya?”
tanya Eunhyuk. Mendengar pertanyaan Eunhyuk itu, Yesung hanya tersenyum lalu
membaringkan tubuhnya di tempat tidur. ”Ku rasa perkataanmu benar hyung, sepertinya
dia sedang jatuh cinta.” kata Kyuhyun menyusul. Tiba-tiba meneger datang. ”Yesung-ah
ini ada surat untukmu. Seorang perempuan menitipkannya padaku,” kata meneger
sambil memberikan surat itu. Yesung mengambilnya dan membaca surat itu.
”Dari siapa?” tanya Shindong. ”Bukan dari
siapa-siapa,” jawab Yesung sambil tersenyum, mengambil jaket dan pergi. Ternyata
surat itu dari Ah Reum. Ah Reum ingin bertemu dengan Yesung di taman tempat
yang sama saat kejadian pelemparan terjadi.
Ditaman, Ah Reum sudah menunggu Yesung.
Lalu Yesung menghampiri nya. Yesung menyapa Ah Reum dengan gembira dan
tersenyum bahagia. ”Hai Ah Reum-ah. Kenapa kau ingin menemuiku?” Melihat Yesung
sudah ada di situ, Ah Reum berdiri dan menyodorkan jas Yesung yang sudah bersih
dan rapi. Lalu Yesung mengambil Jas itu. ”Terimakasih ya sudah mau melindungiku,”
kata Ah Reum sambil tersenyum. Itu membuat hati Yesung berdebar kencang dan
diam terpaku oleh senyuman Ah Reum yang terlihat sangat tulus. Ternyata semua
personil Super Junior yang lain mengikuti Yesung dan melihat semua itu. Mereka
juga terpesona dengan senyuman Ah Reum. ”Ternyata kalau dia tersenyum sangat
cantik dan manis ya,” kata Kyuhyun. Setelah itu, Ah Reum pergi meninggalkan
Yesung. Yesung terus melihat kepergian Ah Reum. Setelah bayangan Ah Reum sudah
tidak terlihat, Yesung melonjak gembira dan berteriak, “Yess!! Ah Reum akhirnya
mau tersenyum padaku!!” Setelah puas berteriak, Yesung bergegas ke asrama. Melihat
itu, personil Super Junior yang lainnya langsung berlari menuju asrama. Saat
Yesung masuk, semuanya sudah duduk di tempat tidur mereka masing-masing dan
berlaga sedang sibuk sendiri. Ada yang membaca majalah, ada yang menulis deary,
ada yang sok sibuk dengan i-phonennya, dan macam-macam. Agar Yesung tidak
curiga, maka Leeteuk bertanya padanya kenapa ia senyum2 sendiri. Tapi Yesung
tidak menjawab dan memasukkan jasnya kedalam lemari lalu tidur.
Malam
berlalu dan berganti pagi. Pagi itu seperti biasa, Ah Reum berangkat ke sekolah.
Saat berjalan di lorong-lorong sekolah, ternyata ia berpapasan dengan Super
Junior yang waktu itu juga sedang lewat. Mereka menyapa Ah Reum dengan
tersenyum. Hal itu membuat Ah Reum menghentikan langkah kakinya dengan heran. Namun,
Ah Reum hanya diam tanpa tersenyum. Yesung yang berjalan paling belakang juga
menyapa Ah Reum. Namun, sama seperti biasa. Ah Reum hanya terus memasang wajah
juteknya itu dan melanjutkan berjalan. Itu tidak membuat Yesung menghentikan
senyumannya untuk Ah Reum. Sambil berjalan, Ah Reum berkata, “Bodoh.” Super
Junior mendengar perkataan Ah Reum itu. “Tidak berubah,” ucap mereka bersamaan
lalu mengubah ekspresi manis mereka menjadi ekspresi lesu. Namun, Yesung hanya
diam dan berjalan mengikuti teman-temannya yang lain.
Sampailah
Ah Reum di kelasnya. Di kelas, ia langsung duduk di bangkunya dan membaca buku.
Dan hari itu, kelas benar-benar aneh. Teman-teman Ah Reum seolah mengucilkan Ah
Reum. Namun, Karena, Ah Reum sudah biasa sendiri, ia tidak mempermasalahkannya
hal itu. Bell pun berbunyi. Tepat saat bell berbunyi, Yesung duduk di bangkunya.
Yaitu, bangku yang ada disebelah Ah Reum. Yesung tersenyum pada Ah Reum. Namun,
Ah Reum tidak menghiraukannya dan malah memalingkan wajahnya. Lalu, ada seorang
gadis yang berteriak pada Yesung, “Hei, Kim Jong Woon! Kenapa kau masih
memperdulikan gadis kurang ajar yang sudah menghinamu bodoh itu? Gadis tidak
tau sopan sepertinya, tidak pantas mendapatkan senyumanmu. Lebih baik, kau
tersenyum pada kami.” Mendengar perkataan itu, Ah Reum memandang tajam gadis
itu dan berdiri sambil berkata padanya, “Hei kau, apa maksudmu berkata kalau
aku ini tidak tau sopan santun dan juga kurang ajar? Memangnya kalau aku
berkata jika Super Junior bodoh itu salah? Semuanya benar. Oleh sebab itu, Aku
benci dengan artis seperti mereka. Dan disekolahkan pun, mereka akan tetap akan
bodoh.” Setelah selesai berkata seperti itu, Ah Reum kembali duduk.
Mendengar
perkataan Ah Reum itu, Yesung berdiri dengan marah. “Hei kau Im Ah Reum! Aku
tau kau orang kaya. Kau punya segalanya, harta, wajah yg cantik, pandai dan
masih banyak yang lain. Tapi, kau tidak pantas mengatakan kalau dengan
bersekolah, kami tidak akan menjadi pintar. Lihat saja nanti, aku akan menjadi
juara satu dikelas ini!” ucap Yesung yang membuat Ah Reum tersenyum sinis dan
berkata, “Kau memang bisa juara. Tapi bodoh yang kumaksud bukanlah bodoh karena
tidak punya ilmu. Tapi bodoh yang lain. Bodoh yang kalian sendiri saja tidak
tau bodoh apa yang melekat pada diri kalian.” Setelah berkata begitu, mood Ah
Reum untuk belajar sudah hilang dan memutuskan untuk meninggalkan kelas. Di
depan kelas, ia bertemu dengan guru music yg akan mengajar di kelas Ah Reum.
”Im Ah Reum, kau mau kemana?” tanya Pak Lee So Tae. Namun Ah Reum tidak
memperdulikan sapaan pak Lee dan terus berjalan keluar sekolah. Pak Lee tidak
berani menegur Ah Reum. Karena Ah Reum adalah cucu dari pemilik saham terbesar
itu. Ah Reum bisa saja dengan mudah masuk ke dalam SM Entertainment. Namun, Ah
Reum tidak mau menjadi orang bodoh.
Ah
Reum yang terus berjalan dengan lamunannya masih terbayang wajah Yesung. Sekilas
wajah Yesung marah, dan sekilas wajah Yesung saat tersenyum. Itu membuat Ah
Reum bingung kenapa ia memikirkan hal dan orang bodoh itu. ”Bodoh!” kata Ah
Reum sambil memukul kepalanya sendiri. Dan tanpa ia sadari ia sampai di sebuah
taman. Taman dimana ia berpisah dengan sahabatnya itu. Yaitu Lee Seung Gyu. Lalu,
Ah Reum masuk ke taman itu dan duduk disebuah bangku. Kemudian ia mengambil
sebuah deary electronik lalu menulis sesuatu. Setelah selesai menulis, ia
memasukkan deary electronic itu ke dalam tas dan pergi dari tempat itu. Ah Reum
sangat merindukan Neneknya dan memutuskan untuk menjenguknya. Begitu sampai
dirumah, Nenek menyambut Ah Reum. Lalu nenek bertanya kenapa Ah Reum tidak
berangkat sekolah padahal ia sudah mengenakan seragam. Ah Reum berbohong dan
menjawab kalau tadi ia kesiangan dan terlambat. Jadi ia memutuskan untuk
mengunjungi nenek. Nenek mempercayai ucapan Ah Reum itu. Ah Reum sangat berbeda
saat dirumah. Saat dirumah, ia lebih sering tersenyum dan membuat neneknya
tertawa. Namun, saat disekolah, ia lebih sering diam dan tidak tersenyum
sedikit pun. Namun, Nenek tidak tau tentang semua itu. Yang Nenek tau, Ah Reum
adalah gadis periang dan selalu tersenyum.
Setelah
lama berada di rumah Neneknya dan hari sudah gelap, Ah Reum kembali keasrama. Nenek
mengantarkan Ah Reum sampai depan asrama. Ah Reum melambaikan tangan dan
tersenyum pada Nenek sambil melihat kepergian Nenek. Setelah mobil nenek sudah
tak terlihat, Ah Reum kembali memasang wajahnya yang jutek itu. Saat berbalik
dan ingin masuk ke asrama, Ah Reum terkejut melihat Yesung ada di situ. Ah Reum
berpura-pura biasa saja dan berjalan masuk. Namun, Yesung memegang tangan Ah
Reum dan membuat langkah Ah Reum terhenti. ”Apa kau sedang bermain sandiwara? Dan
apa kau mempunyai dua kepribadian? Berarti kau lebih buruk dari pada bodoh.
Tapi kau munafik!” kata Yesung tanpa melihat Ah Reum. Ah Reum hanya tersenyum
sinis, dan dengan santai menjawab, “Apa kau sudah tau apa arti munafik? Bodoh
saja kau tidak tau artinya. Bagaimana kau bisa tau arti dari munafik? Bahkan
kalau ku lihat sekarang, kebodohanmu semakin bertambah. Dasar Bodoh!” Satelah
berkata begitu, Ah Reum berusaha melepaskan pegangan tangan Yesung, namun, Yesung
malah semakin kencang memegang tangan Ah Reum. ”Aku tidak akan melepaskan
tanganmu sebelum kau meminta maaf padaku dan teman-temanku,” kata Yesung pada Ah
Reum dengan marah. Ah Reum menatap Yesung dengan marah. ”Apa kau bilang? Minta
maaf? Dengar ya, sampai kapanpun aku tidak akan meminta maaf padamu atau pun
pada teman-temanmu. Kenapa? Karena aku tidak berkata sembarangan. Aku selalu
berkata sesuai apa yang kulihat dan berdasarkan fakta. Jadi, kau mau membunuhku
pun, aku tidak akan pernah meminta maaf padamu. Seseorang pernah berkata padaku,
jika kita tidak bersalah, maka kita tidak perlu merasa bersalah. Tapi kalau
kita bersalah, kita harus segera meminta maaf. Kalau begitu, sekarang lepaskan
tanganku!” Dan Yesung melepaskan tangan Ah Reum dan membiarkan Ah Reum berjalan
meninggalkannya. “Kalau begitu beritau aku apa kebodohan kami!” teriak Yesung
yang membuat Ah Reum menjadi emosi dan menghentikan langkahnya lalu menghadap
Yesung. ”Kau memang benar-benar bodoh ya?! Kalau kau mau tau, cari tau saja
sendiri! Hah!! Aku sudah muak melihat mu dan teman-temanmu itu!” teriak Ah Reum
lalu pergi dari tempat itu dan masuk ke dalam asrama. Yesung masih ingin tau
dan berteriak pada Ah Reum, “Hei Im Ah Reum! Cepat beritau aku! Im Ah Reum!”
Namun, Ah Reum tidak menghiraukan Yesung dan terus berjalan masuk ke asrama
sambil menghela nafas.
Malam
berlalu dan berganti pagi. Pagi itu, Ah Reum berjalan menuju sekolah sambil
melamun dan memikirkan kata-kata Yesung yang mengatakan kalau Ah Reum itu
munafik. ”Baru kali ini ada orang yang berani menghinaku munafik,” kata Ah
Reum. Saat sampai didepan sekolah, Ah Reum heran karena semua siswa ada diluar
dan terlihat sedang menunggu sesuatu. Tiba-tiba ponsel Ah Reum berbunyi. Telephone
dari Neneknya. “Hallo Nenek, Ada apa nenek menelephone ku?” kata Ah Reum sambil
tersenyum. ”Ah Reum-ah, kau sudah dengar belum? SM akan menyekolahkan kakakmu
dan teman-temannya di sekolahmu,” kata Nenek dengan suara yang gembira. Ah Reum
terlihat tidak suka dan langsung menutup telephone neneknya. Beberapa saat
kemudian, datang sebuah bus besar. Bus itu membawa rombongan SNSD. Ah Reum
menatap mereka dengan kesal dan marah. Ah Reum berjalan melewati mereka tanpa
melihat mereka sedikitpun, dan langsung masuk kekelasnya. Yoona melihat
kepergian Ah Reum. Terlihat rasa sedih dari Yoona.
Kelas
benar-benar sepi. Ah Reum duduk sambil membaca buku. Teriakan mulai Ah Reum
dengar. Teriakan yang meneriakkan, “Seo Nyuh Shi Dae!” dan itu membuat Ah Reum
muak. Ia mengenakan earphonenya dan mendengarkan music. Tiba-tiba ada sebuah
pengumuman, “Selamat pagi dan selamat datang kami ucapkan pada SNSD. Karena ada
dua kelompok artis yang bersekolah di sini, maka kami memutuskan untuk
menyendirikan mereka. Mungkin akan ditambah beberapa murid berprestasi dan
terbaik disini untuk melengkapi mereka. Untuk melihat kelas anda semua, silahkan
melihat papan pengumuman.” Lalu, semua siswa melihat papan pengumuman. Begitu
juga SNSD dan Super Junior. Namun, Ah Reum sama sekali tidak tertarik untuk
bergabung dan satu kelas dengan mereka.
Saat
sedang asyik membaca, tiba-tiba bell tanda pelajaran akan segera dimulai pun
berbunyi. Semua siswa masuk kekelas. Semua murid yang ada di situ terkejut
melihat Ah Reum ada disitu. Salah satu dari mereka berkata, “Hei Im Ah Reum, kenapa
kau masih berada disini? Bukankah kau masuk kedalam kelas artis?” Mendengar
perkataan orang itu, Ah Reum terkejut dan langsung pergi dari tempat itu dan
melihat papan pengumuman. Dan itu benar. ”Kenapa ada namaku disini? Aku harus
satu kelas dengan orang-orang bodoh itu?”
Ah
Reum berjalan keluar sekolah. Saat sampai di depan pintu sekolah, Ah Reum
teringat suara neneknya saat memberitahu kalau kakaknya juga akan satu sekolah
dengannya. Suara yang tampak sangat bahagia. Ah Reum tidak ingin mengecewakan
Neneknya dan memutuskan untuk pergi kekelasnya yang baru. Di dalam kelas, SNSD
dan Super Junior sedang bercerita.
Beberapa saat kemudian, masuk guru music, yaitu pak Lee. Ia mengapsen semua
sisiwa dan sampai pada absen Ah Reum. Yoona terkejut mendengar nama adiknya
dipanggil. Begitu pula dengan Super Junior. Dan dikelas itu, Ah Reum belum
terlihat. Secara tiba-tiba, Ah Reum membuka pintu dan masuk. Ia langsung
mengangkat tangannya, “Ya pak, saya ada disini. Maaf sudah terlambat.” Pak Lee
hanya bisa tersenyum dan segera menyuruh Ah Reum duduk. Ah Reum berjalan ke
bangku paling belakang dengan wajah yang jutek tanpa melihat kakaknya. Yoona
melihat Ah Reum dengan tersenyum. Dan pelajaran pun dimulai.
Pak
Lee bertanya pada SNSD dan Super Junior, “Sebutkan nama kalian dan posisi
kalian dalam kelompok kalian masing-masing?” Dan mereka mulai menyebutkan nama
dan posisi mereka. Setelah selesai, Pak Lee kembali bertanya, “Sebelum
pelajaran ini kita mulai, apa ada yang ingin kalian tanyakan?” Dengan wajah
tanpa ekspresi, Ah Reum mengangkat tangan dan bertanya, “Aku ingin bertanya. Kapan
pelajarannya akan dimulai? Kalau masih lama, aku ingin mendengarkan music
menggunakan mp3ku,” tanya Ah Reum sambil menunjukkan earphone dan mp3nya pada
pak Lee. Mendengar pertanyaan Ah Reum yang secara tersirat menegur itu, semua
personil SNSD dan Super Junior yang tadinya tertawa, menjadi hening dan menatap
Ah Reum dengan heran. Pak Lee pun bingung ingin menjawab apa dan berkata, “Oh, Baiklah.
Mari kita mulai pelajarannya. Materi kita hari ini adalah menyanyi. Dimulai
dari absen satu. Cho Kyu Hyun.” Dan suaranya bagus. Sampailah absen Ah Reum.
Yoona menatap Ah Reum dengan kegembiraan. Super Junior yang masih sangat kesal
karena sudah di ejek bodoh oleh Ah Reum hanya meremehkan dan berkata. ”Sekarang
kau ya? Memangnya kau bisa menyanyi?” tanya Donghae kemudian membuat kelas
menjadi ramai dan penuh tawa, kecuali Yesung yang terdiam dengan ekspresi
kesal. Bahkan Pak Lee juga tertawa. Ah Reum menatap mereka dengan sinis dan
berkata, “Dasar bodoh!” dan kata-kata Ah Reum itu membuat kelas menjadi tenang.
”Pak Lee, aku ingin bertanya. Apakah ini masuk nilai?” tanya Ah Reum dan
membuat kelas menjadi gaduh lagi. ”Hyung, gadis munafik ini pasti tidak bisa
menyanyi!” ejek Shindong. Semua tertawa semakin keras. Yoona memukul meja dan
berdiri lalu berkata, “Dengarkan dulu suaranya. Baru kalian bisa menilai Ah
Reum.” Itu membuat kelas menjadi hening kembali. Ah Reum mulai bernyanyi. Ah
Reum menyayikan lagu IU yang berjudul Waiting sambil bermain gitar. Itu membuat
semua orang yang ada dikelas itu terkejut mendengar suara Ah Reum, Yoona yang
sudah mengetahui suara adiknya itu menjadi satu-satunya orang yang mau bertepuk
tangan untuk Ah Reum. Semua personil Super Junior menjadi malu dan hanya bisa
saling bertatapan.
Bell
tanda istirahat pun berbunyi. Ah Reum meninggalkan kelas dan pergi ke toilet. Saat
sampai, ia bertemu dengan kakaknya. Yoona menyapa Ah Reum dengan senyuman, “Ah
Reum-ah, kau sangat cantik ya sekarang. Dan kau menjadi orang yang pandai pula.”
Ah Reum hanya diam dan memebatalkan niatnya untuk ke toilet. Itu membuat Yoona
sedih. Ah Reum pergi ketaman. Duduk di kursi taman dan meneteskan airmata. Ia
mengingat saat kakaknya masih bermain dengannya dan mereka masih akur. Dulu
rumah mereka berada di daerah yang cukup jauh dari Seoul. Sewaktu Kakaknya akan
pergi trainee ke Seoul, Ah Reum yg masih berumur 8 th menangis dan memohon pada
kakaknya untuk tidak berangkat trainee karena Ah Reum tidak ingin kakaknya
menjadi orang bodoh. Namun, Yoona tetap meninggalkan Ah Reum. Itulah yang
membuat Ah Reum benci dengan kakaknya sendiri. Ternyata, Yesung mengamati
kelakukan Ah Reum itu. Bell tanda istirahat telah selesai berbunyi. Ah Reum
mengusap airmatanya dan kembali ke kelas. Saat Ah Reum kembali, SNSD dan Super
Junior sudah bercanda. Ah Reum mengambil earphone dari dalam tasnya dan
memasang earphone itu pada ponselnya lalu mendengarkan music.
Itu
membuat personil SNSD dan Super Junior merasa kesal padanya. Eunhyuk kemudian
bercerita pada SNSD kalau Ah Reum pernah menghina artis SM itu bodoh. Itu
membuat personil SNSD menjadi marah. Yuri dan yang lain mendekati Ah Reum dan
bertanya, “Hei Im Ah Reum! Apa benar kau sudah mengatakan kalau semua artis SM
itu bodoh?” Ah Reum mendengarnya, Namun ia berpura-pura tidak dengar dan terus
membaca bukunya. Itu membuat Yuri kesal dan melepaskan earphone Ah Reum sambil
berkata, “Hei! Kau dengar tidak?” Ah Reum berdiri dan tersenyum sinis pada
mereka lalu berkata, “Kalau iya memangnya kenapa? Kau ingin memukulku? Atau
ingin mengadukanku pada media? Bukankah hanya itu yang bisa kalian lakukan?
Atau kalian ingin menuntut ku? Silahkan saja! Kalau memang aku harus mendekam
di penjara karena ini, aku akan melakukannya. Kenapa? Karena aku mengatakan apa
yang sebenarnya menjadi fakta. Dan itu membuat aku puas.” Mendengar jawaban Ah
Reum itu, Yuri tampak kesal. Jessica ikut angkat bicara dan menantang Ah Reum.
”Memangnya menjadi seperti ini adalah hal yang mudah? Kau harus membuktikan
ucapanmu itu. Kalau memang kau benar, maka satu-satunya jalan adalah kau harus
mengikuti trinee SM pada saat pemilihan VI Star, Girlband pendamping EXO. Apa
kau berani?” Mendengar tantangan Jessica itu, Ah Reum kembali tersenyum sinis
dan berkata, “Maaf, tapi aku tidak ingin menjadi orang bodoh seperti kalian!
Bukan berarti aku takut, tapi aku tidak suka dengan artis bodoh seperti kalian
(menunjuk SNSD) dan kalian (menunjuk Super Junior).” Mendengar itu, Tiffany
menjawab, “We will continue to wait, if you don’t show up in the VI Star, then
you’re a coward!” Ah Reum menatap Tiffany dengan sinis dan menghela nafasnya. ”If
anything I’m a coward, at least I’m not stupid like you!” jawab Ah Reum yang
kemudian kembali duduk. Lalu Yoona datang dan bertanya apa yang terjadi. Teman-temannya
memberitahu Yoona. Yoona hanya bisa sedih melihat Ah Reum dan duduk di
bangkunya. Itu membuat teman-teman Yoona bingung akan sikap Yoona.
Mereka
kembali ke tempat duduk mereka dan pelajaran dimulai. Kali ini pelajaran
Matematika oleh ibu Man Joo Seo. Ibu guru yang satu ini adalah guru idola Ah
Reum. Karena, ibu ini tidak memandang kedudukan yang ia beri ilmu. Melainkan
kecerdasannya. Ia merupakan Guru yang bijaksana dan baik hati. Ia juga menyukai
Ah Reum karena kepandaiannya dan sopan santun yang Ah Reum berikan hanya
padanya. Ibu Man langsung menyapa kelas itu, “Selamat siang semua. Perkenalkan
nama saya ibu Man Joo Seo. Saya seorang guru matematika. Dan kalian pasti sudah
membaca buku untuk bab selanjutnya kan? Kemarin pasti ada nomor yg masuk
keponsel kalian dan mengatakan kalau kalian harus mempelajari bab 3. Dan saya
hanya mengenal satu siswa dikelas ini. Im Ah Reum, apa kau sudah membaca?” Ah
Reum tersenyum pada Ibu Man dan menjawab, “Sudah bu.” Ibu Man melanjutkan
pembicaraannya. ”Baiklah, kalian sudah membaca kan? Pesan saya masukkan?” Semua
melihat ponsel mereka dan berkata masuk. ”Sudah masuk dari tadi malam bu. Tapi
kami belum membaca. Kami lelah semalam,” keluh Lee Teuk yang mendapat
persetujuan dari yang lain. Mendengar itu, Ibu Man mengkerutkan dahinya dan
berkata, “Lelah? Saya juga lelah. Tapi saya tetap mengetik soal ulangan ini. Dan
sekarang siapkan kertas satu lembar dan masukkan semua buku kalian kedalam tas.”
Mendengar itu, SNSD dan Super Junior terkejut. Namun, Ah Reum hanya biasa saja
dan menyiapkan alat tulisnya. Ibu Man selesai membagikan soal dan duduk
dimejanya.”Waktunya satu jam. Bisa dimulai dari sekarang. Selamat mengerjakan.”
Kata ibu Man.
Soal
yang mereka lihat adalah soal yang asing bagi mereka. Bahkan, Kyu Hyun yang
sering mengerjakan soal matematika saja tidak bisa mengerjakan dan asal
mengerjakan. Namun Ah Reum, dengan kepala dingin mengerjakan soal-soal itu
dengan mudah. Begitu juga Yesung yang semalam belajar untuk mengatasi rasa
kesalnya pada Ah Reum. Dalam waktu setengah jam, Ah Reum bisa menyelesaikan 10
soal pilihan ganda dan 5 soal esai lalu mengumpulkannya pada ibu Man. Itu
membuat semua takjub dengan Ah Reum. Lalu Ah Reum bertanya pada ibu Man. ”Bu, bolehkah
saya mendengarkan music dan membaca novel?” Ibu Man mengangguk sambil tersenyum.
Dan itu membuat semua orang semakin iri pada Ah Reum. Yesung terus menatap Ah
Reum dengan tersenyum dan membuat Ibu Man menegur Yesung, “Hei, Pria yang ada
di bangku paling belakang barisan ini. Kenapa kau melihat Ah Reum seperti itu?
Apa kau sudah selesai? Atau kau menyukai Ah Reum?” Mendengar petanyaan itu, Yesung
hanya diam dan kembali mengerjakan. Sementara yang lain menertawakannya. Ah
Reum yang mendengar perkataan Ibu Man itu, hanya tersenyum kecil dan kembali
membaca buku.
Setelah satu jam
berakhir, mereka terpaksa harus mengumpulkan kertas lembar jawaban mereka
dengan cemberut. Ada yang baru mengisi satu nomor, ada yang kosong jawabannya, dan
ada juga yang penuh. Namun tidak tau benar atau salah. Kemudian, Ibu Man
menyuruh mereka untuk keluar kelas dan menghitung berapa banyak kupu-kupu yang
mereka temukan. Namun, tidak boleh keluar sekolah. Mereka hanya boleh berbaris
di depan kelas dan menghitung. Lalu, mereka melakukan apa yang ibu Man suruh
dengan heran.
Setelah
20 menit berada diluar dan melakukan hal yang tidak jelas, mereka kembali
kedalam kelas. ”Baiklah. Berapa kupu-kupu yang berhasil kalian hitung?” Lalu, mereka
menggelengkan kepala. Namun, Ah Reum hanya tersenyum dan berkata, “Bodoh!” Ah
Reum tahu, kalau mereka hanya dibodohi oleh ibu Man. Namun, mereka masih saja
melakukannya. Padahal, Ah Reum sama sekali tidak melakukannya dan malah terus
membaca novel. ”Baiklah! Ternyata kalian memang sangat polos ya! Dan nilai
kalian sudah keluar. Dari 29 siswa disini, 21 diantaranya mendapat nilai nol. Dan
8 yang lain mendapat nilai 8 keatas.” Kemudian, Ibu Man Membacakan nilai
delapan orang itu. ”Jung Nam Mi 80, Kim Ji Min 80, Hyun Kin Nan 86, Cho Man Joo
86, Nam Ji San 86, Lee Hyun Hee 86, Kim Jong Woon 93, dan Im Ah Reum 100.”
Mendengar nama Yesung masuk dan mendapat nilai 93, Super Junior dan SNSD
benar-benar tidak percaya. Mereka juga terkejut mendengar nilai Ah Reum yang
sempurna. Yesung dan Ah Reum saling bertatapan. Yesung tersenyum pada Ah Reum.
Namun, seperti biasa, Ah Reum tetap cuek. ”Sebagai hadiahnya, Ah Reum mendapat
coklat berukuran besar dan Kim Jong Woon mendapat coklat berukuran sedang. Ini,”
kata Ibu Man sambil berjalan kearah mereka satu persatu. Dan akhirnya, pelajaran
selesai. Mereka kembali keasrama setelah makan siang.
Siang
berlalu dan berganti malam. Malam itu, ada yang mengirim sebuah pesan pada Ah
Reum yang bertuliskan, “Selamat malam nona bodoh. Keluarlah dan ambilah sebuah
kotak yang ada di depan pintu kamarmu!J”
Setelah menerima pesan itu, Ah Reum keluar kamar dan menemukan kotak itu. Ah
Reum menengok kanan kirinya dan membalas pesan itu seolah mengenal orang itu, “Ini
bukan bom kan?J” Sesaat kemudian, orang itu membalas
pesan Ah Reum, “Maaf tapi itu bom. Bom cinta. J”
Ah Reum tersenyum membaca pesan itu dan mengambil kotak itu lalu masuk kedalam
kamar.
Di
dalam kamar, Ah Reum membuka kotak kecil itu dan terkejut melihat isinya. Isinya
adalah foto-foto Ah Reum saat jutek, marah, menangis, tersenyum dan tanpa
ekspresi. Itu membuat Ah Reum tersenyum dan mengirim pesan pada orang itu, “Darimana
kau mendapatkan foto-fotoku? Apakah kau selalu mengikutiku? Apa kau
mengenalku?” Lalu, Ah Reum menunggu jawaban dari orang itu sambil melihat-lihat
fotonya. Deerrttt. Balasannya datang.
”Aku memang tidak mengenalmu lebih dari teman. Hanya saja aku mengenalmu lebih
dari siapapun.” Membaca jawaban itu, Ah Reum hanya tersenyum dan mengunci
ponselnya lalu Tidur. Ah Reum juga menyimpan nomor itu dan memberinama “Mr. Stupid”
Malam
berlalu dan berganti pagi, Ah Reum berjalan sambil membaca buku dan menunggu
bel masuk di depan sekolah. Tiba-tiba. . Drreett… Ada sebuah pesan dari Mr. Stupid.
Mr. Stupid : Selamat
pagi bodoh!
Ah Reum : Bodoh? Apa maksudmu? (tersenyum)
Mr. Stupid : Jangan
berjalan sambil membaca buku!
Ah Reum : Kau disini? Apa kau Seung Gyu?
Mr. Stupid : Seung
Gyu? Siapa orang itu? Aku tidak mengenalnya.
Ah Reum : Lalu kau siapa?
Tiba-tiba bell berbunyi. .
Mr. Stupid : Cepat
masuk! Bell sudah berbunyi.
Ah Reum : (menengok kanan kirinya) Kau dimana?
Mr. Stupid : Sudah!
Cepatlah masuk.
Dengan penuh
pertanyaan Ah Reum masuk ke kelas. Dan terdengar pengmuman. “Selamat pagi
anak-anak! Hari ini tidak ada pelajaran. Hanya saja, ada pentas dari artis SM
sebagai pembukaan dari proses belajar mereka. Oleh sebab itu, segeralah
berkumpul di aula tengah. Semuanya harus ikut. Untuk Im Ah Reum ditunggu oleh
Ibu Cho, kepala sekolah kita di ruangannya. Terimakasih!” Mendengar nama Ah
Reum di sebut, Ah Reum langsung terkejut dan segera menemui Ibu Cho.
Ah
Reum mengetok pintu ruangan ibu Cho dan langsung masuk dengan wajahnya yang
tanpa ekspresi. Ah Reum membungkukkan badan sebagai tanda hormat. Lalu ibu Cho
menyuruhnya duduk. ”Im Ah Reum. Bisakah kau membantu ibu untuk menyebarkan ini?
Karena nama yang ibu hafal hanya namamu, jadi ibu hanya bisa meminta bantuanmu,”
kata ibu Cho sambil memberikan satu pak brosur. Brosur itu berisi bahwa SM akan
mengadakan audisi pemilihan VI Star di sekolahnya, yaitu Anyang Art High School
yang sudah melahirkan beberapa artis, diantaranya Junhyung (Beast), Park Gyu Ry
(kara) dan lain-lain. Ah Reum pun menerima permintaan ibu Cho lalu keluar dari
ruangan kepala Sekolah. Ah Reum sama sekali tidak tertarik pada hal itu. Lalu, datang
ibu Man, ia menegur Ah Reum. ”Im Ah Reum, kenapa kau tidak di aula? Cepat
kesana, acara akan segera dimulai,” tegur ibu Man sambil tersenyum pada Ah
Reum. Ah Reum membalas senyuman ibu Man itu dan pergi ke aula sekolah. Begitu
masuk aula, Ah Reum melihat neneknya ada disitu. Nenek juga melihat Ah Reum dan
memanggilnya untuk duduk di sebelah Nenek. Ah Reum menghampiri Nenek dan duduk
di sebelah Nenek. Barisan paling depan, itu adalah tempat duduk bagi pemilik
saham dan keluarganya. Nenek memesan 2 tempat duduk. Untuk Ah Reum dan Nenek.
Acara
dimulai. Penampilan pertama dari Super Junior. Mereka membawakan lagu mereka
yang berjudul Don’t don (sewaktu itu, personilnya masih 13, jadi mereka masih
muda. J). Semua gadis meneriakan nama Super
Junior. Namun Ah Reum hanya diam dan hanya melihat sepatu mereka yang bagus. Nenek
heran melihat Ah Reum dan bertanya, “Ah Reum-ah, kenapa kau tidak berteriak
seperti yang lain?” Ah Reum hanya tersenyum dan menjawab, “Aku tidak menyukai
mereka nek! Aku menyukai Bigbang.” Nenek tersenyum mendengar jawaban Ah Reum
dan kembali menonton Super Junior. Setelah Super Junior selesai membawakan lagu
mereka yaitu Sorry Sorry, mereka memperkenalkan diri. Yesung tersenyum pada Ah
Reum. Ah Reum pun tersenyum kecil padanya. Setelah selesai berkenalan, giliran
SNSD yang masuk. Mereka membawakan lagu mereka yang berjudul “Tears” Lagu itu
baru pertama kali dinyanyikan oleh SNSD. Jadi, semuanya hanya diam karena tidak
tau liriknya dan bagaimana lagunya. Nenek menyoraki mereka. ”Ah Reum, lihat, itu
ada kakakmu. Bukankah sekarang dia sangat cantik? Cantik sepertimu!” Kata nenek
berbisik pada Ah Reum. Ah Reum tidak mau nenek tau kalau Ah Reum membenci
Kakaknya. Oleh sebab itu, Ah Reum tersenyum dan terus melihat mereka. Ah Reum
seolah mencari letak kesalahan mereka dan terus memperhatikan gerakan demi
gerakan yang mereka lakukan. Setelah selesai, mereka memperkenalkan diri mereka.
Lalu mereka duduk di bangku sebelah Super Junior duduk. Yaitu, bangku yang ada
di seberang bangku Ah Reum.
Untuk
mengisi acara selanjutnya, maka Pak Lee naik ke panggung dan menjadi host. ”Selamat
pagi semua. Hari ini adalah hari yang membahagiakan. Karena kita bisa melihat
superstar setiap hari dan menari di Aula sekolah kita semua, Anyang Art High
School!. Untuk mencairkan suasana, maka kami akan mengadakan games. Tentu semua
gadis disini menyukai SNSD kan?” Lalu semua (kecuali Ah Reum) berteriak dan
mengatakan “Yaaa!!”. Lalu pak Lee melanjutkan pembicaraannya. ”Baiklah kalau
begitu. (berjalan menuju sebuah kotak) Nah, di kotak ini sudah ada nama semua
siswa wanita yang ada disini. Kami mohon SNSD untuk naik ke atas panggung. Jadi,
setiap personil SNSD akan mengambil satu undian. Didalam undian itu ada nama. Nanti
mereka akan menyebutkan nama yang mereka ambil dan orang yang mempunyai nama
itu harus menyanyi lagu Tears yang baru saja mereka bawakan. Misalkan Yoona
mendapat nama Pak Lee, maka saya harus memerankan Yoona dalam lagu mereka,
Tears. Sudah siap?” Semua berkata siap.
SNSD
mengambil undian itu. Dan hasilnya, Yoona=Nam Mi, Seohyun=Kim Min, Sooyoung=Han
Na, Yuri=Hyun Shi, Sunny=Shin Ji, Hyoyeon=Hyum Na, Jess-ica=Sha Ra, Tiffany=Seo
Jin, dan Taeyeon=Ah Reum. Mendengar nama Ah Reum disebutkan, semua personil
SNSD dan Super Junior terkejut dan menahan tawa. Ah Reum naik ke atas panggung
dengan kesal. Tapi, ia tetap sportife dan melakukannya. Setelah kesembilan
gadis itu naik ke panggung, Pak Lee mulai memberi mereka satu persatu lirik
lagu Tears.
[Taeyeon] Hayan
byeolbichi I kkaman eodumi
Jeo meolliseo nal mireonaego itjjyo
[Sunny] Hwanhan misoro geudaereul baraman bwado
Nan ireoke jakkuman meoreojyeo gayo
[Tiffany & Sooyoung] Geudarreul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
Barami doe-eoseo nae gyeote wajweoyo
[Seohyun] Amudo moreuge ana juseyo
Naega geudareul neukkil su itttorok
Geudaen geureoke eonjena nae gyeote
[Yuri] Paran haneuri geudael muldeurin geojyo
Nae sarangeul arabeorigi jeone
[Jessica] Nal bomyeo seulpeomarayo
Nae mam nunmurui uimireul andamyeon
Geudaedo ije useul suga isseoyo
[Taeyeon & Yoona] Geudaereul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
Haetssari doe-eoseo nae gyeote wajweoyo
[Tiffany] Hwanhan misoro nal bichweo juseyo
Naega geudaereul neukkil su eopsseodo
Geudaen geureoke eonjena nae gyeote
[Seohyun] Love na-ui I
Noraega yeongweonhan
[Seohyun] Na-ui baraemdeulcheoreom
Geudae-egedo deullinayo
[Taeyeon] Ireoke sumanheun chu-eogeul namgigo
Ojik nan geudaeman saenggakaneunde
[Jessica & Hyoyeon]Geudaereul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
Binmuri doe-eoseo nae gyeote wajweoyo
[Taeyeon] Usan sok naege sokssagyeo juseyo
Geudaereul naega deo saranghaetttago
Geuraeseo naega ([Jessica])Geuraeseo naega
[Taeyeon] Deo apeudago
[All]Rallarararara rarallarararara
Rallarararara rarallarara
[Jessica] Eotteoke haeya jeonhal su innayo
Geudael jeongmal saranghan nae ma-eumeul
Ijen eotteoke na-ui I sarangeul
[Taeyeon] Geogi isseoyo jigeum geudaero
Geu sarangeul ijeneun naega
I love you
Jeo meolliseo nal mireonaego itjjyo
[Sunny] Hwanhan misoro geudaereul baraman bwado
Nan ireoke jakkuman meoreojyeo gayo
[Tiffany & Sooyoung] Geudarreul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
Barami doe-eoseo nae gyeote wajweoyo
[Seohyun] Amudo moreuge ana juseyo
Naega geudareul neukkil su itttorok
Geudaen geureoke eonjena nae gyeote
[Yuri] Paran haneuri geudael muldeurin geojyo
Nae sarangeul arabeorigi jeone
[Jessica] Nal bomyeo seulpeomarayo
Nae mam nunmurui uimireul andamyeon
Geudaedo ije useul suga isseoyo
[Taeyeon & Yoona] Geudaereul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
Haetssari doe-eoseo nae gyeote wajweoyo
[Tiffany] Hwanhan misoro nal bichweo juseyo
Naega geudaereul neukkil su eopsseodo
Geudaen geureoke eonjena nae gyeote
[Seohyun] Love na-ui I
Noraega yeongweonhan
[Seohyun] Na-ui baraemdeulcheoreom
Geudae-egedo deullinayo
[Taeyeon] Ireoke sumanheun chu-eogeul namgigo
Ojik nan geudaeman saenggakaneunde
[Jessica & Hyoyeon]Geudaereul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
Binmuri doe-eoseo nae gyeote wajweoyo
[Taeyeon] Usan sok naege sokssagyeo juseyo
Geudaereul naega deo saranghaetttago
Geuraeseo naega ([Jessica])Geuraeseo naega
[Taeyeon] Deo apeudago
[All]Rallarararara rarallarararara
Rallarararara rarallarara
[Jessica] Eotteoke haeya jeonhal su innayo
Geudael jeongmal saranghan nae ma-eumeul
Ijen eotteoke na-ui I sarangeul
[Taeyeon] Geogi isseoyo jigeum geudaero
Geu sarangeul ijeneun naega
I love you
Musik mulai didengar. Mereka mulai menyanyi, walau terkadang tidak sama dengan irama yang sebenarnya. Namun, Ah Reum yang bisa mengingat dengan waktu yang cepat, dengan mudah melakukannya. Mereka memandang Ah Reum dengan penuh kekaguman. Dan music selesai. Ah Reum memerankan Taeyeon dengan baik. Semuanya terkejut. Nenek sangat menyayangi Ah Reum, dan semakin sayang padanya. Dan sepertinya SM tertarik pada Ah Reum. Karena hanya Ah Reum yang bisa menyanyi dengan baik, maka Ah Reum menjadi pemenang dalam games itu. Dan hadiahnya adalah berfoto bersama dengan SNSD. Mendengar hadiah itu, Ah Reum langsung menolaknya. Ah Reum berpura-pura melihat jam dan mengatakan kalau dia harus pergi. Dan wuss.. Ah Reum berlari meninggalkan tempat itu. Yesung mengikutinya.
Ternyata
Ah Reum pergi ke taman. Di taman, ia duduk dan terdiam. Lalu Yesung menyapanya,
“Hei, kenapa kau lari? Hem?” Ah Reum hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan
Yesung. Lalu, Yesung mengajak Ah Reum kedapur kamarnya. Ah Reum menolak, namun
Yesung tetap menarik tangan Ah Reum. Jadi mau tidak mau, Ah Reum harus
mengikuti permainan Yesung.
Yesung : Baiklah, ayo kita memasak. Kau potong
wortel ini ya!
Ah Reum : (cemberut dan memotong wortel) Hem.
Yesung : (tersenyum melihat tingkah laku Ah Reum)
Ah Reum : (melihat Yesung dari ujung kaki hingga
rambut dengan evil dan tersenyum evil) Kau sudah tau bodoh yang kumaksud?
Yesung : (tersenyum sambil terus mencuci sayuran)
Belum. Memangnya kenapa? Kau mau memberi tauku?
Ah Reum : Belum! Kau mau masak apa?
Yesung : Dadar sayuran. Kau suka kan?
Ah Reum : Kalau kau yang masak aku tidak suka.
Yesung : (menatap Ah Reum dengan kesal) Hei, apa
maksudmu?
Ah Reum : Pasti masakanmu tidak enak.
Yesung : Menyebalkan! Masakanku adalah masakan
paling enak di dunia.
Ah Reum : Ya benar. Tapi ini bukan duniamu.
Yesung : Jadi aku tidak pantas ada didunia ini?
Ah Reum : Aku tidak berkata begitu. Kau (menunjuk
hidung Yesung) Yang mengatakannya.
Yesung : (menghela nafas dan kembali memasak)
Ah Reum : (tersenyum) Oh ya, apa kau menyukai Moon
Gaen Young?
Yesung : (kembali menatap Ah Reum) Kau ini memang
hobi membuat orang kesal ya?
Ah Reum : Aku kan hanya bertanya. Temanku ada yang
ingin tau tentang hal itu.
Yesung : (menghela nafas) Baiklah. Aku memang
menyukainya, Kau puas?
Ah Reum : Belum.
Yesung : (menengok kearah Ah Reum dengan kesal, lalu
kembali memasak)
Ah Reum : Padahal, Moon gaen Young itu mempunyai
wajah yang tua. Dia juga jelek. Bahkan dia sangat menyebalkan. Sok cantik dan
bodoh. Tidak bisa menyanyi, gendut, dekil, pen. .
Yesung : (menyela omongan Ah Reum dengan
berteriak) Hei! Bisakah kau diam?!
Ah Reum : (menatap Yesung tanpa ekspresi) Baiklah. (lalu
tersenyum puas karena sudah bisa membuat Yesung kesal)
Setelah menunggu 30 menit, dadar sayuran
matang.
Yesung : (meletakkan piring berisi dadar sayuran
yang berbau harum di meja dengan kesal) Ini. Ayo makan. (mengambil dadar sayur
dan meletakkannya di piringnya)
Ah Reum : (terus menatap Yesung dan tidak bergerak
sedikit pun)
Yesung : Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku
tampan ya?
Ah Reum : (tanpa ekspresi) Tidak. Hanya saja aku
baru tau kalau kau itu ternyata jelek.
Yesung : (berhenti mengunyah) Terserah kau saja.
Ah Reum : (berdiri) Kalau begitu aku pergi dulu.
Yesung : (menghela nafasnya berat lalu berdiri
dengan kesal dan berteriak) Ya sudah kalau kau ingin pergi, pergi saja sana!
Ah Reum : (berteriak) Aku memang akan pergi!
Yesung dan : (bersamaan
sambil melotot) Dasar menyebalkan!
Ah Reum
Setelah itu Ah
Reum pergi menuju pintu dan keluar dari tempat itu. Sementara Yesung kembali
duduk dan kembali makan dengan kesal. Ah Reum masuk ke kamar. Ia membuka ponsel
dan ia melihat ada sebuah pesan dari Mr. Stupid.
YOU IS
MY. .
Kamu adalah
Lilin
yang menerangi langkahku,
Jalan
yang menuntunku ke kebenaran,
Peta
yang menunjukkan kesalahanku,
Udara
untuk ku bernafas,
Kaki
yang terus berjalan kedepan menuju masa yang akan datang,
Air
yang menjadi sumber kehidupan,
Tangan
yang selalu terulur saat ku terjatuh,
Dan
kau adalah,
Kesempurnaan,
Keindahan,
Kebaikan,
Kesetiaan.
Kebahagiaan,
kehidupan,
Dan
SEGALANYA untukku. .
Ah Reum tersenyum
membacanya. Dan itu membuat Ah Reum semakin ingin tau siapa orang itu. Lalu, Ah
Reum mengkopi puisi itu dan menyimpannya di draf. Karena asrama masih kosong,
Ah Reum memanfaatkan itu untuk memasukkan brosur titipan ibu Cho kedalam kamar
teman-temannya yang lain. Ia menaruh brosur itu di bawah pintu kamar mereka. Setelah
selesai, Ah Reum kembali ke aula sekolah dan kembali duduk di samping Neneknya.
Nenek : Ah Reum-ah, kau tadi lari kemana?
Ah Reum : (tersenyum) Tadi aku ada tugas dari ibu
Cho. Dan aku lupa melakukannya. Jadi tadi aku melakukannya.
Nenek : Tapi kenapa kau lama sekali?
Ah Reum : Tugas itu sangat banyak. Jadi perlu
banyak waktu untuk mengerjakannya.
Nenek mempercayai ucapan Ah Reum itu. Beberapa
saat kemudian, Yesung datang dan mereka saling bertatapan dengan kesal. Yesung
duduk di bangkunya tadi. Lalu Hanggeng bertanya, “Yesung-ah, kau darimana?
Wajahmu seperti kertas yang sudah kusut.” Yesung hanya diam dan membuka
ponselnya. Hangeng hanya tersenyum geli akan tingkah laku Yesung itu. Kibum yg
mendengarkan percakapan mereka hanya menatap mereka dengan tersenyum kecil. Lalu
memperhatikan Ah Reum sejenak. Acara pun selesai dan ditutup dengan lagu SM
Town “Hope”.
Nenek mengajak Ah Reum duduk di taman.
Nenek : Ah Reum-ah, Nenek sangat bangga akan
prestasimu itu. Tadi Ibu Man memberitahu Nenek jika kau selalu mendapat nilai sempurna.
Bahkan Nenek semakin bangga saat melihatmu bisa menghafal nada yang cukup sulit
dalam waktu yang cepat. Ah Reum, Nenek ingin kau seperti kakakmu. Bergabunglah
dengan SM. Hidupmu pasti akan lebih baik.
Ah Reum : (menatap Nenek dengan terkejut lalu
memegang tangan Nenek) Nek, kurasa hidupku sudah sangat baik sekarang. Nenek tidak
perlu kawatir. Aku tidak ingin menjadi seorang artis nek. Lebih baik aku
meneruskan perusahaanmu. Kau tidak perlu lagi menyuruh orang untuk mengurus
perusahanmu Nek. Tapi, aku yg akan mengurusnya.
Nenek : Tidak Ah Reum-ah! Kau masih muda dan
cantik. Kau juga memiliki talenta yg begitu banyak. Untuk menjadi penerus
perusahaan kau belum pantas. Kau perlu menunjukkan talentamu itu pada dunia. Jika
umurmu sudah 30 tahun, kau boleh meneruskannya. Ah Reum-ah, nenek mohon. Anggap
ini permintaan terakhir Nenek.
Ah Reum : (berfikir sejenak dan kembali melihat
Nenek dengan kasihan) Baiklah Nenek. Kalau itu maumu, aku akan melakukannya. (tersenyum)
Nenek : (memeluk Ah Reum dan menangis terharu)
Terimakasih Ah Reum. Nenek sangat menyayangimu.
Ah
Reum berjalan di lorong-lorong asrama sambil melamun dan memikirkan apa yang ia
sanggupi tadi. Baginya, itu adalah sesuatu yang sangat berat. Dan ia akan
termakan oleh kata-katanya sendiri. Kata-kata yang selalu ia ucapkan pada
artis-artis SM, yaitu “Bodoh”. Tanpa Ah Reum sadari, ternyata ada seorang pria
yang mengikuti Ah Reum dan terus memperhatikan Ah Reum. Orang itu adalah Kim Ki
Bum. Sampailah Ah Reum di depan pintu kamarnya. Ia berhenti sejenak dan
meneteskan airmata. Ki Bum terus memperhatikan Ah Reum dari balik tembok. Tiba-tiba
ada suara seorang perempuan yang memanggil Ah Reum. Dan orang itu adalah Kakak Ah
Reum, Yoona.
Yoona : (tersenyum dan berjalan kearah Ah Reum) Ah
Reum-ah!
Ah Reum : (diam dg wajah yang marah)
Yoona : (menaruh tangannya di pundak Ah Reum) Kau
kenapa? Apa yang membuatmu menangis?
Ah Reum : (menampis tangan Yoona) Tidak usah berpura-pura
perhatian padaku!
Yoona : (menahan airmatanya yang akan jatuh dan
berusaha tersenyum) Ah Reum-ah. Maafkan kakak.
Ah Reum : (mengusap airmatanya dan berteriak) Maaf?
Pantaskah kau berkata seperti itu padaku? Kau tau? Aku sudah sangat terpukul
dengan meninggalnya ibu dan ayah waktu itu. Bahkan, Seung Gyu juga pergi
meninggalkanku. Dan ku harap, kau tetap berada disisiku sebagai kakak sakaligus
teman. Namun, apa? Ternyata kau juga pergi meninggalkanku. Bahkan, waktu itu
air mataku sudah habis untuk menangisi kepergianmu. Ku harap kau bisa berubah
pikiran setelah melihat keadaanku saat itu. Tapi apa? Walaupun airmata ini
berubah menjadi airmata darah sekalipun, kau akan tetap pergi bukan? Jadi, jangan
menyesal jika aku sangat membencimu sekarang. Bahkan aku muak melihat wajahmu. (menjatuhkan
airmatanya yang sudah tak terbendung)
Yoona : (menangis dan terjatuh di lantai) Maafkan
kakak Ah Reum-ah, kakak memang tidak bisa menjadi kakak yang baik bagimu. Tapi
kakak berjanji padamu, Kakak akan menjadi kakak yang terbaik bagimu. Tolong
maafkan aku.
Ah Reum : Apa? Kau bahkan membuat sebuah janji
padaku? Jika kau memang tidak bisa menepati janji itu, jangan pernah
mengucapkan sebuah janji. (membuka pintu kamarnya dan masuk)
Di kamar, Ah Reum melempar jas dan
dasinya kelantai lalu membaringkan tubuhnya di kasur. Sementara Yoona
mengalirkan airmatanya semakin deras. Kibum melihat semua itu. Lalu ia pergi ke
lapangan tenis dan duduk di bangku sambil terus melamunkan kejadian tadi. Sementara
yang lain sedang asyik bercanda. Beberapa saat kemudian, Yoona datang dengan
wajah yang masih terlihat sedih dan pucat. Itu membuat semuanya terkejut.
Jessica : (menatih Yoona yang nampaknya sudah tidak
kuat untuk berdiri) Yoona-ya, kau kenapa? Kau sakit?
Yuri : (juga ikut menatih Yoona)
Lebih baik kau tidak usah ikut bermain dan beristirahatlah.
Yoona : (tersenyum kecil) Aku tidak apa-apa. Ayo
kita bermain.
Lalu
Yoona mengambil raket dan mulai memukul bola-bola tenis itu. Yoona memukul
semua bola itu dengan sekuat tenaga. Dan itu, membuat semua berhenti bermain
dan kembali keasrama mereka, namun Donghae terus memperhatikan Yoona dan
menemaninya. Setelah sudah tidak punya tenaga lagi, Yoona terjatuh lemas dan
berteriak sekuat tenaganya lalu menangis. Donghae menghampirinya.
Donghae : Apa kau sudah puas? (sambil membantu Yoona
berdiri)
Yoona : (diam dan terus mengalirkan airmata)
Donghae : (memeluk Yoona) Menangislah di pelukanku.
Lalu Yoona menangis di pelukan Donghae.
Hari
berlalu dan berganti pagi. Ah Reum berjalan di lorong-lorong sekolah sambil
membaca buku. Tiba-tiba Yesung ikut berjalan di samping Ah Reum.
Ah Reum : (menatap Yesung dengan tajam lalu
menghela nafas dan kembali membaca buku)
Yesung : Hei! Tolong beri tahu aku tentang bodoh
yang kau maksud itu.
Ah Reum : (menutup bukunya dan menghentikan
langkahnya)
Yesung : (ikut berhenti)
Ah Reum : Jadi kau masih penasaran ya? Tak kusangka
kau mempunyai rasa ingin tau yang sangat tinggi. (mengambil sebuah deary
electronic yang ia ciptakan sendiri) Ini! Kau bisa membacanya. Kau tinggal
memasukkan kata sandinya.
Yesung : (menerima buku itu) Apa kata sandinya?
Ah Reum : Tanggal lahirmu.
Yesung : Jadi kau tau tanggal lahirku. Dari mana
kau tau itu?
Ah Reum : Kau itu memang bodoh atau bagaimana?
Tentu saja aku browsing di internet. Dan buku itu memang sudah ku siapkan
untukmu. Aku sudah bosan mendengar ocehanmu yang ingin tau itu. (pergi
meninggalkan Yesung)
Yesung terus memperhatikan kepergian Ah
Reum dan mulai kagum dengan deary electronic yang bermerek “Im Ah Reum” Hanya
ada satu deary yang ditulis Ah Reum.
“Bodoh.
Aku akan menjawabnya. Kenapa aku bilang kalau kau itu bodoh? Karena kau
mensia-siakan hidupmu hanya untuk menjadi seorang penanyi. Pekejaan yang mengharuskanmu
bekerja untuk perusahaan sampah itu. Menghabiskan waktumu untuk kesuksesan dan
meninggalkan keluargamu. Apa kau tau kapan mereka akan pergi meninggalkan dunia
ini? Tidak kan? Oleh sebab itu, sebaiknya kau mengukir sebanyak-banyaknya
kenangan indah bersama mereka sebelum kau menyesal. Itulah bodoh yg kumaksud”
Yesung tersenyum
setelah membaca itu. ”Kau benar, Im Ah Reum!” Kata Yesung halus sambil
tersenyum melihat wallpaper ponselnya yang adalah foto Ah Reum pada saat di
taman.
Hari itu sekolah
begitu sepi. Bahkan yang Ah Reum temui hanya Yesung tadi. Lalu ia memutuskan
untuk menanyakan pada ibu Cho diruangannya. Ternyata mereka semua sedang
mengikuti audisi VI Star. Mendengar itu, Ah Reum sangat terkejut karena begitu
antusiasnya mereka mengikuti acara tersebut. Ah Reum membrosing di internet
seputar pemilihan VI Star. SM hanya mencari 7 orang saja. Banyak yang sudah
mendaftar. Ah Reum berumur 17 tahun. Umurnya sudah cukup untuk ikut audisi. Tapi,
Ah Reum belum siap untuk masuk ke SM Entertanment. Dan hari itu adalah hari
terakhir audisi VI Star. Dan Ah Reum
tidak mengikuti audisi itu.
Hari
berlalu dan berganti pagi. Pagi itu sekolah begitu ramai. Semua gadis sedang
menunggu SM mengumumkan siapa saja yg masuk dalam VI Star. Semua berkumpul di
ruang Audio Visual. Ditempat itu ada sebuah televisi yg sangat besar. Jadi
mereka akan menonton bersama-sama. Dan SM mulai mengumumkan pada seluruh
pelosok Korea Selatan. Namun, hasil itu membuat semua gadis yg mengikuti audisi
itu kecewa. Karena, yang terpilih justru yang tidak mengikuti audisi. Mereka
malah gadis yang orang lain kenal adalah gadis yg pendiam namun pandai. Gadis
yg tidak bisa menari, sombong, dan tidak tau sopan santun. Itu semakin membuat
mereka kecewa dengan SM. Dan VI Star itu adalah :
Ah Reum terkejut melihat namanya
tertera. Semua gadis yang bersekolah di Anyang High ART School pun menjadi
sangat iri dengan Ah Reum. Bahkan semua pandangan hanya tertuju pada Ah Reum.
Ah Reum terdiam dan pergi dari tempat itu. Ah Reum berjalan tanpa tujuan. Ia
sangat sedih mendengar namanya ada disitu. Tiba-tiba SNSD berada di depan Ah
Reum.
Yuri : Selamat ya. Ternyata kau bukan pengecut.
Ah
Reum : (terdiam dengan mata yang berkaca-kaca)
Seohyun : Mengapa wajahmu terlihat sedih?
Ah Reum : Karena sebentar lagi aku akan menjadi
orang bodoh seperti kalian. Aku bahkan sama sekali tidak mengikuti audisi itu.
Yoona : Benarkah?
Ah
Reum : Pasti nenek yang melakukannya. (tersenyum miris diikuti airmata yang
mengalir)
Yoona : Nenek?
Ah Reum : Ya,
Nenek. Kau mau apa? Nenek sangat ingin aku menjadi seorang artis.
(kembali berjalan)
Yoona : (memegang tangan Ah Reum) Ah Reum-ah, (meneteskan airmata)
Ah
Reum : (melepaskan tangannya dan kembali berjalan)
Yoona : Sebenarnya, aku yang meminta Nenek melakukan hal itu. Maaf.
Ah Reum : (berhenti dan menengok ke arah Yoona)
A..apa? Kau yang melakukannya?
Yoona : Maafkan aku. (menangis bersalah)
Ah Reum : APA YANG KAU LAKUKAN??? (berteriak)
Yoona : (terdiam dan terus menangis)
Ah
Reum : Aku benci padamu. (pergi
meninggalkan mereka)
Yuri : Yoona-ya, apa hubunganmu dengan Ah Reum?
Apa dia adikmu yg sering kau ceritakan itu?
Yoona : (mengangguk sambil terus menangis)
Yuri : (terkejut) Omo!
Dilapangan
basket, Yesung sedang duduk di bangku pemain dan memikirkan kebodohannya yang
di tulis Ah Reum.
Ah
Reum berjalan ke lapangan basket. Ah Reum memang menyukai olahraga terutama
basket. Yesung terkejut melihat Ah Reum yang datang dengan marah dan langsung
memasukkan bola ke ring dengan kesal. Yesung tidak tega melihatnya. Maka ia
menghampiri Ah Reum dan merebut bola basket yg ada di tangan Ah Reum.
Yesung : Kau kenapa?
Ah Reum : (dengan wajah yang kesal) Bukan urusanmu.
(terus mencoba merebut bola basket dari Yesung)
Yesung : (terus memainkan bola basket agar tidak
direbut Ah Reum)
Ah Reum : Berikan padaku bola itu!
Yesung : (menghentikan permainannya) Jawab dulu
pertanyaanku, baru aku kembalikan bola ini.
Ah Reum : Sudah kubilang ini bukan urusanmu. Jadi
jangan ikut campur.
Yesung : (menghela nafas lalu berteriak) Kalau
begitu terserah! (memberikan bola itu pada Ah Reum lalu pergi)
Ah Reum : (terjatuh dan manangis) Aku sudah lelah!
Lebih baik aku mati! Ayah, Ibu, Aku ingin ikut denganmu. Aku merindukan kalian.
Tiba-tiba ada yang datang. Ia adalah
Kibum.
Kibum : (mengulurkan tangannya untuk Ah Reum)
Berdirilah. Ayo aku bantu.
Ah Reum : (menerima uluran tangan Kibum)
Terimakasih.
Kibum : (mengambil saputangan dari saku celananya
dan membersihkan airmata Ah Reum menggunakan sapu tangan itu)
Lalu mereka berdua duduk di bangku pemain.
Kibum : (tersenyum) Daritadi aku melihatmu dan
Yesung saat bertengkar. Kau dan Yesung mempunyai hubungan ya?
Ah Reum : (dengan cuek) Maaf, tapi kau salah. Aku
dan dia hanya saling kenal. Kami juga tidak dekat. Hanya saja kami lebih sering
bertengkar.
Kibum : Benarkah? Ku dengar kau ingin mati. Dulu
aku juga pernah berfikir begitu. Rasanya hidup ini sudah sangat buruk. Bahkan
aku juga berfikir bila ada Bad Life award, aku pasti yang akan memenangkannya. Tapi,
ada seseorang yg pernah berkata pada ku. Yaitu, “Jangan pernah berfikir untuk
mati bila kau putus asa.”
Ah Reum : (terus menatap mata Kibum dan meneruskan
kata-kata Kibum) Tapi berfikirlah untuk hidup kembali saat kau putus asa.
Mereka saling bertatapan dan terdiam.
Ah Reum : Apa kau Lee Seung Gyu?
Kibum : (tersenyum) akhirnya kau mengenaliku juga
Ah Reum-ah.
Ah Reum : (meneteskan airmata dan memeluk Kibum)
Aku sangat merindukanmu Seung Gyu-ya.
Kibum : Aku juga sangat merindukanmu.
Hari berlalu dan berganti pagi. Pagi itu Ah
Reum dan Kibum berjalan bersama menuju kelas.
Ah Reum : Oh ya. Aku ingin bertanya padamu. Namamu
itu sebenarnya siapa?
Kibum : Awalnya Lee Seung Gyu. Tapi, Ayah dan
Ibuku kecelakaan dan meninggal dunia saat kami di New York. Jadi aku diadopsi oleh
orang korea yang tinggal di sana dan mengganti namaku menjadi Kim Ki Bum.
Ah Reum : Jadi di New York kau mengalami hal yang
kualami saat di Korea?
Kibum : (menyentuh hidung Ah Reum dan tersenyum)
Ya.
Ah Reum : (tersenyum) Lalu apa kau juga yang
mengirim foto-fotoku itu?
Kibum : Ya, kali ini kau benar lagi!
Ah Reum : Dasar. Lalu kenapa kau berpura-pura tidak
kenal dengan Seung Gyu?
Kibum : Supaya kau penasaran.
Ah Reum : Hemm.. Orang ini memang sangat jail.
Sampailah mereka dikelas. Semua personil
SNSD dan SJ menatap mereka dengan bingung. Dan mereka hanya bisa diam. Sementara
Kibum dan Ah Reum malah asyik membaca buku bersama dan mendengarkan music
bersama. Mereka juga tertawa bersama. Yesung menjadi sangat cemburu. Ia
berjalan ke arah Ah Reum dan menarik tangan Ah Reum lalu membawanya pergi. Kibum
hanya terdiam dan menghela nafas lalu mengikuti mereka. Dijalan Ah Reum terus
memberontak dan mencoba melepaskan tangannya. Yesung tidak memperdulikannya dan
terus membawa Ah Reum pergi. Sampailah ditaman.
Yesung : (melepaskan tangan Ah Reum)
Ah Reum : (berteriak dengan kesal) Hei! Apa yang
kaulakukan?!
Yesung : (diam dan terus menatap Ah Reum)
Ah Reum : (bingung dan tidak berani menatap Yesung)
Kenapa kau menatapku seperti itu?
Yesung : (menarik tangan Ah Reum) Ayo ikut aku!
Ah Reum : (hanya diam)
Lalu mereka pergi bersama menggunakan
motor Yesung. Ah Reum berpegangan dengan kuat. Sesekali mereka mencuri
pandangan untuk melihat satu sama lain. ”Kau mau membawaku kemana?” tanya Ah
Reum. ”Nanti kau akan tau sendiri” jawab Yesung. Sampailah mereka di sebuah
tempat, yaitu kantor SM Entertainment. Ah Reum terkejut melihat itu.
Ah Reum : Bukankah ini SM Entertainment?
Yesung : Ya, kau benar.
Ah Reum : Untuk apa kita kesini?
Yesung : Bukankah sekarang kau harus memulai
trainee?
Ah Reum : Sekarang tanggal berapa?
Yesung : 13 Mei.
Ah Reum : Oh iya, kau benar. (murung) Sebenarnya
aku tidak ingin melakukan ini. Tapi Nenekku yang memintanya. Menurutmu
bagaimana? Aku harus melanjutkan atau tidak?
Yesung : (tersenyum) Terserah kau saja. Itu adalah
hakmu. Kau boleh berfikir 5 menit lagi. Karna trainee akan segera dimulai.
Ah Reum : Apa? Kau gila? 5 menit?
Yesung : Ya, 5 menit.
Ah Reum : (berfikir sebentar lalu menghela nafas
untuk memantapkan niatnya) Aku akan trinee.
Yesung : Keputusan yang benar.
Ah Reum : Baiklah. Aku masuk dulu ya! (berjalan
memasukki gedung SM Entertainment)
Yesung : (tersenyum) Baiklah! (ia ingat belum
mengucapkan pesan untuk Ah Reum, jadi Yesung memanggil Ah Reum) Ah Reum-ah!
(lalu berjalan kearah Ah Reum)
Ah Reum : (menoleh)
Yesung : (tersenyum) Selamat berjuang ya!
Ah Reum : (tersenyum dan mengangguk)
Yesung : (mencium pipi kanan Ah Reum) Da! (Lalu
pergi)
Ah Reum : (terdiam dan melihat kepergian Yesung. Setelah
Yesung sudah tak terlihat, Ah Reum tersenyum sambil memegang pipi kanannya)
Apa-apaan dia? (sambil tersipu)
Kembalilah Yesung ke kelas. Saat ia
kembali, pelajaran sudah selesai. Mereka sedang berada di kantin. Yesung ikut
kekantin dan berdiri di depan bangku Super Junior. Yesung menatap Kibum dengan
kesal lalu duduk.
Eunhyuk : Yesung-ah! Kau darimana? Dimana Ah Reum?
Yesung : Aku ada urusan tadi. Aku harus
mengantarkan Ah Reum ke suatu tempat.
Eunhyuk : Benarkah? (memesan) bibi! Tolong antar
satu paket makanan lagi!
Ah
Reum masuk dengan melamun. Seorang wanita datang kearahnya dan menunjukkan
tempat yang ia cari. Ah Reum mengikutinya. Saat sampai ditempat itu, ruangan
begitu sepi. Hanya ada 7 wanita cantik itu. Bahkan mereka semua hanya terdiam
dan melamun. Beberapa saat kemudian, datang seorang pelatih vocal bernama Jo
Yun Shi. Pelatih itu mulai membagikan teks lagu mereka yang berjudul Good Day. Pelatih
itu menyanyikannya dengan baik. Lalu, ia menyuruh ketujuh wanita itu untuk
menyanyikan lagu itu. Dan mereka pun menyanyikan lagu tersebut sama persis
bahkan lebih bagus dari pada Yun Shi. Namun, mereka tidak mempunyai ekspresi
sedikitpun. Bahkan, mereka menyanyi dengan penuh keterpaksaan. Yun Shi mulai
mengajari mereka cara mengekspresikan sebuah lagu. Setelah selesai
menjelaskannya, Yun Shi menyuruh mereka untuk menyanyikannya kembali. Dan
hasilnya jauh lebih baik walaupun masih terlihat keterpaksaan. Yun Shi pun
pergi meninggalkan mereka dengan penuh rasa takjub.
Beberapa
saat seletah Yun Shi keluar, datang seorang pelatih Dance bernama Dong So In
dan keenam dancernya. Ia menunjukkan posisi mereka pada saat lagu itu dan
menunjukkan gerakannya. Agar mudah dimengerti, maka setiap orang menggunakan
papan nama personil VI Star. Setelah selesai, So In menyuruh mereka
mengulangnya dengan kesal. Ia merasa mereka tidak dihargai. Karena, saat ia
selesai menari, ketujuh wanita itu samasekali tidak memberikan ekspresi yang
bagus. Lalu mereka pun memperagakannya kembali. Hasilnya sangat bagus dan luar
biasa. Mereka juga menunjukkan ekspresi yang diajarkan Yun Shi dengan benar. Namun,
mereka masih terlihat terpaksa. So In pun juga keluar dengan takjub. Sama
seperti Yun Shi.
Setelah
menjalani pelatihan awal, mereka pun menempati kamar mereka. Kamar yang luas
dengan 7 tempat tidur yang bagus. Mereka mulai membaringkan tubuh mereka
dikasur sambil menghela nafas. Mereka hanya terdiam dan kembali masuk ke dalam
lamunan mereka masing-masing. Sebenarnya, mereka semua masuk ke SM dengan cara
terpaksa. Ah Reum pun berkata pada mereka semua.
Ah Reum : Apakah kalian merasakan apa yang
kurasakan? Maksudku, apa kalian masuk SM dengan terpaksa?
6 orang : (bersamaan) Ya.
Seo Jin : (berpuisi) Ya. Terpaksa demi
membahagiakan orang yang berharga. Kenapa? Karena ini yang aku bisa. Ku tak
bisa membiarkan mereka menangis terus menerus hanya karena aku yang
mengedepankan keinginanku. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membalasnya.
Kemudian
mereka saling menatap satu sama lain dengan tersenyum. Mereka juga meneteskan
airmata secara bersamaan. Mereka mulai menemukan teman yang memiliki sifat yang
sama dengan mereka. Dan sekarang mereka lebih merasa nyaman.
Hari
demi hari berlalu. Tak terasa sudah hampir 6 bulan mereka dikarantina. Kecantikan
mereka begitu dijaga. Tibalah saatnya debut. Debut mereka dilaksanakan pada
saat SM Town Paris. SM belum berani menampilkan VI Star di Seoul karena takut
bila akan ada kejadian yang tidak diinginkan dari remaja-remaja Seoul. Semua
artis SM bertemu. SNSD, Super Junior, F(x), Shinee, Boa, Kangta, EXO dan VI
Star. Mereka semua bertemu. SNSD dan Super Junior cuti sekolah dan mengikuti SM
town paris. Mereka semua terkejut melihat VI Star yang ternyata berisi semua
orang yang sama seperti Ah Reum.
Setelah
selesai make up, mereka berkumpul dalam ruangan yang sama. SNSD, Super Junior
dan yang lainnya bercanda. Namun, semua personil VI Star hanya terdiam dan
mendengarkan lagu mereka yang akan mereka nyanyikan. Yesung mendekati Ah Reum
yang duduk di bangku dekat pintu keluar ruangan dan mengajak Ah Reum untuk
keluar sebentar. Ah Reum pun menuruti permintaan Yesung itu. Mereka duduk di
depan ruangan itu dan mengobrol.
Yesung : Ah Reum-ah, kau berhasil. Selamat ya. Ku
harap kau bisa menjadi orang yang hebat dan dapat menghibur jutaan remaja di
luar sana. (sambil tersenyum)
Ah Reum : (tersenyum kecil) Terimakasih ya. Kalau
bukan karna kau, aku tidak ada di tempat ini.
Setelah
itu, mereka kembali ke dalam ruangan dan konser dimulai. Urutan tampil adalah :
Boa, SNSD, Super Junior, F(x), Shinee, Kangta, EXO, VI Star dan SM Town. Satu
persatu artis tampil dan sampailah pada urutan VI Star. Di Paris memang sudah
banyak yang menunggu penampilan Girl Band yang satu ini. Begitu VI Star keluar
menggunakan payung, sudah terdengar sambutan yang megah. Itu membuat hati VI
Star berdebar dan menjadi bersemangat untuk menampilkan yang terbaik. Mereka
mulai bernyanyi. Semua artis SM sangat terkejut dengan mereka. Saat dibelakang
panggung, mereka begitu cuek, tapi saat diatas panggung, mereka menunjukkan
sikap yang professional. Bahkan suara mereka memiliki rata-rata seperti
suaranya Taeyeon. Mereka semua sempurna. Cantik, suara yang sangat bagus, dance
yang sangat bagus, dan masih banyak talenta mereka yang lain. Senyuman mereka
benar-benar membuat arti SM terpesona.
Dan
sampai pada penghujung acara. Semua artis SM bernyayi diatas panggung. VI Star
yang belum berpengalaman hanya diam ditempat sambil sesekali tersenyum dan
bertepuk tangan mengikuti irama. Sementara yang lain lari kesana kemari menyapa
fans mereka. Setelah selesai, mereka berpesta bersama. Namun, VI Star tidak
mengikuti pesta tersebut karena alasan lelah. Padahal, mereka berpesta sendiri.
Mereka karaokean bersama sambil minum-minum disebuah tempat karaoke di Paris. Setelah
waktu menunjukkan pukul 3 pagi, mereka baru pulang. Namun, SNSD, Super Junior
dan yang lainnya barusaja tertidur. Tapi, Yesung tiba-tiba ingin kekamar kecil.
Saat ia sampai di kamar kecil, ternyata ada yang menggunakkan. Dan orang itu
pun keluar. Ternyata adalah Ah Reum. Ah Reum yang dalam keadaan mabok total
membuat Yesung sangat terkejut melihatnya.
Ah Reum : (keluar dari kamar kecil) Hah? Kau?
(tersenyum dibawah kesadaran) Kau tau tidak? Kami baru saja merayakan
kemenangan kami! (kemudian tertawa dan tiba-tiba tersedak) Uhuk uhuk. . Kau mau
kekamar kecilkan? SIlahkan! (pergi)
Yesung : (tersenyum melihat tingkah Ah Reum dan
masuk kamar kecil)
Setelah selesai ia keluar dan terkejut. Ternyata
Ah Reum tergeletak di lantai depan kamar mandi itu.
Yesung : (terkejut dan berusaha membangunkannya) Ah
Reum-ah! Ah Reum-ah! Bangunlah! Ah Reum-ah! (menggendong Ah Reum ke kamarnya)
Personil
yang lain sudah tertidur pulas dengan bercampur bau alcohol dari mulut mereka. Setelah
membaringkan Ah Reum, Yesung kembali kekamarnya dan kembali tidur. Namun
sebelumnya, Yesung sempat sekilas memikirkan Ah Reum dan tersenyum akan
tingkahnya.
Keesokan
harinya, Ah Reum terbangun dan kepalanya terasa sangat pusing. Ia juga tidak
ingat akan apa yang terjadi. Yang ia ingat hanya keberhasilannya dalam konser
SM Town itu. Ia dan teman-temannya
bangun lalu mandi dan bersiap-siap kembali ke SEOUL.
Dan
sampailah mereka semua di Seoul. Begitu Ah Reum turun dari pesawat dan
mengaktifkan ponselnya, ada sebuah nomer yang menelefonnya, nomer telephon
rumah neneknya. ”Hallo,” ucapnya. Dan muncul suara tangisan dari dalam ponsel Ah
Reum. ”Nona, ini bibi. Sesuatu telah terjadi pada Nenek. Sekarang ia sedang
koma di Rumah Sakit Incheon. Nona harus segera datang. Bibi sudah tidak tau
harus menghubungi siapa lagi,” ucap bibi sambil menangis. ”A. . Apa kau bilang?
Tunggu aku, aku akan segera kesana,” jawab Ah Reum sambil meneteskan air mata.
Ah Reum pun langsung berjalan cepat sambil terus meneteskan air mata. Itu
membuat semuanya bingung dan menanyakan apa yang terjadi. Namun Ah Reum tidak
menghiraukan mereka dan terus berjalan. Yesung pun tau apa yg harus ia lakukan.
Sebuah mobil berhenti didepan Ah Reum dan Yesung keluar dari dalam mobil itu. Ia
membukakan pintu untuk Ah Reum dan Ah Reum pun masuk. Begitu juga dengan Yesung.
Dan mereka pun langsung pergi. ”Antarkan aku ke Rumah Sakit Incheon. Kau mau
kan?” ucap Ah Reum dengan nada memohon. Yesung pun mengangguk dan mempercepat
laju mobilnya.
Sampailah
mereka di Rumah Sakit Incheon. Ah Reum langsung masuk dan menemukan tempat
dimana Neneknya Koma. ”Apa yang terjadi?” tanyanya pada Dokter yang baru saja
keluar dari ruangan Neneknya. ”Maafkan aku nona, hanya ini yang bisa aku
lakukan,” ucap dokter itu sambil menundukkan kepalanya dan berjalan pergi. “Apa
yang kau katakan? KENAPA KAU MINTA MAAF??!!” teraik Ah Reum lalu terjatuh ke
lantai dan menangis sambil terus memanggil-manggil neneknya. Yesung pun ikut
meneteskan airmata. Dan datanglah SNSD, Super Junior, dan VI Star lainnya. ”Apa
yang terjadi?” tanya Yoona pada Ah Reum sambil menangis. Ah Reum menatap Yoona
dan menggelengkan kepalanya. ”Semua sudah terlambat. Kita tidak bisa lagi
melihat senyuman Nenek. Aku menyesal, sangat menyesal,” ucap Ah Reum dengan
terus menangis. Yoona pun ikut terjatuh ke lantai dan ikut menangis sambil
terus memanggil nama Nenek. Semua
personil SNSD, Super Junior, dan VI Star pun ikut menangis.
Keesokan
harinya, upacara penghormatan terakhir pun dilaksanakan. Ah Reum duduk di depan
dan terus menangis. Begitu juga dengan Yoona yang ada di sebelah Ah Reum. Kemudian
datanglah personil SNSD, Super Junior, dan VI Star beserta meneger mereka. Yesung
pun langsung berjalan kearah Ah Reum dan duduk di sebelahnya. Ah Reum menatap
Yesung dengan mata yang pengap dan kembali menangis. Melihat itu, Yesung
merangkulnya dan mengarahkan kepala Ah Reum ke bahunya. ”Kau adalah wanita yang
kuat Im Ah Reum. Aku yakin itu,” bisik Yesung. Sementara yang lain duduk di
belakang mereka.
Selang
2 hari setelah pemakaman Nenek, Ah Reum datang ke makam Nenek dan menaburkan
bunga. Ia juga melakukan sebuah upacara. Setelah melakukan upacara, Ah Reum
tersenyum pada makam Nenek. ”Nenek, Aku minta maaf. Karena sampai saat
terakhirmu, aku masih belum berani membongkar semua kebohonganku padamu. Dan
untuk menebusnya, aku akan memperbaiki hidupku. Semua itu kulakukan untukmu dan
semua orang yang kucintai. Itu adalah janji pertamaku yang sebentar lagi akan
terwujud. Kau percaya padaku bukan? Terimakasih Nek atas segalanya. Tanpamu, aku
tidak bisa menjadi orang yang sesungguhnya. Kasih sayangmu, Cintamu, dan segala
sesuatu yang terbaik, telah kau berikan padaku. Begitu juga dengan kehidupanku
selanjutnya. Kasih sayangku, Cintaku, dan segalanya yang terbaik, akan ku
taburkan pada setiap orang. Itu janji keduaku yang juga akan segera terwujud. Sekali
lagi, aku mengucapkan terimakasih padamu Nek. Aku mencintaimu,” ucap Ah Reum
sambil meneteskan airmata dan terus tersenyum. Setelah itu, ia membungkukkan
badannya dan pergi.
Pagi
itu, Ah Reum menghubungi ponsel Yesung. Tapi, semua panggilannya, selalu tak
diangkat. Karena ia kawatir, Ah Reum menemui Super Junior di ruang latihan
mereka. Suasana yang begitu ramai mendadak hening saat mereka melihat Ah Reum
masuk ke ruang latihan mereka. Mata Ah Reum tampak mencari Yesung, dan ia tidak
menemukan pria itu di sana. ”Dimana Yesung?” tanyanya angkuh pada mereka. ”Ia
di desanya. 2 minggu lagi ia akan wamil,” jawab Kibum. Ah Reum tersenyum
padanya. ”Kau tau dimana desanya?” tanya Ah Reum pada Kibum. ”Choongchungnamdo Chunan,”
jawab Kibum sambil tersenyum. Ah Reum tersenyum pada Kibum kemudian berlalu
setelah mengucapkan terimakasih dan membungkukkan badannya. Setelah membeli
beberapa oleh-oleh untuk ibu Yesung, Ah Reum melanjutkan perjalanan. Dan pada
akhirnya, ia menemukan rumah Yesung yang terlihat begitu sejuk.
Ah
Reum melihat Yesung yang sedang menyirami tanaman yang ada di halaman rumahnya.
Terlihat begitu bahagia. Senyuman yang menghiasi wajahnya membuat Ah Reum
tersenyum miris. Sakit, melihat senyuman itu. Ah Reum membuka pintu mobilnya,
ia berjalan keluar bagai raga yang tak bernyawa. Mendekati Yesung dan berdiri
di belakangnya. ”Apa kau bahagia?” tanya Ah Reum sambil mengumbar senyum
palsunya. Yesung menengok ke belakang dan terkejut melihat Ah Reum ada di
belakangnya. ”A. . A. . Ah Reum? Bagaimana kau bisa tau kalau aku disini?”
tanyanya dengan keterkejutan yang begitu nyata. Ah Reum tertawa sambil sedikit
menundukkan kepalanya sejenak. Butiran air menyakitkan terurai dari mata Ah
Reum. ”Aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal padamu,” ucap Ah Reum yang
membuat Yesung terkejut. ”Apa maksudmu?” tanyanya dengan ekspresi yang bingung.
”Sejak awal, aku tidak berniat menjadi seorang artis. Nenek yang menginginkan
aku menjadi seorang artis. Aku hanya ingin mengurus perusahaan Nenekku. Aku
sudah tau, pada akhirnya akan begini. Nenek sudah pergi. Posisi direktur utama
dan juga pemegang saham terbesar di perusahaan sedang diambang perebutan.
Pengacara yg mengurus pewarisan harta sudah menemuiku. Dan nenek memberikan
semua kekuasaannya padaku. Sepertinya, tanpa kujelaskan lagi, kau sudah tau
maksudku,” terang Ah Reum. Yesung menghela nafas. ”Kenapa kau begini? Nenekmu
masih ada. Tempatnya adalah di hatimu. Ia pasti tidak akan setuju dengan semua
ini,” ucap Yesung despresi. Ah Reum tersenyum miris. ”Tidak. Nenek bilang, ia
ingin aku bahagia. Dan kebahagianku adalah menjaga kestabilan perusahan. Kalau
perusahan itu bangkrut, Nenek pasti akan sangat sedih. Aku tidak mau itu
terjadi. Aku ingin ia tenang. Oh ya, sampai bertemu 2 tahun lagi. Bukankah kau
akan wamil? Berikan ini pada Ibumu,” Ucap Ah Reum mengumbar senyum palsu yang
begitu terlihat nyata. Memberikan sebuah tas belanja yang berisi beberapa baju
untuk musim dingin. ”Aku pergi dulu,” ucap Ah Reum. Perlahan ia berjalan menuju
mobilnya. Yesung terlihat sangat kesal dan marah padanya. ”Terserah kau!!”
teriak Yesung tepat saat Ah Reum membuka pintu mobilnya. Yesung berlari masuk
ke dalam kamar. Melemparkan tas itu di ruang tamu. Membanting pintu kamar itu
dengan keras. Ah Reum menghela nafasnya berat. Ia masuk ke dalam mobil lalu
terdiam sejenak. Setelah merasa sedikit baik, ia pergi meninggalkan tempat itu.
Ah
Reum mengemudikan mobilnya dengan kecepatan aman. Hingga ia sampai di rumah
mendiang Neneknya. Pembantu membuka gerbang dan mobil Ah Reum masuk dengan
lancar. Pembantu itu membukakan pintu mobil Ah Reum. Ah Reum keluar dan
tersenyum padanya. Ah Reum masuk ke dalam rumah dan pembantu yang lain
menyambutnya dengan memberi hormat pada Ah Reum. Ah Reum berjalan menaiki
tangga menuju kamar mendiang Neneknya. Ah Reum duduk di kasur Neneknya dan
terlihat sedih. Ah Reum terdiam bagai raga yang tak bernyawa. Ia benar-benar
terpuruk atas kepergian Neneknya. Ah Reum membaringkan badannya di kasur
Neneknya. Ah Reum menangis. Semakin lama, tangisannya semakin menjadi. Dan Ah
Reum pun tertidur.
Setelah
tertidur cukup lama, Ah Reum membuka matanya perlahan. Menghela nafasnya pelan.
Ia benar benar terpukul atas semua yang terjadi padanya. Ah Reum duduk di
pinggir kasur. Ia terdiam sejanak. Menata hatinya. Begitu banyak rasa sakit
yang menyebar dalam hati yang terdalam. Mencoba memahami dan menyapu bersih
sakit itu. Ah Reum berdiri dan berjalan menuju pintu. Sesekali ia melihat
kembali kasur putih bersih, hingga akhirnya ia keluar dari ruangan kosong itu.
Ah Reum berjalan turun dan duduk di meja makan. ”Apakah anda ingin makan siang
nona? Sepertinya anda membutuhkan beberapa makanan untuk menambah tenaga anda,”
ucap pelayan Han yang menghampirinya dg menunduk hormat. Ah Reum tersenyum dan
mengangguk padanya. ”Saya akan menyiapkan Sup daging sapi kesukaan anda Nona,”
ucap Pelayan itu sebelum pergi.
Beberapa
saat kemudian, pelayan Han dan seorang pelayan yang lain membawakan makanan Ah
Reum. Setelah selesai menata makanan, kedua pelayan itu berdiri di belakang Ah
Reum sambil sedikit menundukkan kepala mereka. Ah Reum menatap sup itu sambil
tersenyum miris. Senyuman yang diiringi air mata yang begitu menyakitkan,
membuat kedua pelayan itu kawatir pada Ah Reum. ”Anda baik-baik saja Nona?”
tanya pelayan Han dengan kawatir. Ah Reum mengangguk pelan, dengan senyum
menyakitkan yang menghiasi wajah cantiknya. Perlahan, tangan Ah Reum menyentuh
sendok mahal itu, dan menyuapkan kuah sup itu kemulutnya. Memakan sup itu dan
mengabaikan rasa sakit yang mendatangkan butiran air mata. Setelah habis, Ah
Reum menghapus air matanya dan menghubungi pengacara Jung. ”Hallo Pengacara
Jung, ini aku, Im Ah Reum. Nanti malam, makan malamlah dirumah mendiang
Nenekku. Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padamu,” ucapnya lalu
menutup telefhon itu. Pelayan Han dan seorang pelayan yang lain membereskan
meja makan dimana Ah Reum duduk dan makan tadi. ”Tolong bersihkan kamarku.
Mulai besok, aku akan tidur dan tinggal disini. Dan jika sesuatu terjadi,
jangan pernah mengizinkan siapapun untuk masuk kerumah ini, selain aku dan
kakakku,” ucap Ah Reum sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkan rumah itu.
Ah
Reum mengemudikan mobilnya dengan kecepatan aman hingga sampai di sebuah
parkiran apartement ternama di Korea. Ia keluar dari mobilnya dan mulai
melangkahkan kakinya dengan ragu dihiasi kekosongan pada matanya. Ah Reum terus
berjalan hingga ia sampai di sebuah apartement dengan nomor kamar 99. Ah Reum
menghela nafas berat hingga akhirnya, tangannya menekan tombol bel.
Sunny membukakan pintu apartement, ia terkejut
melihat siapa yang menjadi tamu mereka. ”Ah. . Ah Reum-ah? Ada apa?” tanya Sunny dengan terbata-bata dan perlahan mulai
tersenyum. ”Bisa aku bertemu kakakku?” ucap Ah Reum seadanya. ”Oh tentu,
masuklah, kami sedang latihan di atas.” Gadis beraut wajah sedih itu pun masuk.
”Duduklah, biar ku panggilkan,” ucap Sunny
sambil menaiki tangga. Ah Reum duduk dan terus murung.
Beberapa
saat kemudian Yoona berjalan menuruni tangga. Raut wajah mereka masih sangat
menyedihkan. Yoona perlahan berhenti melihat ternyata Ah Reum-lah yang menjadi
tamunya. Yoona perlahan duduk di samping Ah Reum. Sementara Ah Reum, masih
terdiam sedih sambil melihat kedua kakinya. ”Ah Reum-ah,” ucap Yoona lirih. Ah
Reum tak merubah posisinya dan menampakkan senyum kecil mirisnya. ”Kau
terkejut?” ucap Ah Reum. Yoona terdiam dan perlahan melihat kedua kaki Ah Reum.
”Entah apa yang terjadi, tapi kakiku terasa sangat berat untuk melangkah ke
tempat ini,” ucap Ah Reum lalu tertawa kecil. ”Konyol bukan? Aku pasti sudah
gila,” lanjutnya dengan tawa despresi itu. Yoona menatap sang adik dengan
sedih. ”Kau memang sudah gila, Im Ah Reum,” ucap Yoona dengan ekspresi
sedihnya. Ah Reum tertawa. ”Ini belum terlalu gila. Nanti, aku akan lebih gila.
Malam ini datanglah kerumah Nenek untuk makan malam. Bersamaku dan Pengacara
Jung. Ada sesuatu yang harus kau ketahui,” ucap Ah Reum dengan tatapan evil
pada Yoona yang membuat Yoona membelalakkan matanya. ”Apa yang akan kau lakukan
Im Ah Reum?” tanya Yoona dengan kawatir. Ah Reum tak menjawab dan langsung
berdiri. ”Jangan terlambat. Pengacara Jung sangat sibuk. Datanglah tepat pukul
7 malam. Aku pergi dulu,” ucap Ah Reum lalu pergi. Sementara Yoona hanya
terdiam dan terpaku. ”Apa yang akan dia lakukan? Gadis keras kepala itu, kenapa
dia selalu menyulitkanku?” ucap Yoona beriringan dengan air mata yang mengalir
menyusuri wajahnya.
Malam
pun datang. Yoona datang ke rumah mendiang Neneknya. Para pelayan menyambutnya
dengan baik. Baru saja Yoona duduk di meja makan, pengacara Jung datang dan
bergabung dengan Yoona. ”Kalian sudah datang,” ucap Ah Reum sambil menuruni
tangga tepat setelah pengacara Jung duduk. Ah Reum duduk bersama mereka dan
memasang wajah yang ceria. ”Sepertinya Nona sudah siap menjadi Presedir
perusahaan,” ucap pengacara Jung yang membuat Yoona terkejut. Sementara Ah Reum
hanya tersenyum. Yoona berdiri dengan kesal dan menatap Ah Reum dengan tajam.
”Im Ah Reum! Apa kau benar-benar gila?! Kau pikir dengan mengambil keputusan
itu kau akan hidup dengan baik?! Apa kau tidak mengenal media?! Mereka pasti
akan menghantuimu jika tahu keputusan bodohmu ini!!” teriak Yoona. Ah Reum
hanya terdiam dengan ekspresi jahatnya. Yoona menganguk kesal. ”Baiklah kalau
ini maumu, aku tidak akan melarangnya,” ucap Yoona lalu pergi begitu saja. Ah
Reum menghela nafasnya sambil memejamkan mata.
Pagi pun datang.
Kabar
kalau Ah Reum akan menghentikan karirnya di dunia hiburan yang masih seumur
jagung dan memutuskan untuk memimpin perusahaan sudah sampai di telinga Fans
dan media. Hampir semua surat kabar ataupun majalah memajang wajah Ah Reum di
sampul paling depan.
Hari
demi hari berlalu. Sudah 2 minggu banyak kabar buruk tentangnya. Begitu juga
Yoona yang juga dikejar-kejar wartawan untuk mencari tau tentang kebenaran
kabar itu. Baik Ah Reum maupun Yoona terus membungkam mulut mereka tak
berkomentar sepatah kata pun. Sejak SM Entertainment mengumumkan kalau Ah Reum
membatalkan kontraknya dengan SM, para wartawan sedikit demi sedikit mulai
tidak mengganggu Ah Reum maupun Yoona. Yesung yang mendengar kabar itu hanya
bisa terdiam marah pada Ah Reum.
2
tahun kemudian. .
Yesung
sudah menyelesaikan wamilnya dan bergabung kembali dengan SJ dengan album baru
mereka. Sementara Ah Reum melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang
presedir. Banyak pemegang saham dan kelien perusahaan yang menyukai cara kerja
Ah Reum. Ah Reum adalah gadis yang pandai.
Tepat
pukul 13. 00. Waktunya makan siang. Sekertaris Ah Reum yang bernama Kim Hyu Ahn
masuk ke ruangan Ah Reum. Sementara Ah
Reum menandatangi satu lembar terakhir. ”Nona, sudah waktunya makan siang. Anda
ingin makan diluar atau makan di kantor?” ucap Sekertaris Kim dengan sopan. Ah
Reum tersenyum sambil menumpuk beberapa berkas yang sudah ia tanda tangani.
”Ini. Semua sudah ku tanda tanganii,” ucap Ah Reum sambil berdiri dan
menyodorkan berkas-berkas itu pada Sekertaris Kim. Sekertaris Kim menerimanya
sambil tersenyum dan membungkuk sopan. ”Aku mau makan diluar saja. Hari ini aku
tidak terlalu sibuk. Kau mau ikut?” ucap Ah Reum sambil tersenyum. ”Maaf Nona,
tapi saya sudah ada janji,” ucap Sekertaris Kim. Ah Reum mengangguk sambil
tersenyum. ”Aku mengerti. Baiklah, aku pergi dulu,” ucapnya sambil mengambil
tas putih yang serasi dengan baju putihnya lalu pergi.
Ah
Reum datang ke sebuah tempat dimana Yesung memberikan kalungnya yang terjatuh.
Waktu itu wajah Yesung bahkan tidak terlihat karena topi dan syal yang
menutupinya. Ah Reum tersenyum kecil mengingatnya. ”Dasar si bodoh,” ucapnya
lirih. Ah Reum masuk ke restaurant yang ada di sebelah tempat kejadian itu dan
memesan sub udang lopster dan ikan tuna pedas, dengan jus lemon sebagai
penyegar dahaga.
Sementara
Yesung yang juga datang ketempat itu hanya terdiam dalam mobilnya dan melihat
Ah Reum dari kaca mobil hitamnya. Menatap gadis yang tengah menyantap makan
siangnya dengan ekspresi kesal dan marah yang belum bisa ia ungkapkan sejak 2
tahun lalu. “Dasar bodoh!” ucap Yesung kesal sambil menatap Ah Reum dengan
tajam lalu pergi dari tempat itu.
Malam
pun datang. Ah Reum membaca beberapa proposal sambil bersantai di ruang tamu.
“Ting tong.. ting tong,” bunyi bell menandakan ada tamu. Ah Reum sama sekali
tidak perduli dan terus membaca proposal itu. Sementara pelayan Han berjalan
membukakan pintu. Beberapa saat kemudian,
pelayan Han kembali. “Nona, nona Im Yoon Ah datang,” ucap pelayan Han yang
membuat Ah Reum berhenti membaca dan melihat kakaknya yang sedang tersenyum
padanya dengan ekspresi terkejut.
Ah
Reum menaruh proposalnya dimeja dan Yoona duduk di sofa. Ah Reum dan Yoona
sama-sama diam. Bingung mau bicara apa. Ah Reum menghela nafas. “Maafkan aku,
selama ini, aku sangat jahat padamu. Aku minta maaf,” ucap Ah Reum tanpa
menatap Yoona. Sementara Yoona tersenyum melihat Ah Reum. “Kapan kau jahat? Aku
bahkan sudah lupa. Yang ku tau adalah, kau seorang presedir yang sangat
dicintai kariawannya. Kau juga seorang adik yang baik bagi kakaknya,” ucap
Yoona yang membuat Ah Reum tersenyum bahagia. “Terimakasih……kakak,” kali ini
ucapan Ah Reum yang membuat Yoona tersenyum bahagia.
3 hari kemudian,
Super
Junior sedang mengadakan jumpa pers terkait akan di adakannya Super Show 6.
Beberapa wartawan menanyakan kapan Yesung akan berpacaran, karena sebenarnya
pria seumuran dia sudah menikah. Para fans juga sudah menunggu moment moment
itu. Pertanyaan itu membuat Yesung bingung mau menjawab apa.
Ah
Reum duduk di taman sambil menghirup udara segar di tempat itu.
“Tiinn..tiiinnn..” bunyi klakson mobil yang membuat Ah Reum menengok kearah
sumber suara. Ah Reum merasa sangat senang melihat kakaknya sedang tersenyum
lebar dan melambaikan tangan dari dalam mobil untuknya. Dengan semangat, gadis cantik
ini berlari menuju mobil sang kakak.
Sampailah
mereka di restaurant yang cukup mewah. Mereka memesan makanan lalu berbincang.
Yoona : Ah Reum-ah, aku ingin bertanya padamu.
Ah Reum : Apa?
Yoona : Kau dan…
Ah Reum : Dan apa?
Yoona : Tidak, maksudku, Yesung. Apakah kau masih
menyukainya?
Ah Reum : (terkejut) Apa? Me..memangnya..
a..ku pernah mengatakan aku menyukainya?
Yoona : Jadi kau tidak pernah menyukainya?
Ah Reum : Tidak
Yoona : Sungguh?
Ah Reum : Ten..ten.. tentu.
Yoona : (tersenyum geli) Syukurlah.
Ah Reum : Ehem ehem.. Memangnya kenapa?
Yoona : Tidak! Aku hanya mendengar, kalau saat
Super Show 6 di Seoul nanti,
Yesung akan mengumumkan siapa gadis yang selama ini
jadi pujaan hatinya.
Semua aktris SM di undang dalam Super Show itu.
Ah Reum : (terlihat sedih) Benarkah?
Yoona : (mengangguk)
Setelah
itu, Ah Reum kembali ke kantor. Ia duduk di sofa tamu ruangannya sambil
melamun. Beberapa saat kemudian, sekertaris Kim datang. “Nona, ada kiriman
untuk anda,” ucap Sekertaris Kim sambil menaruh sebuah kotak berukuran
10cmx10cm di meja. “Dari siapa?” tanya Ah Reum. “Maaf nona, tapi tidak
diketahui siapa pengirim itu,” jawab Sekertaris Kim. “Baiklah. Kau boleh
keluar,” ucap Ah Reum. Setelah Sekertaris Kim keluar, Ah Reum membuka kotak itu
dan betapa terkejutnya dia melihat isi kotak itu yang hanya selembar kertas
bertuliskan, ‘Miss Stupid’ Ah Reum berfikir sebentar, mencoba menebak siapa
orang itu. “Pasti Kim Ki Bum. Aish, dasar. Aku tidak akan tertipu lagi bodoh,
lihat saja kau,” ucap Ah Reum sambil mencari kontak nomor Ki Bum dan
menelefonnya.
Ki Bum : Yoboseo,
Ah Reum : Yak! Kim Ki Bum! Kenapa kau mengirim
kado bodoh ini?
Ki Bum : (tak mengerti) Apa maksudmu?
Ah Reum : Sudahlah! Aku tau, kau yang
melakukan semua ini kan?
Ki Bum : Kau ini bicara apa? Aku sama sekali tidak
melakukan apapun. Kado bodoh?
Ah Reum : (mulai percaya) Benarkah?
Ki Bum : Aku bahkan tidak tau apa yang kau
bicarakan.
Ah Reum : Jadi, bukan kau yang mengirim kado
ini?
Ki Bum : Tentu saja bukan. Tapi, kado? Apa isinya?
Ah Reum : Sudah, lupakan saja. (menutup
sambungan telephone)
Ki Bum : Yoboseo? Yoboseo? Yak Im Ah Reum! Dasar
gadis aneh.
Hari
berlalu. Pagi ini Ah Reum datang kekantor dan langsung menuju ruangannya.
Beberapa karyawan merasa aneh dengan sikap presedir mereka yang lebih terlihat
sedih. Ah Reum duduk di kursinya dan melamun. “Tok..tok!” sekertaris Kim
mengetuk pintu lalu masuk. “Nona, ada undangan untuk anda,” ucap Sekerteris Kim
sambil menaruh sebuah amplop undangan di meja. Ah Reum membuka amplop itu dan
terkejut melihat isi yang merupakan karcis nonton Super Show 6 Seoul. Ah Reum
menaruh karcis itu di meja dengan kesal. “Nona, anda tidak mau datang?” tanya
Hyu Ahn. “Tidak, lagi pula aku sibuk,” jawab Ah Reum yang membuat Hyu Ahn
merasa aneh. “Tapi nona, bukankah besok adalah hari santai bagi anda?” tanya
Hyu Ahn lagi. “Aku mau menggunakan hari itu untuk beristirahat,” jawab Ah Reum.
Hyu
Ahn tersenyum lalu mendekat kearah Ah Reum. “Kalau begitu, bolahkan itu untuk
saya?” bisik Hyu Ahn yang membuat Ah Reum menatapnya tajam. “Aku akan menyimpan
itu, siapa tau aku berubah pikiran,” ucap Ah Reum yang membuat Hyu Ahn
tersenyum geli. “Kalau begitu, aku permisi nona,” ucap Hyu Ahn berlalu. Ah Reum
mengambil karcis itu dan menatap karcisnya dengan bingung. “Datang atau tidak
ya?” tanyanya pada dirinya sendiri.
Hari
demi hari berlalu. Dan hari ini, adalah hari dimana Super Show 6 Seoul
diadakan. Para fans sudah berdatangan dan memasuki ruangan konser, begitu juga
dengan Ah Reum. Ah Reum mengenakan dress hitam di atas lutut, high hells hitam,
tas hitam, topi hitam, kacamata hitam, dan masker hitam. Dia mengenakan
barang-barang serba hitam agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Tapi
ternyata, ia malah jadi pusat perhatian. Beberapa orang mengatakan pernah
melihat Ah Reum, tapi mereka tidak begitu yakin. Beberapa orang yang lain,
menganggap Ah Reum orang gila karena menggunakan pakaian yang tidak wajar
digunakan untuk menonton konser.
Ah
Reum duduk di bangku vvip, sesuai dengan undangannya. Dan beberapa saat
kemudian, konser dimulai. Ah Reum terus menikmati konser, hingga akhirnya,
saat-saat yang ia tunggu datang juga. Semua fans berteriak begitu melihat
Yesung di atas panggung dengan jas hitam yang membuat pria ini terlihat sangat
mempesona, terutama bagi Ah Reum yang menatap Yesung tanpa berkedip.
Suara
teriakan perlahan mulai tak terdengar, dan Yesung mulai berbicara. “Aku
menyukai seorang gadis yang sangat bodoh. Tapi anehnya, aku sama sekali tidak
bisa melupakannya, walau hanya sedetik. Gadis yang
selalu mengatakan bodoh pada setiap orang. Tanpa ia sadari, dia lebih bodoh
dari semua orang yang ia katakan bodoh. Dia memang bukan cinta pertamaku. Tapi
kurasa, dia cinta terakhirku. Selama ini aku hanya melihatnya dari kejauhan.
Aku juga melihatnya melakukan hal yang sangat bodoh dengan mengatakan kalau dia
tidak menyukaiku. Padahal, setelah mendengar kalau aku akan menyatakan
perasaanku pada orang lain, gadis ini menjadi sangat sedih. Bodoh. Dasar bodoh.
Dan dia adalah orang ini.” Sebuah lampu mengorot Ah Reum yang sedang terkejut
mendengar ucapan Yesung. Sementara para fans mulai bertanya-tanya siapa dia.
Musik
mulai terdengar. Yesung menyanyikan lagu It Has To Be You sambil perlahan
berjalan kearah Ah Reum dan menggandengnya ke atas panggung. Semua Fans sangat
terkejut melihat personil SNSD, V.I.Star, dan personil Suju yang lain muncul
dan menyanyikan lagu It Has To Be You bagian reff terakhir. Ah Reum menangis
bahagia melihat semua itu.
Semua
fans sangat terharu melihat keromantisan Yesung. “Kalian pasti bertanya-tanya,
siapa gadis ini. Karena itu, aku akan menjawabnya,” ucap Yesung lalu perlahan
mengambil topi, kacamata, dan terakhir masker dari wajah Ah Reum. Para fans
sangat terkejut melihat itu adalah Im Ah Reum, mantan personil V.I.Star yang dulu
sangat mereka kagumi.
Kemudian,
Yesung berlutut di depan Ah Reum dan menyanyikan lirik terakhir lagu It Has To
Be You, “Neohanaman saranghanika,” para fans berteriak histeris dan Ah Reum
menangis terharu. Yesung mengeluarkan setangkai bunga mawar merah dari dalam
jasnya dan menyodorkannya pada Ah Reum. “Maukah kau menjadi orang pertama yang
kulihat di pagi hariku, dan menjadi orang terakhir yang kulihat di malam
hariku?” lamaran Yesung membuat para fans semakin berteriak histeris.
Para
personil SNSD, V.I.Star, dan Super Junior mulai berteriak. “Mau! Mau! Mau! Mau!
Mau!” yang perlahan diikuti oleh semua Fans. Seorang kru naik keatas panggung
dan memberikan mike untuk Ah Reum. “Maaf,” ucapan Ah Reum yang di dengar oleh
semua orang dalam ruangan itu, membuat mereka terdiam hening. Termasuk Yesung
yang terlihat gelisah dengan jawaban Ah Reum. Ah Reum menghela nafas dan
melanjutkan ucapannya. “Maaf, tapi aku tidak bisa selalu
melakukan yang terbaik untukmu. Dan aku.. aku.. saranghae Yesung-ah,”
ucapan Ah Reum yang membuat semua orang berteriak bahagia. Yesung tersenyum dan
mengalirkan air mata bahagia. Pria ini berdiri dan langsung memeluk Ah Reum.
Penutupan
konser yang luar biasa. Semua personil SNSD, Suju, dan V.I.Star menyanyi
bersama. Termasuk Ah Reum dan Yesung.
(Im Ah Reum)
Bodoh.
Tak ku sangka, ternyata aku memang sangat bodoh.
Karena aku membiarkanmu menunggu dalam waktu yang cukup
lama.
Membiarkanku menyakitimu.
Membiarkanmu menangis dan berlarut-larut dalam kesedihan.
Dan membiarkanku terus mengembangkan ke
egoisanku.
Maafkan aku, karena aku yang sangat bodoh ini
mencintaimu.
(Yesung)
Bodoh.
Bodoh bukanlah hal yang perlu di sembunyikan.
Bodoh bukanlah hal yang menyedihkan.
Bodoh adalah suatu kelengkapan.
Karena jika kita tidak pernah bodoh, maka kita juga tidak
akan pernah pandai.
Kebodohan adalah bagian dari kehidupan.
Terutama kehidupanku.
Dimana aku yang bodoh,
Mencintai seorang wanita yang bodoh.
~ The End ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar