Minggu, 22 Desember 2013

SEJARAH SINGKAT PROKLAMASI INDONESIA

SEJARAH SINGKAT PROKLAMASI INDONESIA
Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
            Pada Tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat Tentara Jepang di seluruh dunia.Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas kota Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Sekutu.
Soekarno-Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Pada tanggal 10 Agustus 1945, Sultan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno-Hatta dan Radjiman, bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Dua hari kemudian, saat Soekarno-Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air, Sultan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, namun Soekarno belum yakin bahwa Jepang telah menyerah.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu, namun Jepang masih berkuasa di Indonesia. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Pada Tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda pejuang membawa Soekarno, beserta Fatmawati, Guntur anaknya dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Soekarno-Hatta tidak dipengaruhi oleh Jepang.
Di Jakarta golongan muda dan golongan tua melakukan perundingan. Mr. Achmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Achmad Soebardjo menjemput Soekarno-Hatta di Rengasdengklok. Malam harinya Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta, lalu bertemu dengan Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang. Setelah dari rumah Nishimura, Soekarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda untuk mengadakan rapat menyusun teks proklamasi. Pada saat rapat, Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi adalah Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah sepakat, Sayuti Melik menyalin dan mengetik naskah tersebut.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 pada pukul 10:00 pembacaan proklamasi oleh Soekarno akhirnya dimulai. Kemudian bendera merah putih yang dijahit Bu Fatmawati dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Soehoed diringi lagu kebangsaan indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan dan menetapkan UUD1945. Dengan demikian terbentuklah NKRI dengan kedaulatan di tangan Rakyat. Setelah itu Soekarno-Hatta terpilih atas usul Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar