Sabtu, 21 Desember 2013

Super Junior's My Story

By :
Prisca Nathasya Putri Renani
~STUPID~
Im Ah Reum, gadis asrama yang jutek dan galak. Dia jarang tersenyum tapi pintar dan tertib. Walaupun galak dan jutek, Ah Reum tetap terlihat cantik. Suatu hari, Ah Reum sedang jalan-jalan sambil melihat pemandangan yang ada di tempat itu. Tanpa Ah Reum sadari ternyata kalungnya terjatuh. Lalu ada suara seorang pria yang memanggil nya. ”Hei!” Mendengar itu, Ah Reum menengok ke belakang tanpa tersenyum dan memasang wajahnya yang super jutek itu. ”Kalungmu terjatuh,” kata pria itu sambil tersenyum dan mengambil kalung Ah Reum yang tepat berada di depan kakinya. ”Ini!” ucap pria itu sambil memberikan kalung Ah Reum dan tersenyum. Ah Reum mengambil kalung itu dan pergi tanpa berterimakasih ataupun tersenyum pada pria itu. Melihat perlakuan Ah Reum padanya, Pria itu kesal dan berkata, “Dasar, tidak tau sopan santun!” Namun Ah Reum tidak memperdulikan kata-kata Pria itu dan malah memasang earphone di telinganya.
          Hari berlalu dan berganti pagi. Ah Reum berangkat dari asrama dengan gaya yang selalu ia lakukan. Yaitu, mendengarkan mp3nya dengan earphone dan memasukan tangannya kedalam saku jasnya. Saat sedang berjalan di lorong-lorong sekolahnya, tiba-tiba ada seorang gadis yang terlihat tergesa-gesa dengan meminum cofee cup. Gadis itu bernama Jung Nam Mi, teman sekelas Ah Reum. Tanpa sengaja, ia menabrak Ah Reum dan membuat jas Ah Reum kotor karena ketumpahan coofee milik Nam Mi. ”Astaga! Maaf! Maafkan aku! Aku tidak sengaja! Ku Mohon maafkan aku!” kata Nam Mi sambil membersihkan Jas Ah Reum dengan Tissue. Namun, karena kesal, Ah Reum mendorong Nam Mi sampai jatuh ke lantai. Ah Reum juga membanting jasnya yang kotor karena cofee ke lantai, serta membanting earphone dan mp3nya kelantai. Tanpa sepatah katapun, Ah Reum pergi dari tempat itu dan ke kelas. Nam Mi yg merasa bersalah, lalu memungut jas, earphone, dan mp3 Ah Reum dan memasukkannya kedalam kantong plastic yang ia temukan di dalam saku jasnya. Setelah itu ia pergi kekelas.
          Nam Mi merasa bersalah saat melihat Ah Reum sedang duduk santai di bangkunya sambil membaca buku. Beberapa saat kemudian, bel tanda bila pelajaran akan dimulai berbunyi. Lalu masuklah Guru Kim Seok Jin. ”Morning Students!” sapa guru Bahasa Inggris itu sambil tersenyum. ”Students! Today we arrival a new student. Welcome student!” Semua siswa terkejut melihat bahwa orang itu adalah salah satu personil dari Super Junior. Yaitu, Yesung. Dan dia adalah pria yang kemarin menemukan kalung Ah Reum yang terjatuh. Hanya saja kemarin, Yesung menggunakan pakaian serba tebal yang membuatnya tidak dikenali orang. Melihat itu, Ah Reum terkejut dan mengerutkan dahinya. Yesung memperkenalkan dirinya. ”Hello friends! My name is Kim Jong Woon. You can call me Yesung.” Semua gadis di kelas itu berkata, ‘wah!! Tampan sekali ya dia! Bagaimana bisa seorang superstar bersekolah disini?’  Yesung menatap Ah Reum dengan tersenyum. Namun, Ah Reum malah memalingkan wajahnya dan membaca buku. Yesung bingung dan duduk di bangku sebelah Ah Reum. Semua gadis menatap Yesung dengan penuh kekaguman dan membuat kelas menjadi gaduh. Guru Kim memukul meja menggunakan penghapus dan membuat semua siswa tenang. ”Hai!” Sapa Yesung pada Ah Reum dengan berbisik. Ah Reum hanya menatap Yesung sekilas dan kembali membaca lalu berkata, “bodoh”. Mendengar itu Yesung hanya diam dan mengambil buku dari dalam tasnya.
          Saat Guru Kim akan memulai pelajaran, ia melihat Ah Reum dengan tajam. ”Im Ah Reum! Dimana jasmu?” tanya Guru Kim dengan marah. Mendengar itu, Nam Mi sangat takut bila Pak Kim tau kalau semua itu karenanya. Dengan santai Ah Reum menjawab, “Jas saya belum kering. Bukankah Guru tau bila sejak seminggu yang lalu salju turun dengan lebat. Jadi jas saya belum kering.” Jawaban Ah Reum membuat semua siswa di kelas bingung, karena salju baru turun kemarin, bukan sejak seminggu yang lalu. Yesung tertawa kecil mendengar jawaban Ah Reum. Sementara Ah Reum tetap cuek dan memasang tatapan polosnya. Guru Kim tau kalau semua itu hanya alasan Ah Reum saja. Namun, karena Ah Reum cucu pemilik saham terbesar, Guru Kim tidak menghukumnya dan memaafkan Ah Reum. Nam Mi terkejut mendengar jawaban Ah Reum. Dalam hati Nam Mi berkata, “Kenapa dia tidak mengatakan bahwa aku yang menyebabkan ia tidak memakai jas?” Setelah lama berada di kelas, bell tanda pelajaran telah berakhir pun berbunyi. Itu tandanya mereka semua akan makan siang. Saat Ah Reum memasukkan bukunya kedalam tas, Nam Mi menghampirinya dan berkata, “Ah Reum-ah, maafkan aku. Karena aku kau ditegur oleh Guru Kim. Aku akan membersihkan jasmu yang ketumpahan coofee milikku. Kau mau memaafkanku kan?” Ah Reum hanya menatap Nam Mi dengan sinis dan pergi tanpa berkata apapun. Mengetahui semua itu, Yesung tersenyum sambil terus melihat kepergian Ah Reum. Saat akan pergi, tiba-tiba banyak sekali gadis yang mendekatinya dan ingin meminta foto bersama. Yesung melayani mereka dengan senang hati. Setelah itu, ia pergi. Ternyata, tidak hanya Yesung saja yang bersekolah di tempat itu. Tapi, teman-temannya yang merupakan personil Super Junior juga bersekolah di situ. Hanya saja, mereka semua ditempatkan di kelas yang berbeda. Saat makan siang, mereka berkumpul di kantin dan membuat semua gadis berteriak histeris, kecuali seorang gadis aneh, Im Ah Reum
          Ah Reum hanya menatap mereka semua dengan sinis. “bodoh!” ucap Ah Reum dengan kesal. Selesai makan, Ah Reum mengembalikan piring dan kembali ke asrama. Sampai di pintu gerbang asrama, ia terkejut melihat begitu banyak orang yang membawa poster bergambar “SUPER JUNIOR” dan membuat Ah Reum tidak bisa masuk Asrama. Ah Reum memutuskan untuk menunggu sampai semua orang pergi dari tempat itu. Namun, sampai pukul 10 malam, mereka tidak pergi-pergi juga dan malah meneriakkan nama Super Junior dengan semakin kencang. Beberapa saat kemudian, Super Junior keluar dengan tersenyum dan melambaikan tangan mereka dan membuat Ah Reum semakin emosi. ”Menyebalkan,” ucap Ah Reum sambil mengepalkan tangannya kuat. Tanpa berfikir pangjang, Ah Reum mengambil mikrofone milik salah satu fans Super Junior dan berteriak menggunakan mikrofone itu. ”Hei Kalian! Kenapa kalian masih bisa tersenyum dan melambaikan tangan kalian?! Karena kalian, aku tidak bisa masuk asrama! Kalau kalian tidak bisa mengendalikan Fans kalian yang anarkis ini, lebih baik kalian tidak usah bersekolah dan tinggal di asrama ini!” Mendengar itu, suasana menjadi hening dan pandangan tertuju pada Ah Reum. Dengan kesal Ah Reum mengembalikan mikrofone yang ia rebut dari salah satu fans itu dan berjalan kearah Super Junior. Berdiri di depan mereka dan berkata dengan keras, “Dasar Bodoh!”. Setelah itu ia masuk ke dalam asrama dan berjalan ke kamarnya. Semua fans bingung dan membicarakannya. Semua orang yang ada diasrama juga bingung dan melihatnya dengan heran sambil berbisik-bisik pada orang yang ada disebelahnya. Ah Reum terus berjalan dengan santai tanpa memperdulikan mereka. Setelah Ah Reum masuk kedalam kamarnya, teriakan mulai kembali di dengar .”Aish. Berisik sekali!” Keluhnya.
          Ia langsung mengambil handuk dan pakaian lalu mandi. Setelah mandi, Ah Reum duduk di meja belajarnya dan mengambil sebuah buku deary. Saat akan menulis, ia teringat akan teman sejatinya sewaktu kecil. Pria kecil yang bernama Lee Seung Gyu. Ia melepaskan kalungnya, melihat kalung itu dengan sedih dan membuat airmatanya menetes. Ia mengusap airmatanya dan mengenakan kembali kalung itu. Ia mencium kalung itu dan mulai menulis isi hatinya.
Dear Deary,


Sudah begitu lama kumelangkahkan kakiku,
Sudah begitu banyak kota juga yg ku lewati,
Kanan dan kiri,
Langkah kakiku yang terus berganti,
Terus atau kembali?
Tanyaku dalam hati,
Sejujurnya,
Ku tak pernah tau status dalam langkahku,
Benar atau salah?
Sering kali hatiku ragu,
Ku tak pernah bisa percaya pada siapapun juga,
Bagiku,
Akulah orang yg paling aku percayai,
Akulah orang yg paling benar,
Dan akulah orang yg paling bisa mengertiku,
Saat hidupku masih sempurna,
Semuanya ada,
Namun saat satu persatu dari tubuhku hilang karena waktu,
Saat itu juga semua pergi meninggalkanku,
Apa salahku?
Itulah pertanyaan yg selalu tinggal dalam benakku.


Lee Seung Gyu adalah satu-satunya orang yang bisa membuat Ah Reum tersenyum setelah orangtuanya meninggal. Ah Reum hanya tinggal bersama neneknya yang kaya raya dan kakak perempuannya yang sudah menjadi artis besar SM karena bantuan Neneknya, Yaitu Im Yoon Ah. Tapi, suatu hari, Seung Gyu dan kedua orang tuanya pindah ke New York dan meninggalkan Ah Reum sendiri. Semenjak itu, Seung Gyu dan Ah Reum tidak pernah berhubungan lagi dan membuat Ah Reum berubah menjadi orang yang cuek dan Jutek. Ah Reum merasa kesepian dan memilih untuk tinggal diasrama.
          Malam pun berlalu dan berganti pagi. Pagi itu ada yang mengetuk pintu kamar Ah Reum. Ternyata orang itu adalah Nam Mi. Nam Mi ingin mengembalikan jas Ah Reum yang ia kotori kemarin. ”Selamat pagi Ah Reum-ah! Ini Jas, mp3 dan earphonemu. Maaf ya atas kemarin,” kata Nam Mi tersenyum sambil mengulurkan Jas, mp3 dan earphone Ah Reum yang sudah terbungkus rapi dalam sebuah plastic bening. Ah Reum mengambil barang-barangnya itu tanpa tersenyum sedikitpun dan langsung menutup pintu kamarnya. Nam Mi sudah biasa dengan sikap Ah Reum. Nam Mi hanya bisa tersenyum dan kembali kekamarnya. Hari itu adalah hari libur. Ah Reum menonton Tv dan melihat sebuah acara berita seputar entertainment. Saat sedang menonton, ada pimpinan SM Entertainment yang menjelaskan bahwa aktivitas Super Junior sementara ini akan dihentikan karena mereka akan memfokuskan diri pada belajar. Karena Ah Reum sudah bosan mendengar tentang Super Junior, maka ia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Disana ada Super Junior dan fansnya. Yesung melihat Ah Reum. Maka, ia berjalan kearah Ah Reum, namun Ah Reum tidak memperdulikannya. Semua fans itu ingat bila Ah Reum adalah orang yang kemarin mengatakan bahwa Super Junior itu bodoh. Mereka sangat marah dan akan melempari Ah Reum dengan sampah. Ah Reum tidak mengetahuinya karena padanganya hanya tertuju pada pemandangan yang ada di tempat itu. Yesung tau itu. Maka ia berlari kearah Ah Reum dan memeluk Ah Reum untuk melindunginya. Tubuh bagian belakangnya menjadi kotor. Melihat itu, semua fans dan personil Super Junior lainnya sangat terkejut akan perlakuan Yesung pada Ah Reum. Begitu juga dengan Ah Reum. Setelah semua fans berhenti melempari Ah Reum, Yesung melepaskan pelukannya dan berkata, “Apa kau tidak apa-apa?” Ah Reum yang masih terkejut hanya diam dan melepas jas Yesung yang kotor lalu membawa jas itu dengan berlari meninggalkan tempat itu. ”Tunggu!” Teriak Yesung pada Ah Reum yang tidak menengok dan terus berlari. Donghae menghampiri Yesung dan bertanya dengan heran, “Hyung! Kenapa kau melindungi gadis cuek sepertinya?” Yesung hanya diam dan berbalik pada fans lalu berkata dengan halus, “Kenapa kalian melakukan ini padanya? Apa kalian marah padanya? Apa salahnya? Apa karna kemarin dia mengatakan kalau kami bodoh? Itu tidak bisa menjadi alasan kalian melakukan semua ini. Jika kalian melakukannya, sama saja kalian membuat posisi kalian menjadi sampah. Kenapa? Karena kalian melecehkan oranglain. Orang yang tidak bersalah.” Semua fans terdiam dan meminta maaf. Anggota Super Junior yang lain takjub dengan perkataan Yesung. Lalu mereka kembali ke asrama.
          Dikamar, Ah Reum terus terbayang bagaimana Yesung menyelamatkannya. Lalu ia mencuci Jas Yesung hingga bersih dan menjemurnya. Siang berlalu dan berganti malam.
Malam itu, di kamar khusus yang luas milik Super Junior, Yesung sedang duduk dan melamun. Lalu Donghae berkata padanya, “Hyung, aku tidak percaya jika kau bisa membuat kata-kata itu. Ku pikir kau hanya bisa mengejek dan bercanda saja.” Mendengar perkataan Donghae itu, Yesung hanya tersenyum lalu meminum kopi yang ada di mejanya. ”Hyung, kenapa kau rela melindungi gadis tidak tau sopan dan jutek itu? Apa kau menyukainya?” tanya Eunhyuk. Mendengar pertanyaan Eunhyuk itu, Yesung hanya tersenyum lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidur. ”Ku rasa perkataanmu benar hyung, sepertinya dia sedang jatuh cinta.” kata Kyuhyun menyusul. Tiba-tiba meneger datang. ”Yesung-ah ini ada surat untukmu. Seorang perempuan menitipkannya padaku,” kata meneger sambil memberikan surat itu. Yesung mengambilnya dan membaca surat itu.
”Dari siapa?” tanya Shindong. ”Bukan dari siapa-siapa,” jawab Yesung sambil tersenyum, mengambil jaket dan pergi. Ternyata surat itu dari Ah Reum. Ah Reum ingin bertemu dengan Yesung di taman tempat yang sama saat kejadian pelemparan terjadi.
          Ditaman, Ah Reum sudah menunggu Yesung. Lalu Yesung menghampiri nya. Yesung menyapa Ah Reum dengan gembira dan tersenyum bahagia. ”Hai Ah Reum-ah. Kenapa kau ingin menemuiku?” Melihat Yesung sudah ada di situ, Ah Reum berdiri dan menyodorkan jas Yesung yang sudah bersih dan rapi. Lalu Yesung mengambil Jas itu. ”Terimakasih ya sudah mau melindungiku,” kata Ah Reum sambil tersenyum. Itu membuat hati Yesung berdebar kencang dan diam terpaku oleh senyuman Ah Reum yang terlihat sangat tulus. Ternyata semua personil Super Junior yang lain mengikuti Yesung dan melihat semua itu. Mereka juga terpesona dengan senyuman Ah Reum. ”Ternyata kalau dia tersenyum sangat cantik dan manis ya,” kata Kyuhyun. Setelah itu, Ah Reum pergi meninggalkan Yesung. Yesung terus melihat kepergian Ah Reum. Setelah bayangan Ah Reum sudah tidak terlihat, Yesung melonjak gembira dan berteriak, “Yess!! Ah Reum akhirnya mau tersenyum padaku!!” Setelah puas berteriak, Yesung bergegas ke asrama. Melihat itu, personil Super Junior yang lainnya langsung berlari menuju asrama. Saat Yesung masuk, semuanya sudah duduk di tempat tidur mereka masing-masing dan berlaga sedang sibuk sendiri. Ada yang membaca majalah, ada yang menulis deary, ada yang sok sibuk dengan i-phonennya, dan macam-macam. Agar Yesung tidak curiga, maka Leeteuk bertanya padanya kenapa ia senyum2 sendiri. Tapi Yesung tidak menjawab dan memasukkan jasnya kedalam lemari lalu tidur.
          Malam berlalu dan berganti pagi. Pagi itu seperti biasa, Ah Reum berangkat ke sekolah. Saat berjalan di lorong-lorong sekolah, ternyata ia berpapasan dengan Super Junior yang waktu itu juga sedang lewat. Mereka menyapa Ah Reum dengan tersenyum. Hal itu membuat Ah Reum menghentikan langkah kakinya dengan heran. Namun, Ah Reum hanya diam tanpa tersenyum. Yesung yang berjalan paling belakang juga menyapa Ah Reum. Namun, sama seperti biasa. Ah Reum hanya terus memasang wajah juteknya itu dan melanjutkan berjalan. Itu tidak membuat Yesung menghentikan senyumannya untuk Ah Reum. Sambil berjalan, Ah Reum berkata, “Bodoh.” Super Junior mendengar perkataan Ah Reum itu. “Tidak berubah,” ucap mereka bersamaan lalu mengubah ekspresi manis mereka menjadi ekspresi lesu. Namun, Yesung hanya diam dan berjalan mengikuti teman-temannya yang lain.
          Sampailah Ah Reum di kelasnya. Di kelas, ia langsung duduk di bangkunya dan membaca buku. Dan hari itu, kelas benar-benar aneh. Teman-teman Ah Reum seolah mengucilkan Ah Reum. Namun, Karena, Ah Reum sudah biasa sendiri, ia tidak mempermasalahkannya hal itu. Bell pun berbunyi. Tepat saat bell berbunyi, Yesung duduk di bangkunya. Yaitu, bangku yang ada disebelah Ah Reum. Yesung tersenyum pada Ah Reum. Namun, Ah Reum tidak menghiraukannya dan malah memalingkan wajahnya. Lalu, ada seorang gadis yang berteriak pada Yesung, “Hei, Kim Jong Woon! Kenapa kau masih memperdulikan gadis kurang ajar yang sudah menghinamu bodoh itu? Gadis tidak tau sopan sepertinya, tidak pantas mendapatkan senyumanmu. Lebih baik, kau tersenyum pada kami.” Mendengar perkataan itu, Ah Reum memandang tajam gadis itu dan berdiri sambil berkata padanya, “Hei kau, apa maksudmu berkata kalau aku ini tidak tau sopan santun dan juga kurang ajar? Memangnya kalau aku berkata jika Super Junior bodoh itu salah? Semuanya benar. Oleh sebab itu, Aku benci dengan artis seperti mereka. Dan disekolahkan pun, mereka akan tetap akan bodoh.” Setelah selesai berkata seperti itu, Ah Reum kembali duduk.
          Mendengar perkataan Ah Reum itu, Yesung berdiri dengan marah. “Hei kau Im Ah Reum! Aku tau kau orang kaya. Kau punya segalanya, harta, wajah yg cantik, pandai dan masih banyak yang lain. Tapi, kau tidak pantas mengatakan kalau dengan bersekolah, kami tidak akan menjadi pintar. Lihat saja nanti, aku akan menjadi juara satu dikelas ini!” ucap Yesung yang membuat Ah Reum tersenyum sinis dan berkata, “Kau memang bisa juara. Tapi bodoh yang kumaksud bukanlah bodoh karena tidak punya ilmu. Tapi bodoh yang lain. Bodoh yang kalian sendiri saja tidak tau bodoh apa yang melekat pada diri kalian.” Setelah berkata begitu, mood Ah Reum untuk belajar sudah hilang dan memutuskan untuk meninggalkan kelas. Di depan kelas, ia bertemu dengan guru music yg akan mengajar di kelas Ah Reum. ”Im Ah Reum, kau mau kemana?” tanya Pak Lee So Tae. Namun Ah Reum tidak memperdulikan sapaan pak Lee dan terus berjalan keluar sekolah. Pak Lee tidak berani menegur Ah Reum. Karena Ah Reum adalah cucu dari pemilik saham terbesar itu. Ah Reum bisa saja dengan mudah masuk ke dalam SM Entertainment. Namun, Ah Reum tidak mau menjadi orang bodoh.
          Ah Reum yang terus berjalan dengan lamunannya masih terbayang wajah Yesung. Sekilas wajah Yesung marah, dan sekilas wajah Yesung saat tersenyum. Itu membuat Ah Reum bingung kenapa ia memikirkan hal dan orang bodoh itu. ”Bodoh!” kata Ah Reum sambil memukul kepalanya sendiri. Dan tanpa ia sadari ia sampai di sebuah taman. Taman dimana ia berpisah dengan sahabatnya itu. Yaitu Lee Seung Gyu. Lalu, Ah Reum masuk ke taman itu dan duduk disebuah bangku. Kemudian ia mengambil sebuah deary electronik lalu menulis sesuatu. Setelah selesai menulis, ia memasukkan deary electronic itu ke dalam tas dan pergi dari tempat itu. Ah Reum sangat merindukan Neneknya dan memutuskan untuk menjenguknya. Begitu sampai dirumah, Nenek menyambut Ah Reum. Lalu nenek bertanya kenapa Ah Reum tidak berangkat sekolah padahal ia sudah mengenakan seragam. Ah Reum berbohong dan menjawab kalau tadi ia kesiangan dan terlambat. Jadi ia memutuskan untuk mengunjungi nenek. Nenek mempercayai ucapan Ah Reum itu. Ah Reum sangat berbeda saat dirumah. Saat dirumah, ia lebih sering tersenyum dan membuat neneknya tertawa. Namun, saat disekolah, ia lebih sering diam dan tidak tersenyum sedikit pun. Namun, Nenek tidak tau tentang semua itu. Yang Nenek tau, Ah Reum adalah gadis periang dan selalu tersenyum.
          Setelah lama berada di rumah Neneknya dan hari sudah gelap, Ah Reum kembali keasrama. Nenek mengantarkan Ah Reum sampai depan asrama. Ah Reum melambaikan tangan dan tersenyum pada Nenek sambil melihat kepergian Nenek. Setelah mobil nenek sudah tak terlihat, Ah Reum kembali memasang wajahnya yang jutek itu. Saat berbalik dan ingin masuk ke asrama, Ah Reum terkejut melihat Yesung ada di situ. Ah Reum berpura-pura biasa saja dan berjalan masuk. Namun, Yesung memegang tangan Ah Reum dan membuat langkah Ah Reum terhenti. ”Apa kau sedang bermain sandiwara? Dan apa kau mempunyai dua kepribadian? Berarti kau lebih buruk dari pada bodoh. Tapi kau munafik!” kata Yesung tanpa melihat Ah Reum. Ah Reum hanya tersenyum sinis, dan dengan santai menjawab, “Apa kau sudah tau apa arti munafik? Bodoh saja kau tidak tau artinya. Bagaimana kau bisa tau arti dari munafik? Bahkan kalau ku lihat sekarang, kebodohanmu semakin bertambah. Dasar Bodoh!” Satelah berkata begitu, Ah Reum berusaha melepaskan pegangan tangan Yesung, namun, Yesung malah semakin kencang memegang tangan Ah Reum. ”Aku tidak akan melepaskan tanganmu sebelum kau meminta maaf padaku dan teman-temanku,” kata Yesung pada Ah Reum dengan marah. Ah Reum menatap Yesung dengan marah. ”Apa kau bilang? Minta maaf? Dengar ya, sampai kapanpun aku tidak akan meminta maaf padamu atau pun pada teman-temanmu. Kenapa? Karena aku tidak berkata sembarangan. Aku selalu berkata sesuai apa yang kulihat dan berdasarkan fakta. Jadi, kau mau membunuhku pun, aku tidak akan pernah meminta maaf padamu. Seseorang pernah berkata padaku, jika kita tidak bersalah, maka kita tidak perlu merasa bersalah. Tapi kalau kita bersalah, kita harus segera meminta maaf. Kalau begitu, sekarang lepaskan tanganku!” Dan Yesung melepaskan tangan Ah Reum dan membiarkan Ah Reum berjalan meninggalkannya. “Kalau begitu beritau aku apa kebodohan kami!” teriak Yesung yang membuat Ah Reum menjadi emosi dan menghentikan langkahnya lalu menghadap Yesung. ”Kau memang benar-benar bodoh ya?! Kalau kau mau tau, cari tau saja sendiri! Hah!! Aku sudah muak melihat mu dan teman-temanmu itu!” teriak Ah Reum lalu pergi dari tempat itu dan masuk ke dalam asrama. Yesung masih ingin tau dan berteriak pada Ah Reum, “Hei Im Ah Reum! Cepat beritau aku! Im Ah Reum!” Namun, Ah Reum tidak menghiraukan Yesung dan terus berjalan masuk ke asrama sambil menghela nafas.
          Malam berlalu dan berganti pagi. Pagi itu, Ah Reum berjalan menuju sekolah sambil melamun dan memikirkan kata-kata Yesung yang mengatakan kalau Ah Reum itu munafik. ”Baru kali ini ada orang yang berani menghinaku munafik,” kata Ah Reum. Saat sampai didepan sekolah, Ah Reum heran karena semua siswa ada diluar dan terlihat sedang menunggu sesuatu. Tiba-tiba ponsel Ah Reum berbunyi. Telephone dari Neneknya. “Hallo Nenek, Ada apa nenek menelephone ku?” kata Ah Reum sambil tersenyum. ”Ah Reum-ah, kau sudah dengar belum? SM akan menyekolahkan kakakmu dan teman-temannya di sekolahmu,” kata Nenek dengan suara yang gembira. Ah Reum terlihat tidak suka dan langsung menutup telephone neneknya. Beberapa saat kemudian, datang sebuah bus besar. Bus itu membawa rombongan SNSD. Ah Reum menatap mereka dengan kesal dan marah. Ah Reum berjalan melewati mereka tanpa melihat mereka sedikitpun, dan langsung masuk kekelasnya. Yoona melihat kepergian Ah Reum. Terlihat rasa sedih dari Yoona.
          Kelas benar-benar sepi. Ah Reum duduk sambil membaca buku. Teriakan mulai Ah Reum dengar. Teriakan yang meneriakkan, “Seo Nyuh Shi Dae!” dan itu membuat Ah Reum muak. Ia mengenakan earphonenya dan mendengarkan music. Tiba-tiba ada sebuah pengumuman, “Selamat pagi dan selamat datang kami ucapkan pada SNSD. Karena ada dua kelompok artis yang bersekolah di sini, maka kami memutuskan untuk menyendirikan mereka. Mungkin akan ditambah beberapa murid berprestasi dan terbaik disini untuk melengkapi mereka. Untuk melihat kelas anda semua, silahkan melihat papan pengumuman.” Lalu, semua siswa melihat papan pengumuman. Begitu juga SNSD dan Super Junior. Namun, Ah Reum sama sekali tidak tertarik untuk bergabung dan satu kelas dengan mereka.
          Saat sedang asyik membaca, tiba-tiba bell tanda pelajaran akan segera dimulai pun berbunyi. Semua siswa masuk kekelas. Semua murid yang ada di situ terkejut melihat Ah Reum ada disitu. Salah satu dari mereka berkata, “Hei Im Ah Reum, kenapa kau masih berada disini? Bukankah kau masuk kedalam kelas artis?” Mendengar perkataan orang itu, Ah Reum terkejut dan langsung pergi dari tempat itu dan melihat papan pengumuman. Dan itu benar. ”Kenapa ada namaku disini? Aku harus satu kelas dengan orang-orang bodoh itu?”
          Ah Reum berjalan keluar sekolah. Saat sampai di depan pintu sekolah, Ah Reum teringat suara neneknya saat memberitahu kalau kakaknya juga akan satu sekolah dengannya. Suara yang tampak sangat bahagia. Ah Reum tidak ingin mengecewakan Neneknya dan memutuskan untuk pergi kekelasnya yang baru. Di dalam kelas, SNSD dan Super Junior  sedang bercerita. Beberapa saat kemudian, masuk guru music, yaitu pak Lee. Ia mengapsen semua sisiwa dan sampai pada absen Ah Reum. Yoona terkejut mendengar nama adiknya dipanggil. Begitu pula dengan Super Junior. Dan dikelas itu, Ah Reum belum terlihat. Secara tiba-tiba, Ah Reum membuka pintu dan masuk. Ia langsung mengangkat tangannya, “Ya pak, saya ada disini. Maaf sudah terlambat.” Pak Lee hanya bisa tersenyum dan segera menyuruh Ah Reum duduk. Ah Reum berjalan ke bangku paling belakang dengan wajah yang jutek tanpa melihat kakaknya. Yoona melihat Ah Reum dengan tersenyum. Dan pelajaran pun dimulai.
          Pak Lee bertanya pada SNSD dan Super Junior, “Sebutkan nama kalian dan posisi kalian dalam kelompok kalian masing-masing?” Dan mereka mulai menyebutkan nama dan posisi mereka. Setelah selesai, Pak Lee kembali bertanya, “Sebelum pelajaran ini kita mulai, apa ada yang ingin kalian tanyakan?” Dengan wajah tanpa ekspresi, Ah Reum mengangkat tangan dan bertanya, “Aku ingin bertanya. Kapan pelajarannya akan dimulai? Kalau masih lama, aku ingin mendengarkan music menggunakan mp3ku,” tanya Ah Reum sambil menunjukkan earphone dan mp3nya pada pak Lee. Mendengar pertanyaan Ah Reum yang secara tersirat menegur itu, semua personil SNSD dan Super Junior yang tadinya tertawa, menjadi hening dan menatap Ah Reum dengan heran. Pak Lee pun bingung ingin menjawab apa dan berkata, “Oh, Baiklah. Mari kita mulai pelajarannya. Materi kita hari ini adalah menyanyi. Dimulai dari absen satu. Cho Kyu Hyun.” Dan suaranya bagus. Sampailah absen Ah Reum. Yoona menatap Ah Reum dengan kegembiraan. Super Junior yang masih sangat kesal karena sudah di ejek bodoh oleh Ah Reum hanya meremehkan dan berkata. ”Sekarang kau ya? Memangnya kau bisa menyanyi?” tanya Donghae kemudian membuat kelas menjadi ramai dan penuh tawa, kecuali Yesung yang terdiam dengan ekspresi kesal. Bahkan Pak Lee juga tertawa. Ah Reum menatap mereka dengan sinis dan berkata, “Dasar bodoh!” dan kata-kata Ah Reum itu membuat kelas menjadi tenang. ”Pak Lee, aku ingin bertanya. Apakah ini masuk nilai?” tanya Ah Reum dan membuat kelas menjadi gaduh lagi. ”Hyung, gadis munafik ini pasti tidak bisa menyanyi!” ejek Shindong. Semua tertawa semakin keras. Yoona memukul meja dan berdiri lalu berkata, “Dengarkan dulu suaranya. Baru kalian bisa menilai Ah Reum.” Itu membuat kelas menjadi hening kembali. Ah Reum mulai bernyanyi. Ah Reum menyayikan lagu IU yang berjudul Waiting sambil bermain gitar. Itu membuat semua orang yang ada dikelas itu terkejut mendengar suara Ah Reum, Yoona yang sudah mengetahui suara adiknya itu menjadi satu-satunya orang yang mau bertepuk tangan untuk Ah Reum. Semua personil Super Junior menjadi malu dan hanya bisa saling bertatapan.
          Bell tanda istirahat pun berbunyi. Ah Reum meninggalkan kelas dan pergi ke toilet. Saat sampai, ia bertemu dengan kakaknya. Yoona menyapa Ah Reum dengan senyuman, “Ah Reum-ah, kau sangat cantik ya sekarang. Dan kau menjadi orang yang pandai pula.” Ah Reum hanya diam dan memebatalkan niatnya untuk ke toilet. Itu membuat Yoona sedih. Ah Reum pergi ketaman. Duduk di kursi taman dan meneteskan airmata. Ia mengingat saat kakaknya masih bermain dengannya dan mereka masih akur. Dulu rumah mereka berada di daerah yang cukup jauh dari Seoul. Sewaktu Kakaknya akan pergi trainee ke Seoul, Ah Reum yg masih berumur 8 th menangis dan memohon pada kakaknya untuk tidak berangkat trainee karena Ah Reum tidak ingin kakaknya menjadi orang bodoh. Namun, Yoona tetap meninggalkan Ah Reum. Itulah yang membuat Ah Reum benci dengan kakaknya sendiri. Ternyata, Yesung mengamati kelakukan Ah Reum itu. Bell tanda istirahat telah selesai berbunyi. Ah Reum mengusap airmatanya dan kembali ke kelas. Saat Ah Reum kembali, SNSD dan Super Junior sudah bercanda. Ah Reum mengambil earphone dari dalam tasnya dan memasang earphone itu pada ponselnya lalu mendengarkan music.
          Itu membuat personil SNSD dan Super Junior merasa kesal padanya. Eunhyuk kemudian bercerita pada SNSD kalau Ah Reum pernah menghina artis SM itu bodoh. Itu membuat personil SNSD menjadi marah. Yuri dan yang lain mendekati Ah Reum dan bertanya, “Hei Im Ah Reum! Apa benar kau sudah mengatakan kalau semua artis SM itu bodoh?” Ah Reum mendengarnya, Namun ia berpura-pura tidak dengar dan terus membaca bukunya. Itu membuat Yuri kesal dan melepaskan earphone Ah Reum sambil berkata, “Hei! Kau dengar tidak?” Ah Reum berdiri dan tersenyum sinis pada mereka lalu berkata, “Kalau iya memangnya kenapa? Kau ingin memukulku? Atau ingin mengadukanku pada media? Bukankah hanya itu yang bisa kalian lakukan? Atau kalian ingin menuntut ku? Silahkan saja! Kalau memang aku harus mendekam di penjara karena ini, aku akan melakukannya. Kenapa? Karena aku mengatakan apa yang sebenarnya menjadi fakta. Dan itu membuat aku puas.” Mendengar jawaban Ah Reum itu, Yuri tampak kesal. Jessica ikut angkat bicara dan menantang Ah Reum. ”Memangnya menjadi seperti ini adalah hal yang mudah? Kau harus membuktikan ucapanmu itu. Kalau memang kau benar, maka satu-satunya jalan adalah kau harus mengikuti trinee SM pada saat pemilihan VI Star, Girlband pendamping EXO. Apa kau berani?” Mendengar tantangan Jessica itu, Ah Reum kembali tersenyum sinis dan berkata, “Maaf, tapi aku tidak ingin menjadi orang bodoh seperti kalian! Bukan berarti aku takut, tapi aku tidak suka dengan artis bodoh seperti kalian (menunjuk SNSD) dan kalian (menunjuk Super Junior).” Mendengar itu, Tiffany menjawab, “We will continue to wait, if you don’t show up in the VI Star, then you’re a coward!” Ah Reum menatap Tiffany dengan sinis dan menghela nafasnya. ”If anything I’m a coward, at least I’m not stupid like you!” jawab Ah Reum yang kemudian kembali duduk. Lalu Yoona datang dan bertanya apa yang terjadi. Teman-temannya memberitahu Yoona. Yoona hanya bisa sedih melihat Ah Reum dan duduk di bangkunya. Itu membuat teman-teman Yoona bingung akan sikap Yoona.
          Mereka kembali ke tempat duduk mereka dan pelajaran dimulai. Kali ini pelajaran Matematika oleh ibu Man Joo Seo. Ibu guru yang satu ini adalah guru idola Ah Reum. Karena, ibu ini tidak memandang kedudukan yang ia beri ilmu. Melainkan kecerdasannya. Ia merupakan Guru yang bijaksana dan baik hati. Ia juga menyukai Ah Reum karena kepandaiannya dan sopan santun yang Ah Reum berikan hanya padanya. Ibu Man langsung menyapa kelas itu, “Selamat siang semua. Perkenalkan nama saya ibu Man Joo Seo. Saya seorang guru matematika. Dan kalian pasti sudah membaca buku untuk bab selanjutnya kan? Kemarin pasti ada nomor yg masuk keponsel kalian dan mengatakan kalau kalian harus mempelajari bab 3. Dan saya hanya mengenal satu siswa dikelas ini. Im Ah Reum, apa kau sudah membaca?” Ah Reum tersenyum pada Ibu Man dan menjawab, “Sudah bu.” Ibu Man melanjutkan pembicaraannya. ”Baiklah, kalian sudah membaca kan? Pesan saya masukkan?” Semua melihat ponsel mereka dan berkata masuk. ”Sudah masuk dari tadi malam bu. Tapi kami belum membaca. Kami lelah semalam,” keluh Lee Teuk yang mendapat persetujuan dari yang lain. Mendengar itu, Ibu Man mengkerutkan dahinya dan berkata, “Lelah? Saya juga lelah. Tapi saya tetap mengetik soal ulangan ini. Dan sekarang siapkan kertas satu lembar dan masukkan semua buku kalian kedalam tas.” Mendengar itu, SNSD dan Super Junior terkejut. Namun, Ah Reum hanya biasa saja dan menyiapkan alat tulisnya. Ibu Man selesai membagikan soal dan duduk dimejanya.”Waktunya satu jam. Bisa dimulai dari sekarang. Selamat mengerjakan.” Kata ibu Man.
          Soal yang mereka lihat adalah soal yang asing bagi mereka. Bahkan, Kyu Hyun yang sering mengerjakan soal matematika saja tidak bisa mengerjakan dan asal mengerjakan. Namun Ah Reum, dengan kepala dingin mengerjakan soal-soal itu dengan mudah. Begitu juga Yesung yang semalam belajar untuk mengatasi rasa kesalnya pada Ah Reum. Dalam waktu setengah jam, Ah Reum bisa menyelesaikan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal esai lalu mengumpulkannya pada ibu Man. Itu membuat semua takjub dengan Ah Reum. Lalu Ah Reum bertanya pada ibu Man. ”Bu, bolehkah saya mendengarkan music dan membaca novel?” Ibu Man mengangguk sambil tersenyum. Dan itu membuat semua orang semakin iri pada Ah Reum. Yesung terus menatap Ah Reum dengan tersenyum dan membuat Ibu Man menegur Yesung, “Hei, Pria yang ada di bangku paling belakang barisan ini. Kenapa kau melihat Ah Reum seperti itu? Apa kau sudah selesai? Atau kau menyukai Ah Reum?” Mendengar petanyaan itu, Yesung hanya diam dan kembali mengerjakan. Sementara yang lain menertawakannya. Ah Reum yang mendengar perkataan Ibu Man itu, hanya tersenyum kecil dan kembali membaca buku.
Setelah satu jam berakhir, mereka terpaksa harus mengumpulkan kertas lembar jawaban mereka dengan cemberut. Ada yang baru mengisi satu nomor, ada yang kosong jawabannya, dan ada juga yang penuh. Namun tidak tau benar atau salah. Kemudian, Ibu Man menyuruh mereka untuk keluar kelas dan menghitung berapa banyak kupu-kupu yang mereka temukan. Namun, tidak boleh keluar sekolah. Mereka hanya boleh berbaris di depan kelas dan menghitung. Lalu, mereka melakukan apa yang ibu Man suruh dengan heran.
          Setelah 20 menit berada diluar dan melakukan hal yang tidak jelas, mereka kembali kedalam kelas. ”Baiklah. Berapa kupu-kupu yang berhasil kalian hitung?” Lalu, mereka menggelengkan kepala. Namun, Ah Reum hanya tersenyum dan berkata, “Bodoh!” Ah Reum tahu, kalau mereka hanya dibodohi oleh ibu Man. Namun, mereka masih saja melakukannya. Padahal, Ah Reum sama sekali tidak melakukannya dan malah terus membaca novel. ”Baiklah! Ternyata kalian memang sangat polos ya! Dan nilai kalian sudah keluar. Dari 29 siswa disini, 21 diantaranya mendapat nilai nol. Dan 8 yang lain mendapat nilai 8 keatas.” Kemudian, Ibu Man Membacakan nilai delapan orang itu. ”Jung Nam Mi 80, Kim Ji Min 80, Hyun Kin Nan 86, Cho Man Joo 86, Nam Ji San 86, Lee Hyun Hee 86, Kim Jong Woon 93, dan Im Ah Reum 100.” Mendengar nama Yesung masuk dan mendapat nilai 93, Super Junior dan SNSD benar-benar tidak percaya. Mereka juga terkejut mendengar nilai Ah Reum yang sempurna. Yesung dan Ah Reum saling bertatapan. Yesung tersenyum pada Ah Reum. Namun, seperti biasa, Ah Reum tetap cuek. ”Sebagai hadiahnya, Ah Reum mendapat coklat berukuran besar dan Kim Jong Woon mendapat coklat berukuran sedang. Ini,” kata Ibu Man sambil berjalan kearah mereka satu persatu. Dan akhirnya, pelajaran selesai. Mereka kembali keasrama setelah makan siang.
          Siang berlalu dan berganti malam. Malam itu, ada yang mengirim sebuah pesan pada Ah Reum yang bertuliskan, “Selamat malam nona bodoh. Keluarlah dan ambilah sebuah kotak yang ada di depan pintu kamarmu!J” Setelah menerima pesan itu, Ah Reum keluar kamar dan menemukan kotak itu. Ah Reum menengok kanan kirinya dan membalas pesan itu seolah mengenal orang itu, “Ini bukan bom kan?J” Sesaat kemudian, orang itu membalas pesan Ah Reum, “Maaf tapi itu bom. Bom cinta. J” Ah Reum tersenyum membaca pesan itu dan mengambil kotak itu lalu masuk kedalam kamar.
          Di dalam kamar, Ah Reum membuka kotak kecil itu dan terkejut melihat isinya. Isinya adalah foto-foto Ah Reum saat jutek, marah, menangis, tersenyum dan tanpa ekspresi. Itu membuat Ah Reum tersenyum dan mengirim pesan pada orang itu, “Darimana kau mendapatkan foto-fotoku? Apakah kau selalu mengikutiku? Apa kau mengenalku?” Lalu, Ah Reum menunggu jawaban dari orang itu sambil melihat-lihat fotonya. Deerrttt. Balasannya datang. ”Aku memang tidak mengenalmu lebih dari teman. Hanya saja aku mengenalmu lebih dari siapapun.” Membaca jawaban itu, Ah Reum hanya tersenyum dan mengunci ponselnya lalu Tidur. Ah Reum juga menyimpan nomor itu dan memberinama “Mr. Stupid
          Malam berlalu dan berganti pagi, Ah Reum berjalan sambil membaca buku dan menunggu bel masuk di depan sekolah. Tiba-tiba. . Drreett… Ada sebuah pesan dari Mr. Stupid.
Mr. Stupid                 :       Selamat pagi bodoh!
Ah Reum                   :       Bodoh? Apa maksudmu? (tersenyum)
Mr. Stupid                 :       Jangan berjalan sambil membaca buku!
Ah Reum                   :       Kau disini? Apa kau Seung Gyu?
Mr. Stupid                 :       Seung Gyu? Siapa orang itu? Aku tidak mengenalnya.
Ah Reum                   :       Lalu kau siapa?
Tiba-tiba bell berbunyi. .
Mr. Stupid                 :       Cepat masuk! Bell sudah berbunyi.
Ah Reum                   :       (menengok kanan kirinya) Kau dimana?
Mr. Stupid                 :       Sudah! Cepatlah masuk.
Dengan penuh pertanyaan Ah Reum masuk ke kelas. Dan terdengar pengmuman. “Selamat pagi anak-anak! Hari ini tidak ada pelajaran. Hanya saja, ada pentas dari artis SM sebagai pembukaan dari proses belajar mereka. Oleh sebab itu, segeralah berkumpul di aula tengah. Semuanya harus ikut. Untuk Im Ah Reum ditunggu oleh Ibu Cho, kepala sekolah kita di ruangannya. Terimakasih!” Mendengar nama Ah Reum di sebut, Ah Reum langsung terkejut dan segera menemui Ibu Cho.
          Ah Reum mengetok pintu ruangan ibu Cho dan langsung masuk dengan wajahnya yang tanpa ekspresi. Ah Reum membungkukkan badan sebagai tanda hormat. Lalu ibu Cho menyuruhnya duduk. ”Im Ah Reum. Bisakah kau membantu ibu untuk menyebarkan ini? Karena nama yang ibu hafal hanya namamu, jadi ibu hanya bisa meminta bantuanmu,” kata ibu Cho sambil memberikan satu pak brosur. Brosur itu berisi bahwa SM akan mengadakan audisi pemilihan VI Star di sekolahnya, yaitu Anyang Art High School yang sudah melahirkan beberapa artis, diantaranya Junhyung (Beast), Park Gyu Ry (kara) dan lain-lain. Ah Reum pun menerima permintaan ibu Cho lalu keluar dari ruangan kepala Sekolah. Ah Reum sama sekali tidak tertarik pada hal itu. Lalu, datang ibu Man, ia menegur Ah Reum. ”Im Ah Reum, kenapa kau tidak di aula? Cepat kesana, acara akan segera dimulai,” tegur ibu Man sambil tersenyum pada Ah Reum. Ah Reum membalas senyuman ibu Man itu dan pergi ke aula sekolah. Begitu masuk aula, Ah Reum melihat neneknya ada disitu. Nenek juga melihat Ah Reum dan memanggilnya untuk duduk di sebelah Nenek. Ah Reum menghampiri Nenek dan duduk di sebelah Nenek. Barisan paling depan, itu adalah tempat duduk bagi pemilik saham dan keluarganya. Nenek memesan 2 tempat duduk. Untuk Ah Reum dan Nenek.
          Acara dimulai. Penampilan pertama dari Super Junior. Mereka membawakan lagu mereka yang berjudul Don’t don (sewaktu itu, personilnya masih 13, jadi mereka masih muda. J). Semua gadis meneriakan nama Super Junior. Namun Ah Reum hanya diam dan hanya melihat sepatu mereka yang bagus. Nenek heran melihat Ah Reum dan bertanya, “Ah Reum-ah, kenapa kau tidak berteriak seperti yang lain?” Ah Reum hanya tersenyum dan menjawab, “Aku tidak menyukai mereka nek! Aku menyukai Bigbang.” Nenek tersenyum mendengar jawaban Ah Reum dan kembali menonton Super Junior. Setelah Super Junior selesai membawakan lagu mereka yaitu Sorry Sorry, mereka memperkenalkan diri. Yesung tersenyum pada Ah Reum. Ah Reum pun tersenyum kecil padanya. Setelah selesai berkenalan, giliran SNSD yang masuk. Mereka membawakan lagu mereka yang berjudul “Tears” Lagu itu baru pertama kali dinyanyikan oleh SNSD. Jadi, semuanya hanya diam karena tidak tau liriknya dan bagaimana lagunya. Nenek menyoraki mereka. ”Ah Reum, lihat, itu ada kakakmu. Bukankah sekarang dia sangat cantik? Cantik sepertimu!” Kata nenek berbisik pada Ah Reum. Ah Reum tidak mau nenek tau kalau Ah Reum membenci Kakaknya. Oleh sebab itu, Ah Reum tersenyum dan terus melihat mereka. Ah Reum seolah mencari letak kesalahan mereka dan terus memperhatikan gerakan demi gerakan yang mereka lakukan. Setelah selesai, mereka memperkenalkan diri mereka. Lalu mereka duduk di bangku sebelah Super Junior duduk. Yaitu, bangku yang ada di seberang bangku Ah Reum.
          Untuk mengisi acara selanjutnya, maka Pak Lee naik ke panggung dan menjadi host. ”Selamat pagi semua. Hari ini adalah hari yang membahagiakan. Karena kita bisa melihat superstar setiap hari dan menari di Aula sekolah kita semua, Anyang Art High School!. Untuk mencairkan suasana, maka kami akan mengadakan games. Tentu semua gadis disini menyukai SNSD kan?” Lalu semua (kecuali Ah Reum) berteriak dan mengatakan “Yaaa!!”. Lalu pak Lee melanjutkan pembicaraannya. ”Baiklah kalau begitu. (berjalan menuju sebuah kotak) Nah, di kotak ini sudah ada nama semua siswa wanita yang ada disini. Kami mohon SNSD untuk naik ke atas panggung. Jadi, setiap personil SNSD akan mengambil satu undian. Didalam undian itu ada nama. Nanti mereka akan menyebutkan nama yang mereka ambil dan orang yang mempunyai nama itu harus menyanyi lagu Tears yang baru saja mereka bawakan. Misalkan Yoona mendapat nama Pak Lee, maka saya harus memerankan Yoona dalam lagu mereka, Tears. Sudah siap?” Semua berkata siap.
          SNSD mengambil undian itu. Dan hasilnya, Yoona=Nam Mi, Seohyun=Kim Min, Sooyoung=Han Na, Yuri=Hyun Shi, Sunny=Shin Ji, Hyoyeon=Hyum Na, Jess-ica=Sha Ra, Tiffany=Seo Jin, dan Taeyeon=Ah Reum. Mendengar nama Ah Reum disebutkan, semua personil SNSD dan Super Junior terkejut dan menahan tawa. Ah Reum naik ke atas panggung dengan kesal. Tapi, ia tetap sportife dan melakukannya. Setelah kesembilan gadis itu naik ke panggung, Pak Lee mulai memberi mereka satu persatu lirik lagu Tears.

[Taeyeon] Hayan byeolbichi I kkaman eodumi
 Jeo meolliseo nal mireonaego itjjyo

 [Sunny] Hwanhan misoro geudaereul baraman bwado
 Nan ireoke jakkuman meoreojyeo gayo

 [Tiffany & Sooyoung] Geudarreul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
 Barami doe-eoseo nae gyeote wajweoyo

 [Seohyun] Amudo moreuge ana juseyo
 Naega geudareul neukkil su itttorok
 Geudaen geureoke eonjena nae gyeote

 [Yuri] Paran haneuri geudael muldeurin geojyo
 Nae sarangeul arabeorigi jeone

 [Jessica] Nal bomyeo seulpeomarayo
 Nae mam nunmurui uimireul andamyeon
 Geudaedo ije useul suga isseoyo

 [Taeyeon & Yoona] Geudaereul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
 Haetssari doe-eoseo nae gyeote wajweoyo

 [Tiffany] Hwanhan misoro nal bichweo juseyo
 Naega geudaereul neukkil su eopsseodo
 Geudaen geureoke eonjena nae gyeote

 [Seohyun] Love na-ui I
 Noraega yeongweonhan

 [Seohyun] Na-ui baraemdeulcheoreom
 Geudae-egedo deullinayo

 [Taeyeon] Ireoke sumanheun chu-eogeul namgigo
 Ojik nan geudaeman saenggakaneunde

 [Jessica & Hyoyeon]Geudaereul bureumyeon geudaereul chajeumyeon
 Binmuri doe-eoseo nae gyeote wajweoyo

 [Taeyeon] Usan sok naege sokssagyeo juseyo
 Geudaereul naega deo saranghaetttago
 Geuraeseo naega ([Jessica])Geuraeseo naega
 [Taeyeon] Deo apeudago

 [All]Rallarararara rarallarararara
 Rallarararara rarallarara

 [Jessica] Eotteoke haeya jeonhal su innayo
 Geudael jeongmal saranghan nae ma-eumeul
 Ijen eotteoke na-ui I sarangeul

 [Taeyeon] Geogi isseoyo jigeum geudaero
 Geu sarangeul ijeneun naega
 I love you

          Musik mulai didengar. Mereka mulai menyanyi, walau terkadang tidak sama dengan irama yang sebenarnya. Namun, Ah Reum yang bisa mengingat dengan waktu yang cepat, dengan mudah melakukannya. Mereka memandang Ah Reum dengan penuh kekaguman. Dan music selesai. Ah Reum memerankan Taeyeon dengan baik. Semuanya terkejut. Nenek sangat menyayangi Ah Reum, dan semakin sayang padanya. Dan sepertinya SM tertarik pada Ah Reum. Karena hanya Ah Reum yang bisa menyanyi dengan baik, maka Ah Reum menjadi pemenang dalam games itu. Dan hadiahnya adalah berfoto bersama dengan SNSD. Mendengar hadiah itu, Ah Reum langsung menolaknya. Ah Reum berpura-pura melihat jam dan mengatakan kalau dia harus pergi. Dan wuss.. Ah Reum berlari meninggalkan tempat itu. Yesung mengikutinya.
          Ternyata Ah Reum pergi ke taman. Di taman, ia duduk dan terdiam. Lalu Yesung menyapanya, “Hei, kenapa kau lari? Hem?” Ah Reum hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Yesung. Lalu, Yesung mengajak Ah Reum kedapur kamarnya. Ah Reum menolak, namun Yesung tetap menarik tangan Ah Reum. Jadi mau tidak mau, Ah Reum harus mengikuti permainan Yesung.
Yesung                 :       Baiklah, ayo kita memasak. Kau potong wortel ini ya!
Ah Reum              :       (cemberut dan memotong wortel) Hem.
Yesung                 :       (tersenyum melihat tingkah laku Ah Reum)
Ah Reum              :       (melihat Yesung dari ujung kaki hingga rambut dengan evil dan tersenyum evil) Kau sudah tau bodoh yang kumaksud?
Yesung                 :       (tersenyum sambil terus mencuci sayuran) Belum. Memangnya kenapa? Kau mau memberi tauku?
Ah Reum              :       Belum! Kau mau masak apa?
Yesung                 :       Dadar sayuran. Kau suka kan?
Ah Reum              :       Kalau kau yang masak aku tidak suka.
Yesung                 :       (menatap Ah Reum dengan kesal) Hei, apa maksudmu?
Ah Reum              :       Pasti masakanmu tidak enak.
Yesung                 :       Menyebalkan! Masakanku adalah masakan paling enak di dunia.
Ah Reum              :       Ya benar. Tapi ini bukan duniamu.
Yesung                 :       Jadi aku tidak pantas ada didunia ini?
Ah Reum              :       Aku tidak berkata begitu. Kau (menunjuk hidung Yesung) Yang mengatakannya.
Yesung                 :       (menghela nafas dan kembali memasak)
Ah Reum              :       (tersenyum) Oh ya, apa kau menyukai Moon Gaen Young?
Yesung                 :       (kembali menatap Ah Reum) Kau ini memang hobi membuat orang kesal ya?
Ah Reum              :       Aku kan hanya bertanya. Temanku ada yang ingin tau tentang hal itu.
Yesung                 :       (menghela nafas) Baiklah. Aku memang menyukainya, Kau puas?
Ah Reum              :       Belum.
Yesung                 :       (menengok kearah Ah Reum dengan kesal, lalu kembali memasak)
Ah Reum              :       Padahal, Moon gaen Young itu mempunyai wajah yang tua. Dia juga jelek. Bahkan dia sangat menyebalkan. Sok cantik dan bodoh. Tidak bisa menyanyi, gendut, dekil, pen. .
Yesung                 :       (menyela omongan Ah Reum dengan berteriak) Hei! Bisakah kau diam?!
Ah Reum              :       (menatap Yesung tanpa ekspresi) Baiklah. (lalu tersenyum puas karena sudah bisa membuat Yesung kesal)
Setelah menunggu 30 menit, dadar sayuran matang.
Yesung                 :       (meletakkan piring berisi dadar sayuran yang berbau harum di meja dengan kesal) Ini. Ayo makan. (mengambil dadar sayur dan meletakkannya di piringnya)
Ah Reum              :       (terus menatap Yesung dan tidak bergerak sedikit pun)
Yesung                 :       Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku tampan ya?
Ah Reum              :       (tanpa ekspresi) Tidak. Hanya saja aku baru tau kalau kau itu ternyata jelek.
Yesung                 :       (berhenti mengunyah) Terserah kau saja.
Ah Reum              :       (berdiri) Kalau begitu aku pergi dulu.
Yesung                 :       (menghela nafasnya berat lalu berdiri dengan kesal dan berteriak) Ya sudah kalau kau ingin pergi, pergi saja sana!
Ah Reum              :       (berteriak) Aku memang akan pergi!
Yesung dan          :       (bersamaan sambil melotot) Dasar menyebalkan!
Ah Reum
Setelah itu Ah Reum pergi menuju pintu dan keluar dari tempat itu. Sementara Yesung kembali duduk dan kembali makan dengan kesal. Ah Reum masuk ke kamar. Ia membuka ponsel dan ia melihat ada sebuah pesan dari Mr. Stupid.
YOU IS MY. .
Kamu adalah
Lilin yang menerangi langkahku,
Jalan yang menuntunku ke kebenaran,
Peta yang menunjukkan kesalahanku,
Udara untuk ku bernafas,
Kaki yang terus berjalan kedepan menuju masa yang akan datang,
Air yang menjadi sumber kehidupan,
Tangan yang selalu terulur saat ku terjatuh,
Dan kau adalah,
Kesempurnaan,
Keindahan,
Kebaikan,
Kesetiaan.
Kebahagiaan,
kehidupan,
Dan SEGALANYA untukku. .
Ah Reum tersenyum membacanya. Dan itu membuat Ah Reum semakin ingin tau siapa orang itu. Lalu, Ah Reum mengkopi puisi itu dan menyimpannya di draf. Karena asrama masih kosong, Ah Reum memanfaatkan itu untuk memasukkan brosur titipan ibu Cho kedalam kamar teman-temannya yang lain. Ia menaruh brosur itu di bawah pintu kamar mereka. Setelah selesai, Ah Reum kembali ke aula sekolah dan kembali duduk di samping Neneknya.
Nenek                   :       Ah Reum-ah, kau tadi lari kemana?
Ah Reum              :       (tersenyum) Tadi aku ada tugas dari ibu Cho. Dan aku lupa melakukannya. Jadi tadi aku melakukannya.
Nenek                   :       Tapi kenapa kau lama sekali?
Ah Reum              :       Tugas itu sangat banyak. Jadi perlu banyak waktu untuk mengerjakannya.
Nenek mempercayai ucapan Ah Reum itu. Beberapa saat kemudian, Yesung datang dan mereka saling bertatapan dengan kesal. Yesung duduk di bangkunya tadi. Lalu Hanggeng bertanya, “Yesung-ah, kau darimana? Wajahmu seperti kertas yang sudah kusut.” Yesung hanya diam dan membuka ponselnya. Hangeng hanya tersenyum geli akan tingkah laku Yesung itu. Kibum yg mendengarkan percakapan mereka hanya menatap mereka dengan tersenyum kecil. Lalu memperhatikan Ah Reum sejenak. Acara pun selesai dan ditutup dengan lagu SM Town “Hope”.
Nenek mengajak Ah Reum duduk di taman.
Nenek                   :       Ah Reum-ah, Nenek sangat bangga akan prestasimu itu. Tadi Ibu Man memberitahu Nenek jika kau selalu mendapat nilai sempurna. Bahkan Nenek semakin bangga saat melihatmu bisa menghafal nada yang cukup sulit dalam waktu yang cepat. Ah Reum, Nenek ingin kau seperti kakakmu. Bergabunglah dengan SM. Hidupmu pasti akan lebih baik.
Ah Reum              :       (menatap Nenek dengan terkejut lalu memegang tangan Nenek) Nek, kurasa hidupku sudah sangat baik sekarang. Nenek tidak perlu kawatir. Aku tidak ingin menjadi seorang artis nek. Lebih baik aku meneruskan perusahaanmu. Kau tidak perlu lagi menyuruh orang untuk mengurus perusahanmu Nek. Tapi, aku yg akan mengurusnya.
Nenek                   :       Tidak Ah Reum-ah! Kau masih muda dan cantik. Kau juga memiliki talenta yg begitu banyak. Untuk menjadi penerus perusahaan kau belum pantas. Kau perlu menunjukkan talentamu itu pada dunia. Jika umurmu sudah 30 tahun, kau boleh meneruskannya. Ah Reum-ah, nenek mohon. Anggap ini permintaan terakhir Nenek.
Ah Reum              :       (berfikir sejenak dan kembali melihat Nenek dengan kasihan) Baiklah Nenek. Kalau itu maumu, aku akan melakukannya. (tersenyum)
Nenek                   :       (memeluk Ah Reum dan menangis terharu) Terimakasih Ah Reum. Nenek sangat menyayangimu.
          Ah Reum berjalan di lorong-lorong asrama sambil melamun dan memikirkan apa yang ia sanggupi tadi. Baginya, itu adalah sesuatu yang sangat berat. Dan ia akan termakan oleh kata-katanya sendiri. Kata-kata yang selalu ia ucapkan pada artis-artis SM, yaitu “Bodoh”. Tanpa Ah Reum sadari, ternyata ada seorang pria yang mengikuti Ah Reum dan terus memperhatikan Ah Reum. Orang itu adalah Kim Ki Bum. Sampailah Ah Reum di depan pintu kamarnya. Ia berhenti sejenak dan meneteskan airmata. Ki Bum terus memperhatikan Ah Reum dari balik tembok. Tiba-tiba ada suara seorang perempuan yang memanggil Ah Reum. Dan orang itu adalah Kakak Ah Reum, Yoona.
Yoona                   :       (tersenyum dan berjalan kearah Ah Reum) Ah Reum-ah!
Ah Reum              :       (diam dg wajah yang marah)
Yoona                   :       (menaruh tangannya di pundak Ah Reum) Kau kenapa? Apa yang membuatmu menangis?
Ah Reum              :       (menampis tangan Yoona) Tidak usah berpura-pura perhatian padaku!
Yoona                   :       (menahan airmatanya yang akan jatuh dan berusaha tersenyum) Ah Reum-ah. Maafkan kakak.
Ah Reum              :       (mengusap airmatanya dan berteriak) Maaf? Pantaskah kau berkata seperti itu padaku? Kau tau? Aku sudah sangat terpukul dengan meninggalnya ibu dan ayah waktu itu. Bahkan, Seung Gyu juga pergi meninggalkanku. Dan ku harap, kau tetap berada disisiku sebagai kakak sakaligus teman. Namun, apa? Ternyata kau juga pergi meninggalkanku. Bahkan, waktu itu air mataku sudah habis untuk menangisi kepergianmu. Ku harap kau bisa berubah pikiran setelah melihat keadaanku saat itu. Tapi apa? Walaupun airmata ini berubah menjadi airmata darah sekalipun, kau akan tetap pergi bukan? Jadi, jangan menyesal jika aku sangat membencimu sekarang. Bahkan aku muak melihat wajahmu. (menjatuhkan airmatanya yang sudah tak terbendung)
Yoona                   :       (menangis dan terjatuh di lantai) Maafkan kakak Ah Reum-ah, kakak memang tidak bisa menjadi kakak yang baik bagimu. Tapi kakak berjanji padamu, Kakak akan menjadi kakak yang terbaik bagimu. Tolong maafkan aku.
Ah Reum              :       Apa? Kau bahkan membuat sebuah janji padaku? Jika kau memang tidak bisa menepati janji itu, jangan pernah mengucapkan sebuah janji. (membuka pintu kamarnya dan masuk)
Di kamar, Ah Reum melempar jas dan dasinya kelantai lalu membaringkan tubuhnya di kasur. Sementara Yoona mengalirkan airmatanya semakin deras. Kibum melihat semua itu. Lalu ia pergi ke lapangan tenis dan duduk di bangku sambil terus melamunkan kejadian tadi. Sementara yang lain sedang asyik bercanda. Beberapa saat kemudian, Yoona datang dengan wajah yang masih terlihat sedih dan pucat. Itu membuat semuanya terkejut.
Jessica                 :       (menatih Yoona yang nampaknya sudah tidak kuat untuk berdiri) Yoona-ya, kau kenapa? Kau sakit?
Yuri                      :       (juga ikut  menatih Yoona) Lebih baik kau tidak usah ikut bermain dan beristirahatlah.
Yoona                   :       (tersenyum kecil) Aku tidak apa-apa. Ayo kita bermain.
          Lalu Yoona mengambil raket dan mulai memukul bola-bola tenis itu. Yoona memukul semua bola itu dengan sekuat tenaga. Dan itu, membuat semua berhenti bermain dan kembali keasrama mereka, namun Donghae terus memperhatikan Yoona dan menemaninya. Setelah sudah tidak punya tenaga lagi, Yoona terjatuh lemas dan berteriak sekuat tenaganya lalu menangis. Donghae menghampirinya.
Donghae               :       Apa kau sudah puas? (sambil membantu Yoona berdiri)
Yoona                   :       (diam dan terus mengalirkan airmata)
Donghae               :       (memeluk Yoona) Menangislah di pelukanku.
Lalu Yoona menangis di pelukan Donghae.
          Hari berlalu dan berganti pagi. Ah Reum berjalan di lorong-lorong sekolah sambil membaca buku. Tiba-tiba Yesung ikut berjalan di samping Ah Reum.
Ah Reum              :       (menatap Yesung dengan tajam lalu menghela nafas dan kembali membaca buku)
Yesung                 :       Hei! Tolong beri tahu aku tentang bodoh yang kau maksud itu.
Ah Reum              :       (menutup bukunya dan menghentikan langkahnya)
Yesung                 :       (ikut berhenti)
Ah Reum              :       Jadi kau masih penasaran ya? Tak kusangka kau mempunyai rasa ingin tau yang sangat tinggi. (mengambil sebuah deary electronic yang ia ciptakan sendiri) Ini! Kau bisa membacanya. Kau tinggal memasukkan kata sandinya.
Yesung                 :       (menerima buku itu) Apa kata sandinya?
Ah Reum              :       Tanggal lahirmu.
Yesung                 :       Jadi kau tau tanggal lahirku. Dari mana kau tau itu?
Ah Reum              :       Kau itu memang bodoh atau bagaimana? Tentu saja aku browsing di internet. Dan buku itu memang sudah ku siapkan untukmu. Aku sudah bosan mendengar ocehanmu yang ingin tau itu. (pergi meninggalkan Yesung)
Yesung terus memperhatikan kepergian Ah Reum dan mulai kagum dengan deary electronic yang bermerek “Im Ah Reum” Hanya ada satu deary yang ditulis Ah Reum.
“Bodoh. Aku akan menjawabnya. Kenapa aku bilang kalau kau itu bodoh? Karena kau mensia-siakan hidupmu hanya untuk menjadi seorang penanyi. Pekejaan yang mengharuskanmu bekerja untuk perusahaan sampah itu. Menghabiskan waktumu untuk kesuksesan dan meninggalkan keluargamu. Apa kau tau kapan mereka akan pergi meninggalkan dunia ini? Tidak kan? Oleh sebab itu, sebaiknya kau mengukir sebanyak-banyaknya kenangan indah bersama mereka sebelum kau menyesal. Itulah bodoh yg kumaksud”
Yesung tersenyum setelah membaca itu. ”Kau benar, Im Ah Reum!” Kata Yesung halus sambil tersenyum melihat wallpaper ponselnya yang adalah foto Ah Reum pada saat di taman.
Hari itu sekolah begitu sepi. Bahkan yang Ah Reum temui hanya Yesung tadi. Lalu ia memutuskan untuk menanyakan pada ibu Cho diruangannya. Ternyata mereka semua sedang mengikuti audisi VI Star. Mendengar itu, Ah Reum sangat terkejut karena begitu antusiasnya mereka mengikuti acara tersebut. Ah Reum membrosing di internet seputar pemilihan VI Star. SM hanya mencari 7 orang saja. Banyak yang sudah mendaftar. Ah Reum berumur 17 tahun. Umurnya sudah cukup untuk ikut audisi. Tapi, Ah Reum belum siap untuk masuk ke SM Entertanment. Dan hari itu adalah hari terakhir audisi VI Star. Dan  Ah Reum tidak mengikuti audisi itu.
          Hari berlalu dan berganti pagi. Pagi itu sekolah begitu ramai. Semua gadis sedang menunggu SM mengumumkan siapa saja yg masuk dalam VI Star. Semua berkumpul di ruang Audio Visual. Ditempat itu ada sebuah televisi yg sangat besar. Jadi mereka akan menonton bersama-sama. Dan SM mulai mengumumkan pada seluruh pelosok Korea Selatan. Namun, hasil itu membuat semua gadis yg mengikuti audisi itu kecewa. Karena, yang terpilih justru yang tidak mengikuti audisi. Mereka malah gadis yang orang lain kenal adalah gadis yg pendiam namun pandai. Gadis yg tidak bisa menari, sombong, dan tidak tau sopan santun. Itu semakin membuat mereka kecewa dengan SM. Dan VI Star itu adalah :

          Ah Reum terkejut melihat namanya tertera. Semua gadis yang bersekolah di Anyang High ART School pun menjadi sangat iri dengan Ah Reum. Bahkan semua pandangan hanya tertuju pada Ah Reum. Ah Reum terdiam dan pergi dari tempat itu. Ah Reum berjalan tanpa tujuan. Ia sangat sedih mendengar namanya ada disitu. Tiba-tiba SNSD berada di depan Ah Reum.
Yuri                      :       Selamat ya. Ternyata kau bukan pengecut.
Ah Reum              :       (terdiam dengan mata yang berkaca-kaca)
Seohyun               :       Mengapa wajahmu terlihat sedih?
Ah Reum              :       Karena sebentar lagi aku akan menjadi orang bodoh seperti kalian. Aku bahkan sama sekali tidak mengikuti audisi itu.
Yoona                   :       Benarkah?
Ah Reum              :       Pasti nenek yang melakukannya. (tersenyum miris diikuti airmata yang mengalir)
Yoona                   :       Nenek?
Ah Reum              :       Ya, Nenek. Kau mau apa? Nenek sangat ingin aku menjadi seorang artis. (kembali berjalan)
Yoona                   :       (memegang tangan Ah Reum) Ah Reum-ah,  (meneteskan airmata)
Ah Reum              :       (melepaskan tangannya dan kembali berjalan)
Yoona                   :       Sebenarnya, aku yang meminta Nenek melakukan hal itu. Maaf.
Ah Reum              :       (berhenti dan menengok ke arah Yoona) A..apa? Kau yang melakukannya?
Yoona                   :       Maafkan aku. (menangis bersalah)
Ah Reum              :       APA YANG KAU LAKUKAN??? (berteriak)
Yoona                   :       (terdiam dan terus menangis)
Ah Reum              :       Aku benci padamu. (pergi meninggalkan mereka)
Yuri                      :       Yoona-ya, apa hubunganmu dengan Ah Reum? Apa dia adikmu yg sering kau ceritakan itu?
Yoona                   :       (mengangguk sambil terus menangis)
Yuri                      :       (terkejut) Omo!
          Dilapangan basket, Yesung sedang duduk di bangku pemain dan memikirkan kebodohannya yang di tulis Ah Reum.
          Ah Reum berjalan ke lapangan basket. Ah Reum memang menyukai olahraga terutama basket. Yesung terkejut melihat Ah Reum yang datang dengan marah dan langsung memasukkan bola ke ring dengan kesal. Yesung tidak tega melihatnya. Maka ia menghampiri Ah Reum dan merebut bola basket yg ada di tangan Ah Reum.
Yesung                 :       Kau kenapa?
Ah Reum              :       (dengan wajah yang kesal) Bukan urusanmu. (terus mencoba merebut bola basket dari Yesung)
Yesung                 :       (terus memainkan bola basket agar tidak direbut Ah Reum)
Ah Reum              :       Berikan padaku bola itu!
Yesung                 :       (menghentikan permainannya) Jawab dulu pertanyaanku, baru aku kembalikan bola ini.
Ah Reum              :       Sudah kubilang ini bukan urusanmu. Jadi jangan ikut campur.
Yesung                 :       (menghela nafas lalu berteriak) Kalau begitu terserah! (memberikan bola itu pada Ah Reum lalu pergi)
Ah Reum              :       (terjatuh dan manangis) Aku sudah lelah! Lebih baik aku mati! Ayah, Ibu, Aku ingin ikut denganmu. Aku merindukan kalian.
Tiba-tiba ada yang datang. Ia adalah Kibum.
Kibum                   :       (mengulurkan tangannya untuk Ah Reum) Berdirilah. Ayo aku bantu.
Ah Reum              :       (menerima uluran tangan Kibum) Terimakasih.
Kibum                   :       (mengambil saputangan dari saku celananya dan membersihkan airmata Ah Reum menggunakan sapu tangan itu)
Lalu mereka berdua duduk di bangku pemain.
Kibum                   :       (tersenyum) Daritadi aku melihatmu dan Yesung saat bertengkar. Kau dan Yesung mempunyai hubungan ya?
Ah Reum              :       (dengan cuek) Maaf, tapi kau salah. Aku dan dia hanya saling kenal. Kami juga tidak dekat. Hanya saja kami lebih sering bertengkar.
Kibum                   :       Benarkah? Ku dengar kau ingin mati. Dulu aku juga pernah berfikir begitu. Rasanya hidup ini sudah sangat buruk. Bahkan aku juga berfikir bila ada Bad Life award, aku pasti yang akan memenangkannya. Tapi, ada seseorang yg pernah berkata pada ku. Yaitu, “Jangan pernah berfikir untuk mati bila kau putus asa.”
Ah Reum              :       (terus menatap mata Kibum dan meneruskan kata-kata Kibum) Tapi berfikirlah untuk hidup kembali saat kau putus asa.
Mereka saling bertatapan dan terdiam.
Ah Reum              :       Apa kau Lee Seung Gyu?
Kibum                   :       (tersenyum) akhirnya kau mengenaliku juga Ah Reum-ah.
Ah Reum              :       (meneteskan airmata dan memeluk Kibum) Aku sangat merindukanmu Seung Gyu-ya.
Kibum                   :       Aku juga sangat merindukanmu.
Hari berlalu dan berganti pagi. Pagi itu Ah Reum dan Kibum berjalan bersama menuju kelas.
Ah Reum              :       Oh ya. Aku ingin bertanya padamu. Namamu itu sebenarnya siapa?
Kibum                   :       Awalnya Lee Seung Gyu. Tapi, Ayah dan Ibuku kecelakaan dan meninggal dunia saat kami di New York. Jadi aku diadopsi oleh orang korea yang tinggal di sana dan mengganti namaku menjadi Kim Ki Bum.
Ah Reum              :       Jadi di New York kau mengalami hal yang kualami saat di Korea?
Kibum                   :       (menyentuh hidung Ah Reum dan tersenyum) Ya.
Ah Reum              :       (tersenyum) Lalu apa kau juga yang mengirim foto-fotoku itu?
Kibum                   :       Ya, kali ini kau benar lagi!
Ah Reum              :       Dasar. Lalu kenapa kau berpura-pura tidak kenal dengan Seung Gyu?
Kibum                   :       Supaya kau penasaran.
Ah Reum              :       Hemm.. Orang ini memang sangat jail.
Sampailah mereka dikelas. Semua personil SNSD dan SJ menatap mereka dengan bingung. Dan mereka hanya bisa diam. Sementara Kibum dan Ah Reum malah asyik membaca buku bersama dan mendengarkan music bersama. Mereka juga tertawa bersama. Yesung menjadi sangat cemburu. Ia berjalan ke arah Ah Reum dan menarik tangan Ah Reum lalu membawanya pergi. Kibum hanya terdiam dan menghela nafas lalu mengikuti mereka. Dijalan Ah Reum terus memberontak dan mencoba melepaskan tangannya. Yesung tidak memperdulikannya dan terus membawa Ah Reum pergi. Sampailah ditaman.
Yesung                 :       (melepaskan tangan Ah Reum)
Ah Reum              :       (berteriak dengan kesal) Hei! Apa yang kaulakukan?!
Yesung                 :       (diam dan terus menatap Ah Reum)
Ah Reum              :       (bingung dan tidak berani menatap Yesung) Kenapa kau menatapku seperti itu?
Yesung                 :       (menarik tangan Ah Reum) Ayo ikut aku!
Ah Reum              :       (hanya diam)
Lalu mereka pergi bersama menggunakan motor Yesung. Ah Reum berpegangan dengan kuat. Sesekali mereka mencuri pandangan untuk melihat satu sama lain. ”Kau mau membawaku kemana?” tanya Ah Reum. ”Nanti kau akan tau sendiri” jawab Yesung. Sampailah mereka di sebuah tempat, yaitu kantor SM Entertainment. Ah Reum terkejut melihat itu.
Ah Reum              :       Bukankah ini SM Entertainment?
Yesung                 :       Ya, kau benar.
Ah Reum              :       Untuk apa kita kesini?
Yesung                 :       Bukankah sekarang kau harus memulai trainee?
Ah Reum              :       Sekarang tanggal berapa?
Yesung                 :       13 Mei.
Ah Reum              :       Oh iya, kau benar. (murung) Sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini. Tapi Nenekku yang memintanya. Menurutmu bagaimana? Aku harus melanjutkan atau tidak?
Yesung                 :       (tersenyum) Terserah kau saja. Itu adalah hakmu. Kau boleh berfikir 5 menit lagi. Karna trainee akan segera dimulai.
Ah Reum              :       Apa? Kau gila? 5 menit?
Yesung                 :       Ya, 5 menit.
Ah Reum              :       (berfikir sebentar lalu menghela nafas untuk memantapkan niatnya) Aku akan trinee.
Yesung                 :       Keputusan yang benar.
Ah Reum              :       Baiklah. Aku masuk dulu ya! (berjalan memasukki gedung SM Entertainment)
Yesung                 :       (tersenyum) Baiklah! (ia ingat belum mengucapkan pesan untuk Ah Reum, jadi Yesung memanggil Ah Reum) Ah Reum-ah! (lalu berjalan kearah Ah Reum)
Ah Reum              :       (menoleh)
Yesung                 :       (tersenyum) Selamat berjuang ya!
Ah Reum              :       (tersenyum dan mengangguk)
Yesung                 :       (mencium pipi kanan Ah Reum) Da! (Lalu pergi)
Ah Reum              :       (terdiam dan melihat kepergian Yesung. Setelah Yesung sudah tak terlihat, Ah Reum tersenyum sambil memegang pipi kanannya) Apa-apaan dia? (sambil tersipu)
Kembalilah Yesung ke kelas. Saat ia kembali, pelajaran sudah selesai. Mereka sedang berada di kantin. Yesung ikut kekantin dan berdiri di depan bangku Super Junior. Yesung menatap Kibum dengan kesal lalu duduk.
Eunhyuk               :       Yesung-ah! Kau darimana? Dimana Ah Reum?
Yesung                 :       Aku ada urusan tadi. Aku harus mengantarkan Ah Reum ke suatu tempat.
Eunhyuk               :       Benarkah? (memesan) bibi! Tolong antar satu paket makanan lagi!
          Ah Reum masuk dengan melamun. Seorang wanita datang kearahnya dan menunjukkan tempat yang ia cari. Ah Reum mengikutinya. Saat sampai ditempat itu, ruangan begitu sepi. Hanya ada 7 wanita cantik itu. Bahkan mereka semua hanya terdiam dan melamun. Beberapa saat kemudian, datang seorang pelatih vocal bernama Jo Yun Shi. Pelatih itu mulai membagikan teks lagu mereka yang berjudul Good Day. Pelatih itu menyanyikannya dengan baik. Lalu, ia menyuruh ketujuh wanita itu untuk menyanyikan lagu itu. Dan mereka pun menyanyikan lagu tersebut sama persis bahkan lebih bagus dari pada Yun Shi. Namun, mereka tidak mempunyai ekspresi sedikitpun. Bahkan, mereka menyanyi dengan penuh keterpaksaan. Yun Shi mulai mengajari mereka cara mengekspresikan sebuah lagu. Setelah selesai menjelaskannya, Yun Shi menyuruh mereka untuk menyanyikannya kembali. Dan hasilnya jauh lebih baik walaupun masih terlihat keterpaksaan. Yun Shi pun pergi meninggalkan mereka dengan penuh rasa takjub.
          Beberapa saat seletah Yun Shi keluar, datang seorang pelatih Dance bernama Dong So In dan keenam dancernya. Ia menunjukkan posisi mereka pada saat lagu itu dan menunjukkan gerakannya. Agar mudah dimengerti, maka setiap orang menggunakan papan nama personil VI Star. Setelah selesai, So In menyuruh mereka mengulangnya dengan kesal. Ia merasa mereka tidak dihargai. Karena, saat ia selesai menari, ketujuh wanita itu samasekali tidak memberikan ekspresi yang bagus. Lalu mereka pun memperagakannya kembali. Hasilnya sangat bagus dan luar biasa. Mereka juga menunjukkan ekspresi yang diajarkan Yun Shi dengan benar. Namun, mereka masih terlihat terpaksa. So In pun juga keluar dengan takjub. Sama seperti Yun Shi.
          Setelah menjalani pelatihan awal, mereka pun menempati kamar mereka. Kamar yang luas dengan 7 tempat tidur yang bagus. Mereka mulai membaringkan tubuh mereka dikasur sambil menghela nafas. Mereka hanya terdiam dan kembali masuk ke dalam lamunan mereka masing-masing. Sebenarnya, mereka semua masuk ke SM dengan cara terpaksa. Ah Reum pun berkata pada mereka semua.
Ah Reum                      :            Apakah kalian merasakan apa yang kurasakan? Maksudku, apa kalian masuk SM dengan terpaksa?
6 orang                :       (bersamaan) Ya.
Seo Jin                 :       (berpuisi) Ya. Terpaksa demi membahagiakan orang yang berharga. Kenapa? Karena ini yang aku bisa. Ku tak bisa membiarkan mereka menangis terus menerus hanya karena aku yang mengedepankan keinginanku. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membalasnya.
          Kemudian mereka saling menatap satu sama lain dengan tersenyum. Mereka juga meneteskan airmata secara bersamaan. Mereka mulai menemukan teman yang memiliki sifat yang sama dengan mereka. Dan sekarang mereka lebih merasa nyaman.
          Hari demi hari berlalu. Tak terasa sudah hampir 6 bulan mereka dikarantina. Kecantikan mereka begitu dijaga. Tibalah saatnya debut. Debut mereka dilaksanakan pada saat SM Town Paris. SM belum berani menampilkan VI Star di Seoul karena takut bila akan ada kejadian yang tidak diinginkan dari remaja-remaja Seoul. Semua artis SM bertemu. SNSD, Super Junior, F(x), Shinee, Boa, Kangta, EXO dan VI Star. Mereka semua bertemu. SNSD dan Super Junior cuti sekolah dan mengikuti SM town paris. Mereka semua terkejut melihat VI Star yang ternyata berisi semua orang yang sama seperti Ah Reum.
          Setelah selesai make up, mereka berkumpul dalam ruangan yang sama. SNSD, Super Junior dan yang lainnya bercanda. Namun, semua personil VI Star hanya terdiam dan mendengarkan lagu mereka yang akan mereka nyanyikan. Yesung mendekati Ah Reum yang duduk di bangku dekat pintu keluar ruangan dan mengajak Ah Reum untuk keluar sebentar. Ah Reum pun menuruti permintaan Yesung itu. Mereka duduk di depan ruangan itu dan mengobrol.
Yesung                 :       Ah Reum-ah, kau berhasil. Selamat ya. Ku harap kau bisa menjadi orang yang hebat dan dapat menghibur jutaan remaja di luar sana. (sambil tersenyum)
Ah Reum                      :            (tersenyum kecil) Terimakasih ya. Kalau bukan karna kau, aku tidak ada di tempat ini.
          Setelah itu, mereka kembali ke dalam ruangan dan konser dimulai. Urutan tampil adalah : Boa, SNSD, Super Junior, F(x), Shinee, Kangta, EXO, VI Star dan SM Town. Satu persatu artis tampil dan sampailah pada urutan VI Star. Di Paris memang sudah banyak yang menunggu penampilan Girl Band yang satu ini. Begitu VI Star keluar menggunakan payung, sudah terdengar sambutan yang megah. Itu membuat hati VI Star berdebar dan menjadi bersemangat untuk menampilkan yang terbaik. Mereka mulai bernyanyi. Semua artis SM sangat terkejut dengan mereka. Saat dibelakang panggung, mereka begitu cuek, tapi saat diatas panggung, mereka menunjukkan sikap yang professional. Bahkan suara mereka memiliki rata-rata seperti suaranya Taeyeon. Mereka semua sempurna. Cantik, suara yang sangat bagus, dance yang sangat bagus, dan masih banyak talenta mereka yang lain. Senyuman mereka benar-benar membuat arti SM terpesona.
          Dan sampai pada penghujung acara. Semua artis SM bernyayi diatas panggung. VI Star yang belum berpengalaman hanya diam ditempat sambil sesekali tersenyum dan bertepuk tangan mengikuti irama. Sementara yang lain lari kesana kemari menyapa fans mereka. Setelah selesai, mereka berpesta bersama. Namun, VI Star tidak mengikuti pesta tersebut karena alasan lelah. Padahal, mereka berpesta sendiri. Mereka karaokean bersama sambil minum-minum disebuah tempat karaoke di Paris. Setelah waktu menunjukkan pukul 3 pagi, mereka baru pulang. Namun, SNSD, Super Junior dan yang lainnya barusaja tertidur. Tapi, Yesung tiba-tiba ingin kekamar kecil. Saat ia sampai di kamar kecil, ternyata ada yang menggunakkan. Dan orang itu pun keluar. Ternyata adalah Ah Reum. Ah Reum yang dalam keadaan mabok total membuat Yesung sangat terkejut melihatnya.
Ah Reum          :            (keluar dari kamar kecil) Hah? Kau? (tersenyum dibawah kesadaran) Kau tau tidak? Kami baru saja merayakan kemenangan kami! (kemudian tertawa dan tiba-tiba tersedak) Uhuk uhuk. . Kau mau kekamar kecilkan? SIlahkan! (pergi)
Yesung             :       (tersenyum melihat tingkah Ah Reum dan masuk kamar kecil)
Setelah selesai ia keluar dan terkejut. Ternyata Ah Reum tergeletak di lantai depan kamar mandi itu.
Yesung           :       (terkejut dan berusaha membangunkannya) Ah Reum-ah! Ah Reum-ah! Bangunlah! Ah Reum-ah! (menggendong Ah Reum ke kamarnya)
          Personil yang lain sudah tertidur pulas dengan bercampur bau alcohol dari mulut mereka. Setelah membaringkan Ah Reum, Yesung kembali kekamarnya dan kembali tidur. Namun sebelumnya, Yesung sempat sekilas memikirkan Ah Reum dan tersenyum akan tingkahnya.
          Keesokan harinya, Ah Reum terbangun dan kepalanya terasa sangat pusing. Ia juga tidak ingat akan apa yang terjadi. Yang ia ingat hanya keberhasilannya dalam konser SM Town itu.  Ia dan teman-temannya bangun lalu mandi dan bersiap-siap kembali ke SEOUL.
          Dan sampailah mereka semua di Seoul. Begitu Ah Reum turun dari pesawat dan mengaktifkan ponselnya, ada sebuah nomer yang menelefonnya, nomer telephon rumah neneknya. ”Hallo,” ucapnya. Dan muncul suara tangisan dari dalam ponsel Ah Reum. ”Nona, ini bibi. Sesuatu telah terjadi pada Nenek. Sekarang ia sedang koma di Rumah Sakit Incheon. Nona harus segera datang. Bibi sudah tidak tau harus menghubungi siapa lagi,” ucap bibi sambil menangis. ”A. . Apa kau bilang? Tunggu aku, aku akan segera kesana,” jawab Ah Reum sambil meneteskan air mata. Ah Reum pun langsung berjalan cepat sambil terus meneteskan air mata. Itu membuat semuanya bingung dan menanyakan apa yang terjadi. Namun Ah Reum tidak menghiraukan mereka dan terus berjalan. Yesung pun tau apa yg harus ia lakukan. Sebuah mobil berhenti didepan Ah Reum dan Yesung keluar dari dalam mobil itu. Ia membukakan pintu untuk Ah Reum dan Ah Reum pun masuk. Begitu juga dengan Yesung. Dan mereka pun langsung pergi. ”Antarkan aku ke Rumah Sakit Incheon. Kau mau kan?” ucap Ah Reum dengan nada memohon. Yesung pun mengangguk dan mempercepat laju mobilnya.
          Sampailah mereka di Rumah Sakit Incheon. Ah Reum langsung masuk dan menemukan tempat dimana Neneknya Koma. ”Apa yang terjadi?” tanyanya pada Dokter yang baru saja keluar dari ruangan Neneknya. ”Maafkan aku nona, hanya ini yang bisa aku lakukan,” ucap dokter itu sambil menundukkan kepalanya dan berjalan pergi. “Apa yang kau katakan? KENAPA KAU MINTA MAAF??!!” teraik Ah Reum lalu terjatuh ke lantai dan menangis sambil terus memanggil-manggil neneknya. Yesung pun ikut meneteskan airmata. Dan datanglah SNSD, Super Junior, dan VI Star lainnya. ”Apa yang terjadi?” tanya Yoona pada Ah Reum sambil menangis. Ah Reum menatap Yoona dan menggelengkan kepalanya. ”Semua sudah terlambat. Kita tidak bisa lagi melihat senyuman Nenek. Aku menyesal, sangat menyesal,” ucap Ah Reum dengan terus menangis. Yoona pun ikut terjatuh ke lantai dan ikut menangis sambil terus memanggil  nama Nenek. Semua personil SNSD, Super Junior, dan VI Star pun ikut menangis.
          Keesokan harinya, upacara penghormatan terakhir pun dilaksanakan. Ah Reum duduk di depan dan terus menangis. Begitu juga dengan Yoona yang ada di sebelah Ah Reum. Kemudian datanglah personil SNSD, Super Junior, dan VI Star beserta meneger mereka. Yesung pun langsung berjalan kearah Ah Reum dan duduk di sebelahnya. Ah Reum menatap Yesung dengan mata yang pengap dan kembali menangis. Melihat itu, Yesung merangkulnya dan mengarahkan kepala Ah Reum ke bahunya. ”Kau adalah wanita yang kuat Im Ah Reum. Aku yakin itu,” bisik Yesung. Sementara yang lain duduk di belakang mereka.
          Selang 2 hari setelah pemakaman Nenek, Ah Reum datang ke makam Nenek dan menaburkan bunga. Ia juga melakukan sebuah upacara. Setelah melakukan upacara, Ah Reum tersenyum pada makam Nenek. ”Nenek, Aku minta maaf. Karena sampai saat terakhirmu, aku masih belum berani membongkar semua kebohonganku padamu. Dan untuk menebusnya, aku akan memperbaiki hidupku. Semua itu kulakukan untukmu dan semua orang yang kucintai. Itu adalah janji pertamaku yang sebentar lagi akan terwujud. Kau percaya padaku bukan? Terimakasih Nek atas segalanya. Tanpamu, aku tidak bisa menjadi orang yang sesungguhnya. Kasih sayangmu, Cintamu, dan segala sesuatu yang terbaik, telah kau berikan padaku. Begitu juga dengan kehidupanku selanjutnya. Kasih sayangku, Cintaku, dan segalanya yang terbaik, akan ku taburkan pada setiap orang. Itu janji keduaku yang juga akan segera terwujud. Sekali lagi, aku mengucapkan terimakasih padamu Nek. Aku mencintaimu,” ucap Ah Reum sambil meneteskan airmata dan terus tersenyum. Setelah itu, ia membungkukkan badannya dan pergi.
          Pagi itu, Ah Reum menghubungi ponsel Yesung. Tapi, semua panggilannya, selalu tak diangkat. Karena ia kawatir, Ah Reum menemui Super Junior di ruang latihan mereka. Suasana yang begitu ramai mendadak hening saat mereka melihat Ah Reum masuk ke ruang latihan mereka. Mata Ah Reum tampak mencari Yesung, dan ia tidak menemukan pria itu di sana. ”Dimana Yesung?” tanyanya angkuh pada mereka. ”Ia di desanya. 2 minggu lagi ia akan wamil,” jawab Kibum. Ah Reum tersenyum padanya. ”Kau tau dimana desanya?” tanya Ah Reum pada Kibum. ”Choongchungnamdo Chunan,” jawab Kibum sambil tersenyum. Ah Reum tersenyum pada Kibum kemudian berlalu setelah mengucapkan terimakasih dan membungkukkan badannya. Setelah membeli beberapa oleh-oleh untuk ibu Yesung, Ah Reum melanjutkan perjalanan. Dan pada akhirnya, ia menemukan rumah Yesung yang terlihat begitu sejuk.
          Ah Reum melihat Yesung yang sedang menyirami tanaman yang ada di halaman rumahnya. Terlihat begitu bahagia. Senyuman yang menghiasi wajahnya membuat Ah Reum tersenyum miris. Sakit, melihat senyuman itu. Ah Reum membuka pintu mobilnya, ia berjalan keluar bagai raga yang tak bernyawa. Mendekati Yesung dan berdiri di belakangnya. ”Apa kau bahagia?” tanya Ah Reum sambil mengumbar senyum palsunya. Yesung menengok ke belakang dan terkejut melihat Ah Reum ada di belakangnya. ”A. . A. . Ah Reum? Bagaimana kau bisa tau kalau aku disini?” tanyanya dengan keterkejutan yang begitu nyata. Ah Reum tertawa sambil sedikit menundukkan kepalanya sejenak. Butiran air menyakitkan terurai dari mata Ah Reum. ”Aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal padamu,” ucap Ah Reum yang membuat Yesung terkejut. ”Apa maksudmu?” tanyanya dengan ekspresi yang bingung. ”Sejak awal, aku tidak berniat menjadi seorang artis. Nenek yang menginginkan aku menjadi seorang artis. Aku hanya ingin mengurus perusahaan Nenekku. Aku sudah tau, pada akhirnya akan begini. Nenek sudah pergi. Posisi direktur utama dan juga pemegang saham terbesar di perusahaan sedang diambang perebutan. Pengacara yg mengurus pewarisan harta sudah menemuiku. Dan nenek memberikan semua kekuasaannya padaku. Sepertinya, tanpa kujelaskan lagi, kau sudah tau maksudku,” terang Ah Reum. Yesung menghela nafas. ”Kenapa kau begini? Nenekmu masih ada. Tempatnya adalah di hatimu. Ia pasti tidak akan setuju dengan semua ini,” ucap Yesung despresi. Ah Reum tersenyum miris. ”Tidak. Nenek bilang, ia ingin aku bahagia. Dan kebahagianku adalah menjaga kestabilan perusahan. Kalau perusahan itu bangkrut, Nenek pasti akan sangat sedih. Aku tidak mau itu terjadi. Aku ingin ia tenang. Oh ya, sampai bertemu 2 tahun lagi. Bukankah kau akan wamil? Berikan ini pada Ibumu,” Ucap Ah Reum mengumbar senyum palsu yang begitu terlihat nyata. Memberikan sebuah tas belanja yang berisi beberapa baju untuk musim dingin. ”Aku pergi dulu,” ucap Ah Reum. Perlahan ia berjalan menuju mobilnya. Yesung terlihat sangat kesal dan marah padanya. ”Terserah kau!!” teriak Yesung tepat saat Ah Reum membuka pintu mobilnya. Yesung berlari masuk ke dalam kamar. Melemparkan tas itu di ruang tamu. Membanting pintu kamar itu dengan keras. Ah Reum menghela nafasnya berat. Ia masuk ke dalam mobil lalu terdiam sejenak. Setelah merasa sedikit baik, ia pergi meninggalkan tempat itu.
          Ah Reum mengemudikan mobilnya dengan kecepatan aman. Hingga ia sampai di rumah mendiang Neneknya. Pembantu membuka gerbang dan mobil Ah Reum masuk dengan lancar. Pembantu itu membukakan pintu mobil Ah Reum. Ah Reum keluar dan tersenyum padanya. Ah Reum masuk ke dalam rumah dan pembantu yang lain menyambutnya dengan memberi hormat pada Ah Reum. Ah Reum berjalan menaiki tangga menuju kamar mendiang Neneknya. Ah Reum duduk di kasur Neneknya dan terlihat sedih. Ah Reum terdiam bagai raga yang tak bernyawa. Ia benar-benar terpuruk atas kepergian Neneknya. Ah Reum membaringkan badannya di kasur Neneknya. Ah Reum menangis. Semakin lama, tangisannya semakin menjadi. Dan Ah Reum pun tertidur.
          Setelah tertidur cukup lama, Ah Reum membuka matanya perlahan. Menghela nafasnya pelan. Ia benar benar terpukul atas semua yang terjadi padanya. Ah Reum duduk di pinggir kasur. Ia terdiam sejanak. Menata hatinya. Begitu banyak rasa sakit yang menyebar dalam hati yang terdalam. Mencoba memahami dan menyapu bersih sakit itu. Ah Reum berdiri dan berjalan menuju pintu. Sesekali ia melihat kembali kasur putih bersih, hingga akhirnya ia keluar dari ruangan kosong itu. Ah Reum berjalan turun dan duduk di meja makan. ”Apakah anda ingin makan siang nona? Sepertinya anda membutuhkan beberapa makanan untuk menambah tenaga anda,” ucap pelayan Han yang menghampirinya dg menunduk hormat. Ah Reum tersenyum dan mengangguk padanya. ”Saya akan menyiapkan Sup daging sapi kesukaan anda Nona,” ucap Pelayan itu sebelum pergi.
          Beberapa saat kemudian, pelayan Han dan seorang pelayan yang lain membawakan makanan Ah Reum. Setelah selesai menata makanan, kedua pelayan itu berdiri di belakang Ah Reum sambil sedikit menundukkan kepala mereka. Ah Reum menatap sup itu sambil tersenyum miris. Senyuman yang diiringi air mata yang begitu menyakitkan, membuat kedua pelayan itu kawatir pada Ah Reum. ”Anda baik-baik saja Nona?” tanya pelayan Han dengan kawatir. Ah Reum mengangguk pelan, dengan senyum menyakitkan yang menghiasi wajah cantiknya. Perlahan, tangan Ah Reum menyentuh sendok mahal itu, dan menyuapkan kuah sup itu kemulutnya. Memakan sup itu dan mengabaikan rasa sakit yang mendatangkan butiran air mata. Setelah habis, Ah Reum menghapus air matanya dan menghubungi pengacara Jung. ”Hallo Pengacara Jung, ini aku, Im Ah Reum. Nanti malam, makan malamlah dirumah mendiang Nenekku. Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padamu,” ucapnya lalu menutup telefhon itu. Pelayan Han dan seorang pelayan yang lain membereskan meja makan dimana Ah Reum duduk dan makan tadi. ”Tolong bersihkan kamarku. Mulai besok, aku akan tidur dan tinggal disini. Dan jika sesuatu terjadi, jangan pernah mengizinkan siapapun untuk masuk kerumah ini, selain aku dan kakakku,” ucap Ah Reum sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkan rumah itu.
          Ah Reum mengemudikan mobilnya dengan kecepatan aman hingga sampai di sebuah parkiran apartement ternama di Korea. Ia keluar dari mobilnya dan mulai melangkahkan kakinya dengan ragu dihiasi kekosongan pada matanya. Ah Reum terus berjalan hingga ia sampai di sebuah apartement dengan nomor kamar 99. Ah Reum menghela nafas berat hingga akhirnya, tangannya menekan tombol bel.
          Sunny membukakan pintu apartement, ia terkejut melihat siapa yang menjadi tamu mereka. ”Ah. . Ah Reum-ah? Ada apa?” tanya Sunny dengan terbata-bata dan perlahan mulai tersenyum. ”Bisa aku bertemu kakakku?” ucap Ah Reum seadanya. ”Oh tentu, masuklah, kami sedang latihan di atas.” Gadis beraut wajah sedih itu pun masuk. ”Duduklah, biar ku panggilkan,” ucap Sunny sambil menaiki tangga. Ah Reum duduk dan terus murung.
          Beberapa saat kemudian Yoona berjalan menuruni tangga. Raut wajah mereka masih sangat menyedihkan. Yoona perlahan berhenti melihat ternyata Ah Reum-lah yang menjadi tamunya. Yoona perlahan duduk di samping Ah Reum. Sementara Ah Reum, masih terdiam sedih sambil melihat kedua kakinya. ”Ah Reum-ah,” ucap Yoona lirih. Ah Reum tak merubah posisinya dan menampakkan senyum kecil mirisnya. ”Kau terkejut?” ucap Ah Reum. Yoona terdiam dan perlahan melihat kedua kaki Ah Reum. ”Entah apa yang terjadi, tapi kakiku terasa sangat berat untuk melangkah ke tempat ini,” ucap Ah Reum lalu tertawa kecil. ”Konyol bukan? Aku pasti sudah gila,” lanjutnya dengan tawa despresi itu. Yoona menatap sang adik dengan sedih. ”Kau memang sudah gila, Im Ah Reum,” ucap Yoona dengan ekspresi sedihnya. Ah Reum tertawa. ”Ini belum terlalu gila. Nanti, aku akan lebih gila. Malam ini datanglah kerumah Nenek untuk makan malam. Bersamaku dan Pengacara Jung. Ada sesuatu yang harus kau ketahui,” ucap Ah Reum dengan tatapan evil pada Yoona yang membuat Yoona membelalakkan matanya. ”Apa yang akan kau lakukan Im Ah Reum?” tanya Yoona dengan kawatir. Ah Reum tak menjawab dan langsung berdiri. ”Jangan terlambat. Pengacara Jung sangat sibuk. Datanglah tepat pukul 7 malam. Aku pergi dulu,” ucap Ah Reum lalu pergi. Sementara Yoona hanya terdiam dan terpaku. ”Apa yang akan dia lakukan? Gadis keras kepala itu, kenapa dia selalu menyulitkanku?” ucap Yoona beriringan dengan air mata yang mengalir menyusuri wajahnya.
          Malam pun datang. Yoona datang ke rumah mendiang Neneknya. Para pelayan menyambutnya dengan baik. Baru saja Yoona duduk di meja makan, pengacara Jung datang dan bergabung dengan Yoona. ”Kalian sudah datang,” ucap Ah Reum sambil menuruni tangga tepat setelah pengacara Jung duduk. Ah Reum duduk bersama mereka dan memasang wajah yang ceria. ”Sepertinya Nona sudah siap menjadi Presedir perusahaan,” ucap pengacara Jung yang membuat Yoona terkejut. Sementara Ah Reum hanya tersenyum. Yoona berdiri dengan kesal dan menatap Ah Reum dengan tajam. ”Im Ah Reum! Apa kau benar-benar gila?! Kau pikir dengan mengambil keputusan itu kau akan hidup dengan baik?! Apa kau tidak mengenal media?! Mereka pasti akan menghantuimu jika tahu keputusan bodohmu ini!!” teriak Yoona. Ah Reum hanya terdiam dengan ekspresi jahatnya. Yoona menganguk kesal. ”Baiklah kalau ini maumu, aku tidak akan melarangnya,” ucap Yoona lalu pergi begitu saja. Ah Reum menghela nafasnya sambil memejamkan mata.

Pagi pun datang.
          Kabar kalau Ah Reum akan menghentikan karirnya di dunia hiburan yang masih seumur jagung dan memutuskan untuk memimpin perusahaan sudah sampai di telinga Fans dan media. Hampir semua surat kabar ataupun majalah memajang wajah Ah Reum di sampul paling depan.
          Hari demi hari berlalu. Sudah 2 minggu banyak kabar buruk tentangnya. Begitu juga Yoona yang juga dikejar-kejar wartawan untuk mencari tau tentang kebenaran kabar itu. Baik Ah Reum maupun Yoona terus membungkam mulut mereka tak berkomentar sepatah kata pun. Sejak SM Entertainment mengumumkan kalau Ah Reum membatalkan kontraknya dengan SM, para wartawan sedikit demi sedikit mulai tidak mengganggu Ah Reum maupun Yoona. Yesung yang mendengar kabar itu hanya bisa terdiam marah pada Ah Reum.

2 tahun kemudian. .
          Yesung sudah menyelesaikan wamilnya dan bergabung kembali dengan SJ dengan album baru mereka. Sementara Ah Reum melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang presedir. Banyak pemegang saham dan kelien perusahaan yang menyukai cara kerja Ah Reum. Ah Reum adalah gadis yang pandai.
          Tepat pukul 13. 00. Waktunya makan siang. Sekertaris Ah Reum yang bernama Kim Hyu Ahn masuk ke ruangan Ah Reum.  Sementara Ah Reum menandatangi satu lembar terakhir. ”Nona, sudah waktunya makan siang. Anda ingin makan diluar atau makan di kantor?” ucap Sekertaris Kim dengan sopan. Ah Reum tersenyum sambil menumpuk beberapa berkas yang sudah ia tanda tangani. ”Ini. Semua sudah ku tanda tanganii,” ucap Ah Reum sambil berdiri dan menyodorkan berkas-berkas itu pada Sekertaris Kim. Sekertaris Kim menerimanya sambil tersenyum dan membungkuk sopan. ”Aku mau makan diluar saja. Hari ini aku tidak terlalu sibuk. Kau mau ikut?” ucap Ah Reum sambil tersenyum. ”Maaf Nona, tapi saya sudah ada janji,” ucap Sekertaris Kim. Ah Reum mengangguk sambil tersenyum. ”Aku mengerti. Baiklah, aku pergi dulu,” ucapnya sambil mengambil tas putih yang serasi dengan baju putihnya lalu pergi.
          Ah Reum datang ke sebuah tempat dimana Yesung memberikan kalungnya yang terjatuh. Waktu itu wajah Yesung bahkan tidak terlihat karena topi dan syal yang menutupinya. Ah Reum tersenyum kecil mengingatnya. ”Dasar si bodoh,” ucapnya lirih. Ah Reum masuk ke restaurant yang ada di sebelah tempat kejadian itu dan memesan sub udang lopster dan ikan tuna pedas, dengan jus lemon sebagai penyegar dahaga.
          Sementara Yesung yang juga datang ketempat itu hanya terdiam dalam mobilnya dan melihat Ah Reum dari kaca mobil hitamnya. Menatap gadis yang tengah menyantap makan siangnya dengan ekspresi kesal dan marah yang belum bisa ia ungkapkan sejak 2 tahun lalu. “Dasar bodoh!” ucap Yesung kesal sambil menatap Ah Reum dengan tajam lalu pergi dari tempat itu.
          Malam pun datang. Ah Reum membaca beberapa proposal sambil bersantai di ruang tamu. “Ting tong.. ting tong,” bunyi bell menandakan ada tamu. Ah Reum sama sekali tidak perduli dan terus membaca proposal itu. Sementara pelayan Han berjalan membukakan pintu. Beberapa saat kemudian, pelayan Han kembali. “Nona, nona Im Yoon Ah datang,” ucap pelayan Han yang membuat Ah Reum berhenti membaca dan melihat kakaknya yang sedang tersenyum padanya dengan ekspresi terkejut.
          Ah Reum menaruh proposalnya dimeja dan Yoona duduk di sofa. Ah Reum dan Yoona sama-sama diam. Bingung mau bicara apa. Ah Reum menghela nafas. “Maafkan aku, selama ini, aku sangat jahat padamu. Aku minta maaf,” ucap Ah Reum tanpa menatap Yoona. Sementara Yoona tersenyum melihat Ah Reum. “Kapan kau jahat? Aku bahkan sudah lupa. Yang ku tau adalah, kau seorang presedir yang sangat dicintai kariawannya. Kau juga seorang adik yang baik bagi kakaknya,” ucap Yoona yang membuat Ah Reum tersenyum bahagia. “Terimakasih……kakak,” kali ini ucapan Ah Reum yang membuat Yoona tersenyum bahagia.

3 hari kemudian,
          Super Junior sedang mengadakan jumpa pers terkait akan di adakannya Super Show 6. Beberapa wartawan menanyakan kapan Yesung akan berpacaran, karena sebenarnya pria seumuran dia sudah menikah. Para fans juga sudah menunggu moment moment itu. Pertanyaan itu membuat Yesung bingung mau menjawab apa.
          Ah Reum duduk di taman sambil menghirup udara segar di tempat itu. “Tiinn..tiiinnn..” bunyi klakson mobil yang membuat Ah Reum menengok kearah sumber suara. Ah Reum merasa sangat senang melihat kakaknya sedang tersenyum lebar dan melambaikan tangan dari dalam mobil untuknya. Dengan semangat, gadis cantik ini berlari menuju mobil sang kakak.
          Sampailah mereka di restaurant yang cukup mewah. Mereka memesan makanan lalu berbincang.
Yoona                   :       Ah Reum-ah, aku ingin bertanya padamu.
Ah Reum               :       Apa?
Yoona                   :       Kau dan…
Ah Reum               :       Dan apa?
Yoona                   :       Tidak, maksudku, Yesung. Apakah kau masih menyukainya?
Ah Reum      :       (terkejut) Apa? Me..memangnya.. a..ku pernah mengatakan aku menyukainya?
Yoona                   :       Jadi kau tidak pernah menyukainya?
Ah Reum               :            Tidak
Yoona                   :       Sungguh?
Ah Reum              :            Ten..ten.. tentu.
Yoona                   :       (tersenyum geli) Syukurlah.
Ah Reum              :            Ehem ehem.. Memangnya kenapa?
Yoona              :      Tidak! Aku hanya mendengar, kalau saat Super Show 6 di Seoul nanti,        
                            Yesung akan mengumumkan siapa gadis yang selama ini jadi pujaan hatinya.
                             Semua aktris SM di undang dalam Super Show itu.
Ah Reum               :            (terlihat sedih) Benarkah?
Yoona                   :       (mengangguk)
          Setelah itu, Ah Reum kembali ke kantor. Ia duduk di sofa tamu ruangannya sambil melamun. Beberapa saat kemudian, sekertaris Kim datang. “Nona, ada kiriman untuk anda,” ucap Sekertaris Kim sambil menaruh sebuah kotak berukuran 10cmx10cm di meja. “Dari siapa?” tanya Ah Reum. “Maaf nona, tapi tidak diketahui siapa pengirim itu,” jawab Sekertaris Kim. “Baiklah. Kau boleh keluar,” ucap Ah Reum. Setelah Sekertaris Kim keluar, Ah Reum membuka kotak itu dan betapa terkejutnya dia melihat isi kotak itu yang hanya selembar kertas bertuliskan, ‘Miss Stupid’ Ah Reum berfikir sebentar, mencoba menebak siapa orang itu. “Pasti Kim Ki Bum. Aish, dasar. Aku tidak akan tertipu lagi bodoh, lihat saja kau,” ucap Ah Reum sambil mencari kontak nomor Ki Bum dan menelefonnya.
Ki Bum                 :       Yoboseo,
Ah Reum                      :            Yak! Kim Ki Bum! Kenapa kau mengirim kado bodoh ini?
Ki Bum                 :       (tak mengerti) Apa maksudmu?
Ah Reum                      :            Sudahlah! Aku tau, kau yang melakukan semua ini kan?
Ki Bum                 :       Kau ini bicara apa? Aku sama sekali tidak melakukan apapun. Kado bodoh?
Ah Reum                      :            (mulai percaya) Benarkah?
Ki Bum                 :       Aku bahkan tidak tau apa yang kau bicarakan.
Ah Reum                      :            Jadi, bukan kau yang mengirim kado ini?
Ki Bum                 :       Tentu saja bukan. Tapi, kado? Apa isinya?
Ah Reum                      :            Sudah, lupakan saja. (menutup sambungan telephone)
Ki Bum                 :       Yoboseo? Yoboseo? Yak Im Ah Reum! Dasar gadis aneh.
          Hari berlalu. Pagi ini Ah Reum datang kekantor dan langsung menuju ruangannya. Beberapa karyawan merasa aneh dengan sikap presedir mereka yang lebih terlihat sedih. Ah Reum duduk di kursinya dan melamun. “Tok..tok!” sekertaris Kim mengetuk pintu lalu masuk. “Nona, ada undangan untuk anda,” ucap Sekerteris Kim sambil menaruh sebuah amplop undangan di meja. Ah Reum membuka amplop itu dan terkejut melihat isi yang merupakan karcis nonton Super Show 6 Seoul. Ah Reum menaruh karcis itu di meja dengan kesal. “Nona, anda tidak mau datang?” tanya Hyu Ahn. “Tidak, lagi pula aku sibuk,” jawab Ah Reum yang membuat Hyu Ahn merasa aneh. “Tapi nona, bukankah besok adalah hari santai bagi anda?” tanya Hyu Ahn lagi. “Aku mau menggunakan hari itu untuk beristirahat,” jawab Ah Reum.
          Hyu Ahn tersenyum lalu mendekat kearah Ah Reum. “Kalau begitu, bolahkan itu untuk saya?” bisik Hyu Ahn yang membuat Ah Reum menatapnya tajam. “Aku akan menyimpan itu, siapa tau aku berubah pikiran,” ucap Ah Reum yang membuat Hyu Ahn tersenyum geli. “Kalau begitu, aku permisi nona,” ucap Hyu Ahn berlalu. Ah Reum mengambil karcis itu dan menatap karcisnya dengan bingung. “Datang atau tidak ya?” tanyanya pada dirinya sendiri.
          Hari demi hari berlalu. Dan hari ini, adalah hari dimana Super Show 6 Seoul diadakan. Para fans sudah berdatangan dan memasuki ruangan konser, begitu juga dengan Ah Reum. Ah Reum mengenakan dress hitam di atas lutut, high hells hitam, tas hitam, topi hitam, kacamata hitam, dan masker hitam. Dia mengenakan barang-barang serba hitam agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Tapi ternyata, ia malah jadi pusat perhatian. Beberapa orang mengatakan pernah melihat Ah Reum, tapi mereka tidak begitu yakin. Beberapa orang yang lain, menganggap Ah Reum orang gila karena menggunakan pakaian yang tidak wajar digunakan untuk menonton konser.
          Ah Reum duduk di bangku vvip, sesuai dengan undangannya. Dan beberapa saat kemudian, konser dimulai. Ah Reum terus menikmati konser, hingga akhirnya, saat-saat yang ia tunggu datang juga. Semua fans berteriak begitu melihat Yesung di atas panggung dengan jas hitam yang membuat pria ini terlihat sangat mempesona, terutama bagi Ah Reum yang menatap Yesung tanpa berkedip.
          Suara teriakan perlahan mulai tak terdengar, dan Yesung mulai berbicara. “Aku menyukai seorang gadis yang sangat bodoh. Tapi anehnya, aku sama sekali tidak bisa melupakannya, walau hanya sedetik. Gadis yang selalu mengatakan bodoh pada setiap orang. Tanpa ia sadari, dia lebih bodoh dari semua orang yang ia katakan bodoh. Dia memang bukan cinta pertamaku. Tapi kurasa, dia cinta terakhirku. Selama ini aku hanya melihatnya dari kejauhan. Aku juga melihatnya melakukan hal yang sangat bodoh dengan mengatakan kalau dia tidak menyukaiku. Padahal, setelah mendengar kalau aku akan menyatakan perasaanku pada orang lain, gadis ini menjadi sangat sedih. Bodoh. Dasar bodoh. Dan dia adalah orang ini.” Sebuah lampu mengorot Ah Reum yang sedang terkejut mendengar ucapan Yesung. Sementara para fans mulai bertanya-tanya siapa dia.
          Musik mulai terdengar. Yesung menyanyikan lagu It Has To Be You sambil perlahan berjalan kearah Ah Reum dan menggandengnya ke atas panggung. Semua Fans sangat terkejut melihat personil SNSD, V.I.Star, dan personil Suju yang lain muncul dan menyanyikan lagu It Has To Be You bagian reff terakhir. Ah Reum menangis bahagia melihat semua itu.
          Semua fans sangat terharu melihat keromantisan Yesung. “Kalian pasti bertanya-tanya, siapa gadis ini. Karena itu, aku akan menjawabnya,” ucap Yesung lalu perlahan mengambil topi, kacamata, dan terakhir masker dari wajah Ah Reum. Para fans sangat terkejut melihat itu adalah Im Ah Reum, mantan personil V.I.Star yang dulu sangat mereka kagumi.
          Kemudian, Yesung berlutut di depan Ah Reum dan menyanyikan lirik terakhir lagu It Has To Be You, “Neohanaman saranghanika,” para fans berteriak histeris dan Ah Reum menangis terharu. Yesung mengeluarkan setangkai bunga mawar merah dari dalam jasnya dan menyodorkannya pada Ah Reum. “Maukah kau menjadi orang pertama yang kulihat di pagi hariku, dan menjadi orang terakhir yang kulihat di malam hariku?” lamaran Yesung membuat para fans semakin berteriak histeris.
          Para personil SNSD, V.I.Star, dan Super Junior mulai berteriak. “Mau! Mau! Mau! Mau! Mau!” yang perlahan diikuti oleh semua Fans. Seorang kru naik keatas panggung dan memberikan mike untuk Ah Reum. “Maaf,” ucapan Ah Reum yang di dengar oleh semua orang dalam ruangan itu, membuat mereka terdiam hening. Termasuk Yesung yang terlihat gelisah dengan jawaban Ah Reum. Ah Reum menghela nafas dan melanjutkan ucapannya. “Maaf, tapi aku tidak bisa selalu melakukan yang terbaik untukmu. Dan aku.. aku.. saranghae Yesung-ah,” ucapan Ah Reum yang membuat semua orang berteriak bahagia. Yesung tersenyum dan mengalirkan air mata bahagia. Pria ini berdiri dan langsung memeluk Ah Reum.
          Penutupan konser yang luar biasa. Semua personil SNSD, Suju, dan V.I.Star menyanyi bersama. Termasuk Ah Reum dan Yesung.

(Im Ah Reum)
Bodoh.
Tak ku sangka, ternyata aku memang sangat bodoh.
Karena aku membiarkanmu menunggu dalam waktu yang cukup lama.
Membiarkanku menyakitimu.
Membiarkanmu menangis dan berlarut-larut dalam kesedihan.
Dan membiarkanku terus mengembangkan ke egoisanku.
Maafkan aku, karena aku yang sangat bodoh ini mencintaimu.

(Yesung)
Bodoh.
Bodoh bukanlah hal yang perlu di sembunyikan.
Bodoh bukanlah hal yang menyedihkan.
Bodoh adalah suatu kelengkapan.
Karena jika kita tidak pernah bodoh, maka kita juga tidak akan pernah pandai.
Kebodohan adalah bagian dari kehidupan.
Terutama kehidupanku.
Dimana aku yang bodoh,
Mencintai seorang wanita yang bodoh.


~ The End ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar